Kondisi Tanah Kondisi Geologi, Iklim dan Intensitas Hujan Penutupan Lahan dan Fungsi Hutan

hamparan areal kerja IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri bervariasi dari datar sampai bergelombang dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 100-648 mdpl. Kelas kelerengan sesuai dengan ketentuan dalam keputusan dalam Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 dan keputusan Menteri Pertanian Nomor 837KptsUmII1980 kelas lereng di areal kerja IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandiri terdiri atas kelas lereng A 8 sampai kelas lereng E 40. Luas kelas di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alasmandiri dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Kelas lereng di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alasmandiri Kelerengan Kelas lereng Luas ha 8 datar A 202.658 8 - 15 landai B 185.784 15 - 25 agak curam C 215.920 25 - 40 curam D 60.106 40 sangat curam E 12.843 Jumlah 677.310

4.3. Kondisi Tanah

Peta Tanah Provinsi Irian Jaya skala 1:1.000.000 Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1993, menunjukkan bahwa areal kerja IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandiri terdiri atas 5 jenis tanah. Jenis tanah tersebut adalah Aluvial tidak peka seluas 145.700 ha, Latosol agak peka seluas 255.110 ha, Podsolik peka 250.870 ha, Litosol sangat peka seluas 23.190 ha, dan Regosol sangat peka seluas 2.440 ha.

4.4. Kondisi Geologi, Iklim dan Intensitas Hujan

Struktur geologi khususnya diareal kerja IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri didominasi oleh sesar sesar naik dan geser dan lipatan. Sesar naik utama pada bagian tersebut membatasi Cekungan Wapoga dan Cekungan Mamberamo. Struktur lipatan terdiri dari antikilin dan sinklin. Antikilin dikenal sebagai Antiklin Gesa yang memotong aliran Sungai Gesa yang mengalir ke utara. Perkembangan struktur tersebut adalah dampak kompresi pemekaran lempeng Samudra Pasifik. Berdasarkan klasifikasi iklim secara umum menurut Schmidt Ferguson atau Af-Am Koppen areal IUPHHK PT. Mamberamo Alasmandiri dengan tipe iklim A, yaitu daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropis dengan curah hujan tanpa bulan kering 60.00 mm merata sepanjang tahun. Data yang diperoleh dari stasiun Pencatat Curah Hujan Camp Gesa tahun 1994-2001 diperoleh nilai Q = 0 dan IH Intensitas Hujan = 17,4 mmhh, dengan curah hujan rata-rata adalah sebesar 285,6 mm perbulan dan tingkat minimum yang terjadi pada bulan November 208,8 mm perbulan maksimum pada bulan Oktober 354,1 mm perbulan.

4.5. Penutupan Lahan dan Fungsi Hutan

Penutupan lahan areal kerja IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandiri didasarkan pada penafsiran Citra Landsat LS-7 ETM+US, Departement of the Interior, US Geological Survey band 542, Mozaik Path 102 Row 62 liputan pada tanggal 19 November 2005. Sedangkan berdasarkan status fungsi hutan, areal kerja yang mempunyai luas 677.310 ha ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 910Kpts-IV99 tanggal 14 Oktober 1999 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 1071Kpts-II92 Tanggal 12 November 1992 mengenai Pemberian Hak Pengusahaan Hutan PT Mamberamo Alasmandiri. Penutupan lahanvegetasi di areal kerja IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandiri menurut fungsi hutannya disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Penutupan vegetasi pada fungsi hutan PT Mamberamo Alasmandiri No Penutupan lahan Fungsi hutan ha BZ Jumlah Persen HPT HP HPK 1. Hutan primer 287.203 66.966 6.176 12.230 372.575 55,00 2. Hutan bekas Tebangan 105.825 40.100 30.651 1.948 178.524 26,40 3. Non hutan 6.209 5.169 592 127 12.097 1,80 4. Hutan rawa primer - 1.890 10.951 - 12.841 1,90 5. Hutan rawa bekas tebangan 8.268 783 - - 9.051 1,30 6. Non hutan rawa - 71 1.111 - 1.182 0,20 7. Tubuh airdanau - 636 - 12 648 0,10 8. Tertutup awan 74.295 10.511 - 5.586 90.392 13,30 Jumlah 481.800 126.126 49.481 19.903 677.310 100,00 Sumber : Pengesahan Citra Landsat Nomor S.35VIIPusin-12006 tanggal 22 Januari 2007. PT.MAM 2009

4.6. Sosial dan Ekonomi Masyarakat