2.2.15. Roti Bolu Magetan
Bolu rahayu adalah jajanan khas kota Magetan, Jawa Timur, sering juga disebut dengan roti ndog roti telur karena bentuknya yang mirip dengan telur
yang oval. Bahan baku roti adalah, tepung terigu, gula, telur, mentega, dan pengembang kue ragi, yang paling penting selain bahan tersebut adalah, jeruk
purut, yang merupakan ciri khas dari roti bolu tersebut. Pembuatan dilakukan dengan di oven, oven dilakukan dalam waktu yang singkat, hanya membutuhkan
waktu 5-10 menit. Cita rasa dari jajanan ini adalah manis berpadu aroma khas jeruk purut. Sentra pembuatan bolu rahayu ini ada di Desa Tamanan, Kecamatan
Sukomoro serta di Desa Nitikan, Kecamatan Plaosan. Pada acara acara tertentu bolu rahayu ini sering digunakan untuk gunungan seperti diacara grebek maulid
atau grebek suro. Roti ini adalah roti peninggalan pada jaman Belanda. Dulu menir- menir Belanda suka sarapan pagi dengan kue ini dan sampai pada
akhirnya kue ini pun tetap berkembang.
2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian
Jajanan Tradisional adalah warisan budaya yang unik, dan sering terlupakan tapi sesungguhnya cukup diminati. Meskipun kecil, tapi roti tradisional
adalah bagian dari atribut tradisi bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan, sebagai local jewel kearifan lokal untuk memajukan pariwisata
Indonesia. Roti bolu merupakan salah satu jajanan tradisional yang berasal dari Magetan, roti bolu atau sering juga disebut dengan roti telur karena bentuknya
yang mirip dengan telur yang oval, mempunyai cita rasa manis berpadu aroma khas jeruk purut.
Perilaku konsumen merupakan perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan
produk dan jasa yang mereka harapkan memuaskan kebutuhan mereka. Sedangkan sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
obyek yang disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari obyek tersebut. Analisis
perilaku konsumen yang dibahas pada penelitian ini meliputi karakteristik umum konsumen, multiatribut produk roti bolu, serta merek roti bolu yang dikenal oleh
konsumen serta alasan konsumen dalam memelih. Perilaku konsumen dan karakteristik konsumen dalam menyukai jenis produk dan merek roti bolu akan
dianalisis secara deskriptif. Karakterisitik konsumen dan alasan konsumen dalam menyukai produk roti bolu, merek, kemasan, harga, akan dapat berbeda-beda.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh usia, pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan Kotler,1994. Keempat hal tersebut dapat menentukan segmentasi
pasar yang dalam hal ini konsumen remaja sampai dewasa baik yang berjenis kelamin wanita maupun pria. Segmentasi seringkali memberikan kesempatan
untuk melakukan ekspansi pasar dengan cara lebih memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen tertentu. Untuk mengetahui selera konsumen terhadap roti
bolu akan dianalisis dengan menggunakan ananlisis Fishben. Hasil dari analisis Fishben akan digambarkan dalam bentuk tabel dengan
cara menempatkan atribut-atribut roti bolu dengan skornya masing- masing. Sebelum melakukan analisis fishben perlu diketahui terlebih dahulu atribut-atribut
apa yang digunakan. Ada delapan atribut yang akan digunakan antara lain: rasa, tekstur, bentuk, harga, warna, kemasan, merek dan kemudahan memperoleh.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap kepercayaan yaitu ungkapan dari perasaaan konsumen pada suatu produk yang memiliki berbagai atribut dan
manfaat pada tiap atribut tersebut yang dapat disukai oleh konsumen yang merupakan faktor penentu keputusan pembelian.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Secara sistematik kerangka pemikiran untuk analisis perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk roti bolu, yang berfungsi sebagai
penuntun dan juga untuk memudahkan memahami alur berfikir dalam penelitian, dapat dilihat pada Gambar 2.7
Gambar 2.7. Alur Kerangka Pemikiran Perilaku Konsumen
dalam Membeli roti bolu Pengenalan
Kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, pembelian, pasca pembelian
Sikap kepercayaan konsumen terhadap 8 atribut, yaitu:
Harga
Kemasan merek
Rasa Warna
Tekstur Aroma
Ukuran
Analisis Deskriptif Analisis Fisbhein
Konsumen Roti Bolu
Karakteristik konsumen usia,
jenis kelamin pendidikan,
pekerjaan, tingkat pendapatan
Sikap Kepercayaan
Konsumen
Keputusan Pembelian Roti Bolu
Perilaku Konsumen
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Magetan. Dalam penelitian ini menggunakan metode multistage random
sampling, untuk menetukan pemilihan sampel berdasarkan lokasi yaitu di kabupaten magetan dan dipilih sesuai dengan
peneliti. Lokasi yang diplih dalam penelitian ini ada 5 Kecamatan dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Magetan. Lokasi pertama adalah Kecamatan
Karangrejo, lokasi ini dipilih karena Kecamatan Karangrejo terletak diperbatasan antara Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi, dengan alasan tersebut
peneliti ingin mengetahui apakah konsumen di wilayah Kecamatan Karangrejo mengeahui jajanan tradisional roti bolu, selain itu untuk mengetahui apakah
konsumen juga memperkenalkan roti bolu di wilayah Kabupaten Ngawi. Lokasi kedua adalah Kecamatan Maospati, lokasi ini dipilih karena Kecamatan Maospati
terdapat terminal bis besar yang berada di Kabupaten Magetan. Ketiga adalah Kecamatan Sukomoro, peneliti memilih lokasi ini dikarenakan Kecamatan
Sukomoro terdapat banyak desa- desa, selain itu Kecamatan Sukomoro merupakan jalan penghubung menuju Kabupaten Magetan. Keempat adalah
Kecamatan Magetan, peneliti memilih lokasi ini dikarenakan Kecamatan Magetan merupakan Kecamatan yang berada di kota Magetan dan letak Kecamatan
Magetan yang strategis. Kelima atau Kecamatan yang terakhir dipilih peneliti adalah Kecamatan Plaosan. Kecamatan Plaosan dipilih karena Kecamatan
Plaosan merupakan sentra pembuatan roti bolu, selain itu di Kecamatan Plaosan terdapat tempat wisata yaitu Telaga Sarangan, dengan adanya lokasi tersebut
peneliti tertarik untuk mengambil sampel responden karena ada pengunjung yang berada diluar Kecamatan Magetan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.