Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

membangun. Bahwasanya jika melaksanakan shalat haruslah dinikmati dan tidak terburu- buru harus dengan tuma‟ninah, agar kita semua dapat merasakan kekhusyu‟an dalam shalat. Sehingga kita dapat melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya. Dan inipun yang menjadi kekuatan rekreatif yang beliau punya, dalam penyampaian dakwahnya untuk menarik simpati masyarakat. Dan ternyata gaya penyampaian pesan yang menghibur ini, menurut Ellys dalam bukunya tentang “Communication Quotient” dalam istilah dakwah disebut dengan pesan rekreatif Tablighul Busyro. Istilah rekreasi atau rekreatif inipun menurut konsep komunikasi merupakan suatu keadaan yang menghibur atau menggembirakan. Karena itu pesan rekreasi atau dalam istilah dakwah disebut dengan tablighul busyro, merupakan penyampaian pesan yang ditujukan untuk membahagiakan atau menghibur orang lain. Dan penyampaian pesan yang bertujuan untuk membahagiakan orang lain dalam pandangan komunikasi disebut dengan komunikasi fatik phatic communication, seperti: menghibur atau bercanda, mengucapkan salam, ramah tamah, mengobrol santai, menanyakan kabar atau menyapa, dan menggoda. 7 Sehingga jika pesan rekreatif tersebut dikaitkan dengan dakwah, maka dakwah rekreatif adalah pesan dakwah yang disampaikan oleh seorang da‟i terhadap khalayak mad‟u, dengan penyampaian yang menghibur dan tidak keluar dari kontrol yang berkaitan dengan nilai Islam yang menjadi prinsip dalam dakwah. 7 Ellys Lestari Pembayun, Communication Quotient Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, h36. Kiprah Awal mula Ustadz Wijayanto berdakwah di televisi yaitu beliau pertama kali pernah mengisi acara agama di Metro TV bersama Emha Ainun Nadjib. Maka semenjak itulah beliau mulai merambat mengisi tausiyah di acara- acara atau stasiun-stasiun televisi yang lain, seperti: beliau pernah mengisi tausiyah di acara “Siraman Qalbu” MNC TV, Cahaya Hati ANTV, “Sentuhan Qalbu” TRANS TV, dsb. hingga saat ini beliau aktif mengisi di salah satu Program Talk show di televisi yaitu “Cerita Hati” KOMPAS TV. Dan pada program inilah sekarang yang menjadi media rutinitas beliau dalam berdakwah. 8 Dalam program talkshow “Cerita Hati” KOMPAS TV ini, acara didalamnya terdapat informasi, entertaint, dan dakwah. Karena selain kita mendapatkan informasi dan hiburan didalamnya, kita juga mendapatkan nasehat dakwah sekaligus solusi bagi permasalahan hidup kita. Karena disana terdapat ustadz Wijayanto sebagai Solutif agama sekaligus narasumber yang memberikan solusi berdasarkan agama, kemudian dikemas dengan obrolan santai yang membahas seputar permasalahan kehidupan. Dan pada program ini pulalah peran beliau dalam menyampaikan dakwah rekreatif terlihat menonjol sekali. Maka berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih dalam tentang dakwah rekreatif yang beliau gunakan dalam dakwahnya. Yang penulis kemas dalam sebuah skripsi dengan judul “Dakwah Rekreatif Ustadz Wijayanto Dalam Program “Cerita Hati Spesial Ramadhan” Kompas TV”. 8 Hasil wawancara Pribadi dengan Ustadz Wijayanto yang berlokasi di Jl. DI Panjaitan Kav-73 Jatinegara Jak-Tim Evo Studio Kompas TV pada hari Juma‟at, 22 Mei 2015, jam 17.30 sd Selesai.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Fokus pada penelitian ini adalah hanya difokuskan pada pesan rekreatif yang digunakan oleh Ustadz wijayanto dalam dakwahnya di media televisi. Khususnya pada program acara talkshow “Cerita Hati Spesial Ramadhan” Kompas TV, dan yang dijadikan sebagai bahan analisis lebih difokuskan hanya pada tayangan episode ke-6 saja. Penulis sengaja memfokuskan penelitian ini hanya pada program Cerita Hati edisi Ramadhan saja, dan yang dijadikan bahan analisispun hanya pada satu tayangan saja. Karena pada tayangan edisi Ramadhan tersebut, formatnya bertemakan umum dan bintang tamu yang hadir pun dari tokoh-tokoh masyarakat. Sehingga dapat memudahkan penulis untuk menganalisis. Kemudian pada tayangan episode ke-6 tersebut, menurut hasil pengamatan penulis sudah cukup representatif mewakili dari tayangan-tayangan pada episode yang lainnya. Dan juga pada tayangan tersebut terlihat lebih menonjol dari aspek pesan rekreatifnya. Sehingga dapat dianalisis sejauh mana pesan rekreatif itu sejalan dengan dakwah. Maka penulis memilih hanya memfokuskan pada satu tayangan saja, agar penelitian yang penulis lakukan ini pun lebih terfokus.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, untuk memperjelas penelitian yang akan diteliti dan permasalahan yang akan dibahas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pandangan Ustadz Wijayanto terhadap dakwah rekreatif? 2. Bagaimana penerapan pesan rekreatif Ustadz Wijayanto dalam dakwahnya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Ustadz Wijayanto terhadap dakwah rekreatif? b. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pesan rekreatif Ustadz Wijayanto dalam dakwahnya.

