Penelitian Yang Relevan KAJIAN TEORITIS

konsep. Dari ketiga penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa masih lemah dalam memahami konsep persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable. Dalam model pembelajaran Concept Attainment disebutkan bahwa memiliki dampak baik yang bersifat instruksional maupun pengasuhan tidak langsung antara lain: memahami sifat-sifat konsep; memahami konsep, sistem konseptual, dan penerapannya; memahami strategi konsep pembelajaran; memiliki fleksibilitas konseptual; memiliki landasan pemikiran induktif; dan memiliki toleransi ambiguitas. Artinya dengan dampak-dampak tersebut memiliki fungsi memahami konsep, salah satunya memahami konsep persamaan dan pertidaksamaan linear satu variable. Dengan fungsi dari lembar kerja siswa yang berkaitan langsung dengan konsep yaitu membantu siswa dalam mengembangkan konsep dan membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. Hal tersebut memiliki kesamaan fungsi dengan model concept attainment Maka dari itu akan dilakukakan “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Concept Attainment Pada Materi Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel ” Bagan 2.1 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015-2016. Uji coba dilakukan pada bulan Juni – Juli 2016 bertempat di SMP YPH 29 Jakarta.

B. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Dalam penelitian ini akan dikembangkan Lembar Kerja Siswa LKS yang berorientasi kepada model Concept Attainment dengan tahap pengembangannya merujuk kepada model pengembangan perangkat tipe 4-D oleh Thiagarijan. Model pengembangan 4-D dipilih karena merupakan model pengembangan yang disarankan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. 28 Model ini terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu Define Pendefinisian, Design Perancangan, Develop Pengembangan, dan Disseminate Penyebarluasan. Pada penelitian ini pengembangan LKS dilakukan hingga tahap ketiga yaitu Develop. Sehingga penelitian ini menjadi tiga tahap yaitu Define, Design, dan Develop

C. Alur Penelitian

Alur penelitian mengikuti tahapan model pengembangan perangkat tipe 4D, dengan pembatasan pengembangan hingga tahap Develop. Alur penelitian dibagi menjadi tiga tahapan yaitu Define, Design, dan Develop. Berikut penjabarannya,

1. Tahap Pendefinisian Define

Tujuan dilakukannya tahap ini adalah untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran.Dalam menentukan syarat-syarat 28 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, h.93. pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan. Tahap ini meliputi tiga langkah pokok yaitu:

a. Analisis Kurikulum

Pada tahap awal, peneliti perlu mengkaji kurikulum yang berlaku. Kurikulum yang digunakan pada penelitian ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Analisis kurikulum berguna untuk menetapkan pada kompetensi mana LKS tersebut akan dikembangkan. Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan tidak semua kompetensi yang ada dalam kurikulum dapat disediakan bahan ajarnya. Apabila kompetensi yang ada sudah dilaksanakan pada LKS yang telah ada. Perlu dikaji lebih rinci lagi atau dengan kata lain kompetensi yang sudah ada bisa dikembangkan lebih spesifik lagi. b. Analisis Karakteriristik Siswa Analisis karakter siswa dilakukan dengan cara mengetahui rentang usia siswa yang mempelajari konsep persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

c. Analisis Materi

Analisis materi dilakukan dengan cara mengidentifikasi materi utama yang perlu diajarkan, mengumpulkan dan memilih materi yang relevan, dan menyusunnya kembali secara sistematis. d. Merumuskan Tujuan Sebelum membuat LKS, tujuan pembelajaran dan kompetensi yang hendak diajarkan perlu dirumuskan terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk membatasi peneliti supaya tidak menyimpang dari tujuan semula pada saat mereka sedang menulis LKS.

2. Tahap Perancangan Design

Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Pada tahap ini, peneliti akan membuat rancangan LKS yang memenuhi kriteria LKS mulai dari struktur mapun prinsip LKS. Pada tahap design dilakukan untuk