Sedangkan berdasarkan topik, pesan disusun berdasarkan topik pembicaraan; klasifikasinya, dari yang penting ke yang kurang penting, dari yang mudah ke
yang sukar, dari yang dikenal ke yang asing.
19
3.1. Imbauan Pesan
Setelah membahas mengenai Organisasi pesan terdapat jenis-jenis imbauan pesan yang harus diketahui, diantaranya
20
: a.
Imbauan Rasional Imbauan rasional didasarkan pada anggapan bahwa manusia
pada dasarnya makhluk rasional yang baru bereaksi pada imbauan emosional, apabila imbauan rasional tidak ada. Menggunakan
imbauan rasional artinya meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau penyajian bukti-buktifakta. Imbauan rasional ini
berhubungan dengan strategi framing. Kekuatan pesan dalam memilih fakta-fakta yang dipahami oleh pembaca.
b. Imbauan Emosional
Imbauan Emosional menggunakan pernyataan-pernyataan atau bahasa yang menyentuh emosi komunikan. Sudah lama diduga
bahwa kebanyakan tindakan manusia lebih berdasarkan emosi daripada sebagai hasil pemikiran. Pendakwah ingin menjelaskan
19
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, h. 261.
20
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, h. 262.
kekuatan di dalam diri seseorang lemah. Mitra dakwahnya diajak bernyanyi “Insya Allah”.
c. Imbauan Takut
Imbauan takut menggunakan pesan yang mencemaskan, mengancam, atau meresahkan. Pendakwah mengajak orang tua agar
anaknya dilatih kekuatan komunikasi di dalam diri, sehingga kemana pun ia pergi memiliki akar dan fondasi di dalam diri. Anak tersebut
tidak mudah diajak orang lain. Imbauan pesan melatih takut kepada Allah Swt. Apalagi kekuatan dakwah fardiyah di keluarga berjalan
baik. d.
Imbauan Ganjaran
Imbauan ganjaran menggunakan rujukan yang menjanjikan komunikan pada sesuatru yang mereka perlukan atau yang mereka
inginkan. Pendakwah memberikan manfaat-manfaat kekuatan dakwah dzatiyah dan manfaat dakwah fardiyah sehingga, orang tua
menerapkan di rumahnya masing-masing. e.
Imbauan Motivasioinal Imbauan motivasional menggunakan imbauan motif motive
appeals yang menyentuh kondisi intern dalam diri manusia. Dengan menggunakan
berbagai mazhab
psikologi, kita
dapat mengklasifikasikan motif pada dua kelompok besar, yaitu motif
biologis dan motif psikologis. Manusia bergerak bukan saja di dorong oleh kebutuhan biologis seperti lapar dan dahaga, tetapi juga
karena dorongan psikologis seperti rasa ingin tahu, kebutuhan akan kasih sayang, dan keinginan untuk memuja.
Agar pesan yang ingin disampaikan dapat terorganisir dengan baik. Maka dalam ilmu retorika terdapat garis besar outline dalam berpidato yang
harus diketahui oleh seorang komunikator. Garis besar adalah peta bumi bagi komunikator yang akan memasuki daerah kegiatan retorika. Garis besar
outline dalam berpidatoceramah pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu: pengantar, isi, dan penutup. Dengan menggunakan urutan bermotif
dari Alan H. Monroe, kita dapat membaginya menjadi lima bagian: perhatian, kebutuhan, pemuasan, visualisasi, dan tindakan.
21
Mengikuti urutan bermotif dari Monroe, pidato ceramah rekreatif terus-menerus berada pada tahap perhatian. Tidak diperlukan upaya untuk
menimbulkan kebutuhan akan informasi atau menonjolkan masalah yang harus dipecahkan. Monroe menyarankan dua cara mengorganisasikan pesan
rekreatif yang pertama, teknik satu pokok one-point speech, memusatkan pembicaraan hanya pada satu pokok pembicaraan saja. Yang kedua meniru
organisasi pesan persuasif dan memperlakukannya secara main-main. Dengan
21
Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern: Pendekatan Praktis Bandung: PT Rosda Karya, 2011, h. 41-42.