Unit-Unit Pada WTP Sistem Produksi Air Bersih

9

2.4.2. WTP Water Treatment Plant

WTP atau instalasi pengolahan air merupakan sebuah sarana yang terdiri dari beberapa unit alat kerja yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun saling berhubungan dalam menunjang proses pengolahan air baku menjadi air bersih. Pada dasarnya tiap proses pengolahan air yang dilakukan oleh sebuah WTP memiliki tahapan proses yang sama yaitu terdiri dari koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi Suprihatin 2002. Ada beberapa tipe WTP yang pada umumnya digunakan dalam proses pengolahan air bersih, antara lain : 1 Tipe gravitasi, merupakan WTP yang penyaluran air dari unit koagulasiflokulasi menuju unit filtrasi terjadi dengan memanfaatkan gaya gravitasi saja. Itu sebabnya pada unit koagulasiflokulasi dibuat dengan ukuran yang tinggi agar air dari unit tersebut bila terjadi overflow, dapat langsung menuju unit filtrasi tanpa bantuan pompa. Begitu juga pada unit filtrasinya, bila terjadi overflow air dapat langsung menuju tempat penampungan reservoir dengan memanfaatkan gaya gravitasi atau tanpa bantuan pompa. 2 Tipe tekanan, merupakan WTP yang memanfaatkan tenaga dari pompa dalam menyalurkan air dari unit koagulasiflokulasi menuju unit filtrasi. Pada WTP tipe tekanan, biasanya di unit koagulasiflokulasinya dilengkapi dengan lamella yang berfungsi untuk menagkap partikel- partikel atau flok yang berukuran kecil dan menjatuhkannya ke dasar unit hingga menjadi lumpur yang mengendap proses sedimentasi 3 Tipe UF Ultra Filtration, adalah proses pengolahan air yang memanfaatkan membran bertekanan yang berfungsi untuk pemisahan partikel-partikel di dalam air. Membran pada instalasi UF rata-rata memiliki ukuran pori-pori antara 0.1 hingga 0.01 mikron dan mempunyai kemampuan yang cukup baik untuk menyaring sebagian besar bakteri dan virus, partikel koloid dan silt SDI. Secara teoritis, semakin kecil ukuran pori maka semakin tinggi kemampuan penyaringannya. Sebagian material UF yang digunakan adalah terbuat dari senyawa polimer dan naturally hydrophobic. PT. Sinar Tirta Bening 2010

2.4.3. Unit-Unit Pada WTP

Di dalam sebuah instalasi pengolahan air bersih selalu terdiri dari beberapa unit pengolahan yang bekerja dengan fungsi yang berbeda-beda. Adapun unit-unit pengolahan air bersih terdiri dari Sutrisno 1987: 1 Bangunan penangkap air intake Bangunan penangkap air ini merupakan suatu bangunan untuk menangkap mengumpulkan air dari suatu sumber asal air, untuk dapat dimanfaatkan. Bentuk dan konstruksi ini bergantung pada jenis dan macam sumber air yang kita tangkap. Fungsi dari bangunan penangkap air ini sangat penting artinya untuk menjaga kontinuitas pengaliran, sedangkan penanganan bangunan penakap air ini ditujukan terhadap kuantitas dan kualitas air baku yang akan digunakan. 2 Bangunan Pengendap Pertama sedimentasi Bangunan pengendap pertama dalam pengolahan ini berfungsi untuk mengendapkan partikel- partikel padat dari air sungai dengan gaya gravitasi. Pada proses ini tidak ada pembubuhan zat kimia. Untuk instalasi penjernihan air bersih, yang air bakunya cukup jernih, tetap sadah, bak pengendap pertama tidak diperlukan. Aliran air pada unit ini harus dijaga laminar tenang, dengan demikian pengendapan secara gravirasi tidak terganggu. Hal ini dapat kita lakukan 10 dengan mengatur pintu air masuk dan pintu air keluar pada unit ini. Sedangkan hasil pengendapan pada unit ini adalah terbentuknya lumpur endapan pada dasar bak. Untuk menjaga efektivitas ruang pengendapan dan pencegahan pembusukan lumpur endapan, maka secara periodik lumpur endapan harus dikontrol diperiksa setiap saat agar tetap dapat bekerja sempurna. 3 Pembubuhan Koagulan koagulasi Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat mengendapkan dengan sendirinya secara gravitasi. 4 Bangunan Pengaduk Cepat Unit ini untuk meratakan bahan zat kimia koagulan yang ditambahkan agar dapat bercampur dengan air secara baik, sempurna dan cepat. Cara pengadukan dapat secara mekanis dengan menggunakan motor beserta alat pengaduknya ataupun dengan bantuan udara bertekanan. 5 Bangunan Pembentuk Flok flokulasi Unit ini berfungsi untuk membentuk partikel padat yang lebih besar supaya dapat diendapkan dari hasil reaksi partikel kecil koloidal dengan bahan zat koagulant yang dibubuhkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk floc partikel yang lebih besar dan bisa mengendap dengan gravitasi: Kekeruhan pada baku air. Tipe dari suspended solid pH Alkanity Bahan koagulant yang dipakai Lamanya pengadukan 6 Bangunan Pengendap Kedua sedimentasi Unit berfungsi untuk mengendapkan floc yang terbentuk pada unit bak pembentuk floc. Pengendapan di sini terjadi akibat dari gaya berat floc itu sendiri secara gravitasi. 7 Bangunan Penyaring filtrasi Pada proses penjernihan air bersih diketahui dua macam filter yaitu: Saringan pasir lambat slow sand filter Saringan pasir cepat rapid sand filter Berdasarkan bentuk bangunan saringannya, dikenal dua macam yaitu: Saringan yang bangunannya terbuka gravity filter Saringan yang bangunannya tertutup pressure filter 8 Resevoir penampungan air Unit ini berfungsi untuk menampung air yang telah bersih dan bebas dari bakteriologis setelah melalui filter atau saringan. Dari sini air bisa langsung didistribusikan ke unit pengguna secara gravitasi ataupun dengan menggunakan pompa. 9 Pemompaan rumah pompa Terdiri dari beberapa pompa yang bekerja untuk mendistribusikan air langsung ke unit pengguna atau mentransmisikan air ke tempat penampungan air lainnya yang berada dekat dengan unit pengguna. 11

2.5. Sistem Distribusi Air Bersih