2. Manfaat Penelitian

A. Manfaat Teoritis a. Untuk pengembangan ilmu dakwah dalam masyarakat. b. Untuk pengembangan wawasan seputar retorika dalam dakwah. c. Untuk pengembangan konsep dakwah bagi para daimuballigh. B. Manfaat Praktis a. Menambah informasi bagi para daimuballigh tentang dakwah rekreatif sebagai retorika sekaligus metode dalam berdakwah. b. Meningkatkan semangat keislaman bagi para daimuballigh untuk terus mengembangkan retorika dakwah agar terus berkembang dengan baik. c. Menjadi bahan tambahan dan dapat dijadikan sebagai contoh sekaligus acuan bagi para pembaca, khususnya bagi para dai dalam berdakwah agar dakwah yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak dengan se-efektif mungkin.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut, maka langkah pertama adalah meninjau pustakaan serta menelaah skripsi-skripsi terdahulu yang mempunyai objek dan subjek yang hampir sama, antara lain: 1. Retorika Dakwah KH. Ahmad Damanhuri di Depok. Karya Ari Pratama Putra. Nim: 107051002478, Tahun 2011. Yang membahas tentang bagaimana penerapan konsep retorika dakwah yang digunakan oleh KH. Ahmad Damanhuri di Depok, dengan membagi 3 pembahasan mengenai konsep retorika, konsep dakwah, dan konsep penerapan retorika dalam dakwah itu sendiri. 2. Retorika Dakwah K.H. Jamhari Abdul Jalal di Pondok Pesantren Darunnajah Cipining. Karya Achmad Ghauzie An-Nuur. Nim: 107051001933, Tahun 2013. Pada skripsi ini penulis membahas bagaimana penerapan retorika dakwah K.H. Jamhari Abdul Jalal pada Pondok Pesantren tersebut. 3. Retorika Dakwah Ustadzah HJ. Maisaroh Madsuni, oleh Chairul Umam Ilhami fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun 2013. Pada skripsi ini penulis membahas bagaimana penerapan retorika dakwah Ustadzah HJ. Maisaroh Madsuni dimajlis taklim ataupun di Pondok Pesantren. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang lain adalah subyek penelitian ini Ustadz Wijayanto yang mempunyai karakter dakwah yang khas dan unik. Objek penelitiannya pun berbeda. Karena pada objek penelitian kali ini memang masih bagian dari retorika, namun lebih menjurus lebih dalam yaitu lebih kepada pesan rekreatif yang digunakan oleh ustadz Wijayanto dalam dakwahnya dan khusus hanya di media televisi saja pada program “Cerita Hati Spesial Ramadhan” Kompas TV. Yang umumnya pada penelitian sebelumnya banyak yang menjadikan objek penelitiannya itu di lingkungan pesantren. Dan cara penyampaian dakwah yang digunakannyapun berbeda dengan ustadzda‟i yang lain yang ada pada penelitan-penelitian sebelumnya. Dari sekian banyak skripsi yang ada di perpustakaan fakultas dan perpustakaan utama, penulis belum sama sekali menemukan judul skripsi tentang Dakwah Rekreatif Ustadz Wijayanto Dalam Program “Cerita Hati Spesial Ramadhan ” Kompas TV. Menarik bagi penulis untuk mengangkat menjadi suatu karya ilmiah. Karena penulis tertarik dengan gaya dakwah beliau yang unik. Dengan pembawaan dakwah yang humoris dan bahasa yang ringan tetapi pesan dakwah tetap tersampaikan, inilah yang menjadi salah satu karakteristik sebagai penguat dakwah beliau yang dapat menghipnotis jutaan masyarakat sehingga banyak masyarakat yang tertarik dengan gaya dakwah beliau. Sehingga hal inilah yang menginspirasi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Dakwah