4.4.3. Analisis Brand Recognition
Brand recognition adalah tingkatan pengingatan kembali dengan bantuan aided recall. Analisis
brand recognition dilakukan untuk mengetahui apakah responden perlu diberikan bantuan dalam
mengingat merek BMI. Dari 100 responden Nasabah PT. BMI Tbk Cabang Bogor tidak ada seorangpun yang perlu diberikan bantuan
dalam mengenal merek BMI.
4.4.4. Analisis Brand Unaware
Analisis brand unaware dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya responden yang tidak mengenal BMI. Dari 100 responden Nasabah PT. BMI Tbk Cabang Bogor, diketahui bahwa tidak ada
seorangpun yang tidak mengenal merek BMI. Hal ini dikarenakan kuesioner ini ditujukan kepada Nasabah PT. BMI Tbk Cabang Bogor.
4.5. Analisis Brand Association
Brand Association adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Setelah ke 10 asosiasi tersebut terbukti
keandalannya, asosiasi tersebut kemudian diuji dengan menggunakan uji Cochran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hubungan asosiasi-asosiasi
tersebut yang terdapat pada merek BMI. Hasil perhitungan brand asosiasi dapat dilihat pada Tabel 3. Asosiasi-asosiasi yang dilakukan pengujian
adalah sebagai berikut : 1.
Bank dengan teknologi canggih 2.
Pelayanan karyawan yang ramah dan bersahabat 3.
Memiliki jaringan Cabang yang tersebar luas 4.
Sistemnya lebih fair
5. Bernuansa islami
6. Memiliki Produk yang beragam
7. Pelayanan bank cepat dan memuaskan
8. Jaringan ATM tersebar luas
9. Bank murni syariah pertama di Indonesia
10. Terjamin halal
Tabel 3. Hasil perhitungan brand associaton BMI. Uji
Asosiasi dk
X
2 tabel
Q Hasil
1. Semua asosiasi
9 16,92
49,78 Q X
2
tabel, tolak H
2 Kecuali asosiasi no.1
8 15,51
43,74 Q X
2
tabel, tolak H
3 Kecuali asosiasi no.1,
no.3 7
14,02 36,15 Q X
2
tabel, tolak H
4 Kecuali asosiasi no.1,
no.3, no.6 6
12,59 26,19 Q X
2
tabel, tolak H
5 Kecuali asosiasi no.1,
no.3, no.6, no.7 5
11,07 12,53 Q X
2
tabel, tolak H
6 Kecuali asosiasi no.1,
no.3, no.6, no.7 dan no.8 4
9,49 7,26
Q X
2
tabel,
terima H
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui asosiasi-asosiasi yang saling berhubungan yang akan menimbulkan suatu rangkaian
brand image BMI. Lebih lengkap proses perhitungan
brand association BMI dapat dilihat pada Lampiran 6.
Brand image BMI terbentuk dari asosiasi-asosiasi yang belum diuji dan asosiasi terakhir yang diuji. Dari hasil perhitungan
brand association dapat diperoleh brand image dari BMI adalah :
1. Bank murni syariah pertama di Indonesia
2. Terjamin halal
3. Bernuansa islami
4. Pelayanan karyawan yang ramah dan bersahabat
5. Sistemnya lebih
fair Asosiasi bank murni syariah pertama di Indonesia termasuk dalam
brand image, ternyata hasil ini sejalan dengan moto BMI yaitu “Pertama Murni Syariah”.
Asosiasi Terjamin halal termasuk dalam brand image. Hal ini
dikarenakan BMI merupakan perbankan syariah atau perbankan islam dengan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah
hukum islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang
disebut riba. Selain itu, adanya larangan berinvestasi untuk usaha-usaha yang
dikategorikan haram. Di antaranya, berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media yang tidak islami, dan lain sebagainya.
Asosiasi bernuansa islami termasuk dalam brand image selanjutnya,
responden menilai penampilan karyawan dan karyawati BMI yang selalu mengenakan seragam muslim dan muslimah rapi, sopan dan tertutup,
ditambah dengan sambutan salam yang selalu ditunjukkan para karyawan BMI terhadap para nasabahnya. Selain itu, dekorasi ruangan BMI terkesan
bernuansa islami dengan terdapatnya mushola yang cukup luas dan nyaman. Menurut hasil wawancara yang diperoleh dari sebagian responden
menyatakan bahwa mushola BMI sangat bermanfaat dan nyaman untuk kepentingan responden yang ingin melakukan ibadah.
Asosiasi pelayanan karyawan yang ramah dan bersahabat termasuk dalam
brand image, hasil ini diperoleh dikarenakan setiap karyawan BMI selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dengan selalu menjaga
hubungan baik atau silaturahmi dengan para nasabahnya. Sambutan salam, senyum dan sapa selalu ditunjukkan pada setiap pelayanan yang dilakukan
karyawan BMI. Asosiasi sistemnya lebih
fair termasuk dalam brand image. Berbeda dengan perbankan konvensional, perbankan syariah menerapkan sistem bagi
hasil yang berprinsip keadilan dan kesederajatan. Selain itu, dalam perbankan syariah diterapkan pula adanya sistem kerjasama musyarakah, artinya
keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak ’akad. Hal tersebut ternyata menjadikan asosiasi sistemnya lebih
fair menjadi salah satu brand image BMI. Sedangkan untuk keenam asosiasi lainnya yang tidak termasuk dalam
brand image BMI yaitu asosiasi memiliki jaringan cabang yang tersebar luas. Hasil tersebut diperoleh melalui wawancara terhadap responden yang menilai
jumlah kantor BMI di kota Bogor masih terlalu sedikit sehingga belum dapat menjangkau pelosok beberapa kelompok masyarakat tertentu sehingga agak
menyulitkan akses dalam bertransaksi atau berhubungan langsung dengan BMI.
Asosiasi bank dengan teknologi yang canggih dan produk yang beragam masih belum dapat menjadi
brand image BMI, responden menilai bahwa BMI masih kurang menyediakan produk-produk yang beragam dan teknologi
yang canggih dalam memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, sering terjadinya gangguan teknis pada saat pelayanan menjadi salah satu faktor
negatif. Pelayanan cepat dan memuaskan tidak termasuk dalam
brand image BMI, menurut responden jumlah karyawan
teller dan cutomer service kurang mencukupi, tata ruang tunggu kurang efisien dan juga tidak cukup luas.
Selain itu, layanan ATM Muamalat yang sering offline membuat para
nasabah merasa kurang puas dengan pelayanan PT. BMI Tbk Cabang Bogor dan menjadikan asosiasi tersebut tidak termasuk dalam
brand image BMI. Asosiasi jaringan ATM tersebar luas tidak termasuk dalam
brand image BMI. Hal ini dikarenakan dengan jarangnya ditemukan ATM Muamalat
diberbagai tempat seperti pusat perbelanjaan dan ATM center, walaupun
sebenarnya nasabah BMI dapat melakukan transaksi disemua jaringan ATM BCA dan ATM Bersama akan tetapi hal tersebut belum dapat menguatkan
image jaringan ATM yang tersebar luas.
4.6. Analisis Perceived Quality