Tujuan Manfaat Sistem Informasi Geografis

merupakan isi dari setiap petak kerja. Sistem informasi yang dapat memberikan informasi yang aktual dan akurat mengenai kondisi hutan yang akan dikelola diperlukan untuk membuat sebuah model database, sistem yang dimaksud adalah Sistem Informasi Geografis SIG dan penginderaan jauh remote sensing. SIG merupakan suatu sistem informasi yang berbasis pada paduan data spasial dan bukan spasial non spasial. Paduan data ini dibutuhkan untuk memudahkan manajemen dalam pengelolaan hutan. Penginderaan jauh memiliki kelebihan mampu memberikan data dan informasi secara lengkap, cepat dan akurat. Penginderaan jauh berguna bagi pengamat untuk dapat melakukan analisis- analisis terhadap objek-objek yang ada dipermukaan bumi tanpa bersentuhan langsung dengan objek yang bersangkutan dalam cakupan luas yang cukup besar. PT. Mamberamo Alasmandiri sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan hutan membutuhkan adanya suatu model database yang akan membantu memberikan informasi mengenai register dalam suatu petak yang dikelola.

1.2. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk membuat model database dari setiap petak areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alasmandiri.

1.3. Manfaat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar dari setiap petak kerja oleh IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alasmandiri untuk mendukung kegiatan manajemen pengelolaan hutan selanjutnya. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi Geografis

Menurut Foote 1995 dalam Prahasta 2009 Sistem Informasi Geografis SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografis. SIG adalah sistem basis data dengan kemampuan-kemampuan khusus terkait data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan operasi-operasi fungsionalitas yang terkait dengan pengelolaan data tersebut. Selain itu dalam tulisannya Prahasta menambahkan bahwa SIG merupakan sistem komputer yang sangat powerful baik dalam menangani masalah basis data spasial maupun non-spasial. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. SIG akan mampu memproses dan menampilkan data secara cepat dan akurat bila tersedia komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan besar. SIG juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah Utami 2012. Menurut ESRI 1990 dalam Sarbini dan Santoso 2009 beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan menggunakan SIG antara lain: a. Menyangkut lokasi : dapat dijelaskan dengan nama tempat, kode pos, atau lokasi geografis seperti latitude dan longitude. b. Menyangkut keadaan tempat : misalnya bagaimana keadaan lokasi yang disebutkan pada butir a di atas, apakah daerah tidak berhutan, daerah tambang, atau daerah perkotaan. c. Menyangkut perubahan : misalnya yang berhubungan dengan dua hal tersebut di atas lokasi dan keadaan, perubahan apa yang terjadi pada kedua hal tersebut pada waktu yang berbeda d. Menyangkut pola : bagaimana pola terjadinya hutan sekunder berkaitan dengan adanya kampung, jalan, sungai dan lain-lain. e. Menyangkut pembuatan model dan analisis : apa yang terjadi di daerah hilir bila hutan di daerah hulu luasnya berkurang? Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan berbagai data geografis dan datainformasi lainnya serta prosedur dalam analisisnya.

2.2. Penginderaan Jauh