1 Kita harus berlaku ramah kepada orang yang baru memeluk Islam dan
tidak mempersulitnya. 2
Lemah lembut dalam melarang perbuatan maksiat agar dapat diterima dengan baik.
3 Menggunakan metode bertahap dalam mengajarkan suatu ilmu,
karena segala sesuatu jika diawali dengan kemudahan, maka akan dapat memikat hati dan menambah rasa cinta. Berbeda halnya jika
pengajaran itu dimulai dengan kesulitan. Berdasarkan penjelasan hadits diatas, menunjukkan Rasulullah pun
berdakwah, beliau berusaha untuk memberikan kemudahan, dengan cara menggunakan metode bertahap ketika memberikan penjelasan atau
pemahaman ilmu. Hal ini menunjukkan bahwasanya dalam berdakwah haruslah cerdas dalam memilih bahasa yang tepat, ringan, dan mudah untuk
dimengerti. Kemudian Rasulullahpun dalam berdakwah selalu mengutamakan
berita gembira terlebih dahulu, agar mad‟u tidak lari. Karena menyampaikan kabar buruk pada awal sebuah pengajaran dapat menyebabkan orang tidak
menghiraukan nasihat yang kita berikan. Dalam artian dalam penyampaian dakwahnya,
beliau selalu menenangkan mad‟u dengan cara bersikap lemah lembut, memberikan kabar gembira, menghibur, dsb. Sehingga mad‟u pun
merasa nyaman dan pesan dakwah yang disampaikanpun mengena dihati mad‟u.
Setelah mengkaji lebih dalam, mengenai hadits yang menjadi landasan dasar dalam prinsip dakwah rekreatif. Maka terdapat beberapa prinsip yang
harus diperhatikan pula dalam dakwah rekreatif, diantaranya
42
: 1
Atribut-atribut fisik: para pelawak Indonesia tampaknya tidak mengindahkan batas-batas bila hendak mengolok-olok penampilan
fisik seseorang. Orang yang pendek, gemuk, botak, berhidung kecilpesek dan tonggos tampak sebagai sasaran paling empuk
penghinaan. 2
Sindiran-sindiran seksual: banyak tayangan televisi dan bahkan beberapa program dakwahtainment terkorbankan karena muatan-
muatan konsumsi dewasa yang tidak pantas. 3
Mengejek orang-orang yang berkekurangan: menilai dari pola komunikasinya, beberapa program televisi Indonesia dibuat peka
mengenai prinsip etis yang paling dasar tentang menyakiti hati orang- orang cacat, orang dengan kelambanan mental, orang miskin dan
berpenghasilan rendah. Al-Hujurat:11 4
Merongrong Agama: Agama pun telah menjadi sasaran ejekan oleh berbagai program televisi. Sebagai contoh: seorang penyanyi dangdut
zaskia gotik menyapa penonton dengan salam keagamaan muslim yang khas “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”, dengan
menggoyang-goyangkan pantatnya sembari berputar ke segala arah.
42
Dicky Sofjan, Agama Televisi di Indonesia: Etika Seputar Dakwahtainment Geneva: Globethics.net, 2013, h. 79-84.
Berikut ini juga merupakan beberapa tambahan yang menjadi prinsip dalam dakwah
43
, diantaranya: 1
Tidak menjadikan simbol-simbol Islam tauhid, risalah, wahyu dan dien sebagai bahan gurauan. Firman
Allah: “Dan jika kamu tanyakan mereka tentang apa yang mereka lakukan itu, tentulah mereka akan
menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan
bermain- main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-
Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? ” QS. at-Taubah: 65.
2 Jangan menjadikan kebohongan dan mengada-ada sebagai alat untuk
menjadikan orang lain tertawa, seperti April Mop di masa sekarang ini. Sabda Rasulullah saw: “Celakalah bagi orang yang berkata
dengan berdusta untuk menjadikan orang lain tertawa. Celaka dia, celaka dia
.” HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Hakim. 3
Islam tidak menyukai sifat berlebihan dan keterlaluan dalam segala hal, meskipun dalam urusan ibadah sekalipun. Dalam hal hiburan ini
Rasulullah memberikan batasan dalam sabdanya; “Janganlah kamu
banyak tertawa, karena banyak tertawa itu dapat mematikan hati .”
