14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Dakwah
1. Pengertian dan Tujuan Dakwah
Dalam bahasa al- Qur‟an, dakwah terambil dari kata
اع –
وع ي –
وع ,
yang  secara  lughawi  etimologi  memiliki  kesamaan  makna  dengan  kata  al nida
لوسَر ءا لا َاإ yang berarti menyeru atau memanggil.
1
Di  dalam  al- Qur‟an  ada  beberapa  ayat  yang  menunjukkan  kata
tersebut, antara lain disebutkan dalam surat Yunus ayat 25:
 
 
 
 
 
 
“Dan Allah menyeru manusia ke darussalam surga, dan menunjuki orang yang dikehendaki-
Nya kepada jalan yang Lurus Islam”. Q.S. Yunus: 25
Menurut pendapat Mahmud Yunus kata dakwah mempunyai dua akar kata yaitu
2
: 1
Menyeru, memanggil, mengajak, menjamu : اع
– ْوعْ ي
– وْع
2 Memanggil, mendoa, memohon.
اع –
ْوعْ ي –
ءاع :
Dalam  pengertian  istilah,  dakwah  merupakan  suatu  aktivitas  untuk mengajak  orang  kepada  ajaran  Islam  yang  dilakukan  secara  damai,  lembut
QS. 35:6, konsisten dan penuh komitmen.
3
1
A. Ilyas Ismail, Filsafat Dakwah; Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2011, h. 27.
2
Hasanuddin, Hukum Dakwah; Tinjauan Aspek Hukum dalam berdakwah di Indonesia Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 26.
3
Bambang S. Ma‟arif, Komunikasi Dakwah; Paradigma Untuk Aksi Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010, h. 22.
Istilah  dakwah  mengandung  makna  sebagai  aktivitas  menyampaikan ajaran  Islam, menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan munkar, serta
memberi kabar gembira dan peringatan bagi manusia.
4
Sayyid  Quthub,  lebih  memandang  dakwah  secara  holistis,  yaitu sebuah  usaha  untuk  mewujudkan  sistem  Islam  dalam  kehidupan  nyata  dari
tataran  yang paling kecil, seperti keluarga, hingga  yang paling besar, seperti negara atau ummah dengan tujuan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
5
Menurut  Yahya  Omar  dakwah  yaitu  Mengajak  manusia  dengan  cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai perintah Tuhan, untuk keselamatan
dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.
6
Pendapat Syekh Ali Mahfuz tentang pengertian dakwah:
.
Dakwah  yaitu  mengajak  manusia  untuk  mengerjakan  kebaikan  dan mengikuti  petunjuk,  menyuruh  mereka  berbuat  baik  dan  melarang  mereka
dari  perbuatan  jelek  agar  mereka  mendapatkan  kebahagiaan  di  dunia  dan  di akhirat.
7
4
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah Jakarta: Kencana, 2009, h. 17.
5
Ismail, Filsafat Dakwah; Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam, h. 29.
6
Hasanuddin, Hukum Dakwah; Tinjauan Aspek Hukum dalam berdakwah di Indonesia Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 27.
7
Hasanuddin, Hukum Dakwah; Tinjauan Aspek Hukum dalam berdakwah di Indonesia, h. 28.