Rentang skala yang digunakan dalam analisis habitual buyer
adalah sebagai berikut : 1,00 - 1,80 = sangat buruk
1,80 - 2,60 = buruk 2,60 - 3,40 = cukup
3,40 - 4,20 = baik 4,20 - 5,00 = sangat baik
Berdasarkan tabel perhitungan habitual buyer. Nilai 2,90
termasuk dalam rentang cukup 2,60 - 3,40 hal ini menunjukkan dari 100 responden terdapat 25 menjawab setuju dan hanya 2
menjawab sangat setuju. Namun lainnya sebanyak 4, 31 dan 38 menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju dan netral.
Setelah ditanyakan kepada responden ternyata diperoleh keterangan bahwa mereka terbiasa menggunakan jasa layanan PT.
BMI Tbk Cabang Bogor melalui ATM seperti penarikan uang dan juga dengan mendatangi langsung kantor cabang tersebut walau
hanya bertujuan untuk mencetak saldo tabungan.
4.7.3. Analisis Satisfied Buyer
Pengukuran terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan nasabah terhadap suatu merek merupakan indikator penting dari
brand loyalty. Apabila ketidakpuasan terhadap suatu merek rendah maka pada
umumnya tidak ada cukup alasan bagi nasabah untuk beralih mengkonsumsi merek lain kecuali terdapat faktor-faktor penarik yang
sangat kuat. Analsisis
satisfied buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengtahui berapa banyak Nasabah PT. BMI Tbk Cabang Bogor yang
puas terhadap pelayanan bank tersebut. Satisfied buyer adalah
responden yang memilih jawaban ”sangat puas” dan ”puas” pada pertanyaan kuesioner ”Apakah Anda merasa puas menjadi Nasabah
BMI Cabang Bogor?’. Hasil perhitungan satisfied buyer dapat dilihat
pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil perhitungan Satisfied Buyer BMI Jawaban
ƒ x
ƒx
Sangat tidak puas 1
Tidak Puas 9
2 18
Cukup puas 48
3 144
Puas 40
4 160
Sangat puas 3
5 15
Total 100
337 Rata-rata
3,37 Satisfied Buyer
43
Rentang skala yang digunakan dalam analisis satisfied buyer
adalah sebagai berikut : 1,00 - 1,80 = sangat buruk
1,80 - 2,60 = buruk 2,60 - 3,40 = cukup
3,40 - 4,20 = baik 4,20 - 5,00 = sangat baik
Berdasarkan tabel perhitungan satisfied buyer. Nilai 3,37
termasuk dalam rentang cukup 2,60 - 3,40 hal ini menunjukkan dari 100 responden terdapat 40 menjawab puas dan hanya 3
menjawab sangat puas. Namun lainnya 9 dan 48 menjawab tidak puas dan cukup puas.
Hal ini disebabkan masih terdapat kekecewaan responden dalam penarikan uang tunai pada mesin ATM Muamalat yang
sering offline dan terjadinya penolakan penarikan uang tunai di
sejumlah ATM bersama walau rekening responden terdebet akan tetapi uang tidak keluar dari mesin ATM sering terjadi pada
nasabah BMI. Selain itu, jumlah costumer service dan teller yang
kurang memadai dan ruang tunggu yang kurang luas membuat antrian pelayanan lama.
4.7.4. Analisis Liking the Brand
Menyukai merek merupakan tahap ke-4 dalam tingkatan loyalitas merek. Pembeli yang termasuk dalam kategori ini
merupakan pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek
tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek.
Analisis liking the brand dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui berapa banyak Nasabah PT. BMI Tbk Cabang Bogor yang menyukai bank tersebut.
Liking the brand adalah responden yang memilih jawaban “sangat suka” dan “suka” pada pertanyaan
kuesioner ”Apakah Anda benar-benar menyukai PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bogor pelayanan, produk,
desain interior dan eksterior dll?’. Hasil perhitungan liking the
brand dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil perhitungan Liking the Brand BMI Jawaban
ƒ x
ƒx
Sangat Tidak suka 1
Tidak Suka 2
2 4
Biasa saja 53
3 159
Suka 42
4 168
Sangat suka 3
5 15
Total 100
346 Rata-rata
3,46 Liking the brand
45
Rentang skala yang digunakan dalam analisis liking the
brand adalah sebagai berikut : 1,00 - 1,80 = sangat buruk
1,80 - 2,60 = buruk 2,60 - 3,40 = cukup
3,40 - 4,20 = baik 4,20 - 5,00 = sangat baik
Berdasarkan tabel perhitungan liking the brand. Nilai 3,46
termasuk dalam rentang baik 3,40 - 4,20 hal ini menunjukkan dari 100 responden terdapat 42 menjawab sangat suka dan
hanya 3 menjawab suka. Namun lainnya sebanyak 2 dan 53 menjawab tidak suka dan biasa saja.
4.7.5. Analisis Committed Buyer