HR. Tirmidzi. “Berilah humor dalam perkataan dengan ukuran seperti Anda memberi g
aram dalam makanan.” Ali ra..
43
Artikel diakses pada 18 September 2015 dari
http:www.kompasiana.comahmadhabibantara-humor-dan dakwah_55299f9a6ea834b02a552d1
8. Humor Rasulullah
Berikut ini penulis menyajikan beberapa contoh humor ala Rasulullah yang menunjukkan bahwa Rasulullah pun menggunakan humor dalam
dakwahnya, sebagaimana berikut:
Anak Unta
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik menceritakan suatu insiden ketika seorang pria menghadap Nabi Muhammad, dan mencari unta
tunggangannya. Sang Nabi menjawab, “Nanti kami akan memberimu tunggangan seekor bayi unta. “Pria itu bingung, dan mencoba
mempertegas apa yang baru saja dikatakan Sang Nabi. “Yaa Utusan Allah, bagaimana aku bisa menunggang seekor bayi unta?” Dengan
senyum hangatnya, Sang Nabi menjawab, “Bukankah semua unta adalah bayi dari induk unta?” Abu Dawud, mengenai Etika No.92.
44
Nenek-nenek Tidak Masuk Surga
Rasulullah SAW juga pernah bergurau dengan nenek-nenek tua yang datang dan berkata, “Doakan aku kepada Allahagar Allah
memasukkan aku ke surga .”Maka Nabi SAW berkata kepadanya, “Wahai Ummu Fulan Sesungguhnya surga itu tidak dimasuki orang
yang sudah tua .”Maka wanita tua itu pun menangis , karena ia
memahami apa adanya.Kemudian Rasulullah SAW memahamkannya, bahwa ketika dia masuk surga, tidak akan masuk surga sebagai orang
yang sudah tua, tetapi berubah menjadi muda belia dan cantik.Lalu Nabi SAW membaca
firman Allah SWT:“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka wanita-wanita surga itu dengan langsung, dan
Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” QS Al Waqi‟ah: 35-37
45
Menurut Hemat penulis, beberapa contoh hadits diatas merupakan contoh hadits yang memberi kesan, bahwa betapa seorang Nabi Allah pun
menggunakan humor yang lucu untuk menarik dan berinteraksi dengan para pengikutnya dalam dakwahnya.
44
Dicky Sofjan, Agama Televisi di Indonesia: Etika Seputar Dakwahtainment, h. 86.
45
Artikel diakses
pada 21
September 2015
dari https:id-
id.facebook.comnotesferrekumpulan-humor-ala-nabi-muhammad-penulisabu-islam-ahmad-bin- ali-2387147613465
56
BAB III BIOGRAFI USTADZ WIJAYANTO
A. Riwayat Hidup Ustadz Wijayanto
DR. H. Ahmad Wijayanto MA. yang biasa dikenal dengan panggilan Ustadz Wijayanto dilahirkan pada tanggal 27 Desember 1968 tepatnya di kota
Solo. Ayah beliau bernama H. Jumadi, dan ibu beliau bernama Hj. Surtinah. Ustadz Wijayanto tergolong anak yang sangat disayangi oleh kedua orang tuanya.
Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara yaitu Gunawan, Rela Setyani, Budi Wiranto, Wijayanto, Wiryanto, Betty Hartati, Sapto rini, Aris
Setyawati. Kemudian Ustadz Wijayanto menikah dengan Ulaya Ahdiani pada tahun
1997, beliau mempunyai 1 anak perempuan dan dua anak laki-laki. Putri yang pertama bernama Dzikrina Iffa Yohanida, kemudian putra yang kedua bernama
Muhammad Nufail Naisaburi, dan putra yang ketiga bernama Muhammad Naja El-Ghifari.
