3.4.9 Kadar lemak AOAC 1995
Contoh sebanyak 2 gr ditimbang dan dibungkus dengan kertas saring lalu ditutup dengan kapas bebas lemak dan dimasukkan ke dalam labu lemak. Setelah
itu diletakkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet, dengan posisi alat kondensor berada di atas dan labu lemak di bawahnya. Petroleum benzene ditambahkan ke dalam
labu lemak kemudian dilakukan ekstraksi selama ± 6 jam pada suhu 40 °C hingga pelarut yang turun kembali ke labu lemak menjadi jernih. Pelarut yang ada di
dalam labu lemak didestilasi sehingga semua pelarut lemak menguap. Selanjutnya labu lemak hasil ekstraksi dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °C. Setelah itu
labu didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Penentuan kadar lemak menggunakan rumus:
berat labu akhir – berat labu awal Kadar lemak = x 100
Berat sampel
3.4.10 Kandungan logam berat Pb dan Hg Hutagalung 1997
Contoh sebanyak 2 gr dimasukkan ke dalam teflon beker dan ditambahkan 1,5 ml HClO
4
dan 3,5 ml HNO
3
, kemudian teflon beker ditutup dan biarkan selama 24 jam. Selanjutnya teflon beker dan contoh dipanaskan di atas penangas
air dengan suhu 60-70 ºC selama ± 2-3 jam sampai larutan jernih bila contoh tidak semua larut, ditambahkan lagi HClO
4
dan 3,5 ml HNO
3
. Kemudian ditambahkan ke dalamnya sebanyak 3 ml air suling bebas ion dan dipanaskan
kembali hingga larutan hampir kering, selanjutnya didinginkan pada suhu ruang. Kemudian ditambahkan 1 ml HNO
3
pekat dan diaduk pelan-pelan. Selanjutnya ditambahkan 9 ml air suling bebas ion, dan dilakukan pengukuran menggunakan
atomic absorption spectrophotometri menggunakan nyala udara esitelin.
3.4.11 Titik leleh Suryaningrum dan Utomo 2002
Larutan gelatin dengan konsentrasi 6,67 bb disiapkan dengan aquades. Contoh diinkubasi pada suhu 10 ºC selama 17 ± 2 jam. Pengukuran titik leleh
dilakukan dengan cara memanaskan gel gelatin dalam waterbath. Diatas gel gelatin tersebut diletakkan gotri dan ketika gotri jatuh ke dasar gel gelatin maka
suhu tersebut merupakan suhu titik leleh.
3.4.12 Titik gel Suryaningrum dan Utomo 2002