Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendapatan Sikap Kepercayaan Konsumen Berdasarkan Merek

karena dijual secara bijian, selain itu dapat dinikmati sebagai teman saat meminum kopi atau teh pada jam istrahat.

v. Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Pendapatan berkaitan erat dengan daya beli konsumen untuk menikmati roti bolu, karena pendapatan merupakan salah satu penghargaan yang dapat diterima atas pekerjaan yang telah dilakukan seseorang yang biasanya identik dengan sejumlah uang gaji. Tingkat pendapatan ini ditentukan berdasarkan UMR di Kabupaten Magetan. Tingkat Pendapatan konsumen yang bervariasi akan berpengaruh terhadap pembelian roti bolu. Karakteristik konsumen berdasarkan tingkat pendapatan dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Karakteristik konsumen Berdasarkan Tingkat Pendapatan No Tingkat Pendapatan Rp Jumlah Orang 1. 1.000.000,- 15 37,5 2. 1.000.000 – 4.000.000,- 23 57,5 3. 4.000.000,- 2 5 Total 40 100 Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan karakteristik konsumen berdasarkan tingkat pendapatan, yang paling banyak membeli dan mengkonsumsi roti bolu yang memiliki tingkat pendapatan tertinggi adalah Rp 1.000.000 – 4.000.000,- dengan jumlah 23 orang dengan persentase 57,5 persen. karena dengan pendapatan tersebut konsumen dapat membeli sesuai dengan kebutuhannya yang digunakan sebagai ole - oleh atau dikonsumsi sendiri. Dengan penghasilan Rp 1.000.000 – 4.000.000,- sebagian besar konsumen membeli jajanan tradisional di toko oleh- oleh yang sesuai dengan penghasilan dan selera konsumen karena tempat yang nyaman. Urutan yang kedua tingkat pendapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Rp. 1.000.000,-, dengan jumlah konsumen 15 orang dengan persentase 37,5 persen. Untuk urutan terakhir tingkat pendapatan konsumen adalah Rp. 4.000.000,-, dengan jumlah konsumen yaitu 2 orang dengan persentase 5.

c. Sikap Kepercayaan Konsumen Berdasarkan Merek

Menurut Simamora 2002, atribut produk adalah segala sesuatu yang melekat pada produk dan menjadi bagian dari produk itu sendiri. Menurut teori yang dikemukakan Gitisudarmo 1994, dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat ini, nama merek semakin menduduki peranan yang besar. Seringkali nama merek tertentu digunakan sebagai penilaian kualitas produk. Keberadaan roti bolu yang mulai disukai oleh semua lapisan masyarakat menjadikan peluang usaha industri roti bolu ini semakin menjanjikan. Keadaan ini menjadikan skala usaha yang bergerak di bisnis roti bolu pun beragam, mulai dari yang kecil atau bersifat home industry, menengah dan industri besar. Merek roti bolu yang akan dianalisis oleh peneliti, adalah roti bolu merek Sedap Rasa, Dinawa, dan roti bolu yang tidak mempunyai merek.

i. Penilaian Evaluasi Atribut