1
Ustadz Wijayanto adalah seorang Muballigh yang mempunyai Pesantren Bina Anak Sholeh di kota Yogyakarta. Dan beliau sebagai Pengasuh utama
Pesantren tersebut yang telah lama dipimpinnya. Latar belakang didirikannya Pesantren Bina Anak Soleh adalah: Pertama, ingin mencetak anak-anak yang
1
Hasil Wawancara Pribadi dengan Ustadz Wijayanto yang berlokasi di Jl. DI Panjaitan Kav-73 Jatinegara Jak-
Tim Evo Studio Kompas TV pada hari Juma‟at, 22 Mei 2015, jam 17.30 sd Selesai.
berakhlaqul karimah, karena setiap kegiatannya anak-anak diterapkan dengan kebiasaan-kebiasaan akhlak yang baik tentunya sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Mulai dari adab minum, makan, tidur, masuk kamar mandi, masuk masjid, dsb. Sehingga ketika anak didiknya melanggar sang
ustadz cukup mengingatkan dengan mengatakan: “Siapa yang melanggar berarti bukan anak soleh
”. Hal tersebut dibentuk atas dasar nama pesantren “Bina Anak Soleh
” yang berorientasikan kepada mencetak generasi muda yang berakhlaqul karimah. Kedua, ingin mencetak anak-anak yang memiliki pengetahuan agama
yang luas. Tentu para santri atau anak-anak diberikan pembelajaran bekal agama yang kuat, seperti: mengaji Al-
Qur‟an, mempelajari hadits-hadits dsb. Ketiga, untuk mencari keridhan Allah SWT. Keempat, untuk menyebarkan dakwah
Islamiyah.
2
Ustadz Wijayanto merupakan salah seorang muballigh yang disegani di mata masyarakat, karena ilmunya dan kehumorisannya dalam setiap penyampaian
dakwahnya. Karena dalam setiap penyampaian dakwah, beliau identik dengan dakwah yang menghibur, humoris, tetapi terdapat pesan kritik sosial didalamnya.
Artinya setiap kritik pesan dakwah yang disampaikan dikemas dengan gaya yang humoris, dan tentunya sesuai dengan realita yang ada. Kemudian gaya
penyampaian dakwah beliau juga santai tidak menggebu-gebu seperti orator sehingga para mad‟upun menikmati dakwah beliau dan mudah dimengerti.
2
Hasil Wawancara Pribadi dengan Ustadz Wijayanto
B. Pendidikan dan Organisasi Ustadz Wijayanto
1. Pendidikan Ustadz Wijayanto
Sebagaimana umumnya orang-orang yang pintar dan berhasil itu diawali dengan sebuah perjalanan hidupnya dalam menuntut ilmu. Berikut ini perjalanan
pendidikan Ustadz Wijayanto: 1.
Semasa SD pernah belajar di Majelis Tafsir Diniyah
2. Semasa SMP sampai SMA pernah belajar juga di Pondok Pesantren Al
Islam di Kota Solo. 3.
Tahun 1992 Sarjana Ilmu Antropologi Universitas Gajah Mada. 4.
Tahun 1992 Sarjana Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga.
5. Tahun 1997 Sarjana Sosiologi, Universitas Islam Internasional Islamabad.
3
2. Organisasi Ustadz Wijayanto
Organisasi merupakan kumpulan kepentingan individu yang memiliki tujuan yang sama. Berikut ini data organisasi Ustadz Wijayanto tentang
pengalaman dalam bidang organisasi: 1.
Ketua Gerakan Hasanah Purba Gerhana. 2.
Ketua Umum Senat Mahasiswa Universitas Gajah Mada UGM. 3.
Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa UGM FORKOM, 4.
Ketua Mahasiswa Islam UGM.
3
Hasil Wawancara Pribadi dengan Ustadz Wijayanto