41
standar kebutuhan air yang ada untuk penghuni asrama yang telah tercantum pada Tabel 1. Pemakaian air ini hampir dua kali lipat dari standar tersebut yang sebesar 120 literoranghari.
Besarnya pemakaian air ini yang melebihi standar dari pemakaian air yang ada, bergantung pada kondisi di lapangan. Penulis berpendapat hal ini bisa saja terjadi dikarenakan mahasiswa asrama
TPB telah membayar biaya tinggal di asrama selama satu tahun penuh terlebih dahulu di awal tahun ajaran. Sehingga menimbulkan kemungkinan bagi penghuni asrama untuk menggunakan air
di asrama secara sepuasnya boros karena tidak harus membayar tiap bulan yang berdasarkan jumlah pemakaian ai secara riil di lapangan. Selain itu mungkin saja terjadinya kebocoran yang
tidak tampak pada jaringan pipa distribusi. Kemudian dengan menggunakan data sampel ini, maka didapatkan standar pemakaian air
yang baru bagi penghuni asrama mahasiswa di IPB. Sehingga pemakaian air aktual pada jalur asrama TPB, baik astra maupun astri bisa dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Total pemakaian air mahasiswa penghuni gedung astra dan astri TPB 0.231m
3
oranghari Tempat
Penghuni Pemakaian Air
orang m
3
hari Asrama Putra
1,361 314.39
Asrama Putri 1,686
389.47
Total 703.86
Dengan demikian besarnya pemakaian air aktual di jalur distribusi asrama TPB adalah
703.86 m
3
hari .
4.3.3. Pemakaian Air Bersih Aktual Di Jalur Distribusi Menara Fahutan dan
Menara Fapet
Pengamatan pemakaian air dilakukan pada dua masa, yaitu pada masa liburan dan masa aktif kuliah. Pengamatan pada masa liburan dilakukan pada bulan Juli 2010 selama tiga hari
berturut-turut, dimulai dari tanggal 13 hingga 15 Juli 2010. Meskipun pada masa ini dapat dikatakan sebagai masa liburan akademik, namun di kampus IPB Darmaga tetap saja masih ada
beberapa kegiatan akademik di beberapa fakultas seperti semester pendek, kegiatan matrikulasi mahasiswa TPB dan kegiatan penelitian, serta kegiatan perkantoran di masing-masing fakultas
maupun gedung rektorat, sehingga produksi dan pemakaian air bersih tetap saja ada. Pengamatan ini dilakukan di dua jalur distribusi air bersih secara langsung dan bersamaan
yaitu pemakaian air pada menara induk Fahutan dan menara induk Fapet. Total pemakaian air pada menara induk Fahutan selama tiga hari berturut turut adalah 1,002.30 m
3
; 1,017.10 m
3
; dan 960.80 m
3
dengan rata-rata pemakaiannya adalah 993.40 m
3
hari . Sedangkan pada menara induk
Fapet selama tiga hari berturut-turut adalah 841.20 m
3
; 785.20 m
3
; 812.00 m
3
dengan rata-rata
pemakaiannya adalah 812.8 m
3
hari lihat Lampiran 1.
Bila dibandingkan antara pemakaian pada menara induk Fahutan dengan menara induk Fapet, maka akan terlihat bahwa pemakaian pada menara induk Fahutan lebih besar hal ini
memang disebabkan karena pada jalur menara induk Fahutan lebih banyak terdapat unit-unit
42
pemakaian air. Grafik pemakaian air bersih pada menara induk Fahutan dan Fapet selama tiga hari dapat dilihat pada Gambar 19 hingga Gambar 21.
Selama tiga hari pengamatan dari tanggal 13 hingga 15 Juli 2010, pemakaian air tertinggi peak time pada menara induk Fahutan terjadi antara pemakaian pukul 09.00 - 10.00 dengan
volume pemakaian air yang tertinggi mencapai 137.20 m
3
lihat Gambar 19. Sedangkan pada menara induk Fapet volume pemakaian air tertinggi mencapai 98.80 m
3
Gambar 20, dengan peak time yang bervariasi yaitu antara pemakaian pukul 07.00
– 08.00 dan pukul 08.00 – 09.00 lihat Gambar 19 hingga 21.
Kemudian pada jalur menara induk Fahutan pemakaian air rata-rata perjamnya dalam satu hari adalah 82.78 m
3
, hasil ini diperoleh dari rata-rata pemakaian aktual pada jalur distribusi menara Fahutan selama masa liburan yang sebesar 993.40 m3hari dibagi 12 jam. Angka ini
merupakan penentu apakah pemakaian air pada jam tersebut tergolong tinggi atau rendah, bila angka yang terbaca oleh meteran lebih besar dari 82.78 m
3
maka pemakaian air tergolong tinggi demikian pula sebaliknya.
Berdasarkan hal tersebut maka pada jalur menara Fahutan pemakaian yang dapat dikatakan tinggi terjadi dari pukul 8.00 hingga pukul 13.00, sehingga pada jam-jam tersebut suplai air dari
WTP Cihideung menuju menara Fahutan tidak boleh terganggu karena akan menyebabkan kekurangan pasokan air pada setiap unit pemakaian. Pada pukul 14.00 hingga pukul 16.00
pemakaiannya bervariasi bisa tinggi atau rendah, hal ini mungkin dipengaruhi oleh jadwal kegiatan perkuliahan yang berbeda tiap harinya sehingga jenis kegiatannya pun berbeda.
Gambar 19 . Grafik pemakaian air bersih aktual pada tanggal 13 Juli 2010 masa liburan
Menara Fahutan : 1,017.10 m
3
hari Menara Fapet
: 841.20 m
3
hari
43
Gambar 20. Grafik pemakaian air bersih aktual pada tanggal 14 Juli 2010 masa liburan
Gambar 21 . Grafik pemakaian air bersih aktual pada tanggal 15 Juli 2010 masa liburan
Menara Fahutan : 1,002.30 m
3
hari Menara Fapet
: 785.20 m
3
hari
Menara Fahutan : 960.80 m
3
hari Menara Fapet
: 841.20 m
3
hari
44
Pola pemakaian air pada jalur menara Fapet sangat berbeda bila dibandingkan dengan menara Fahutan. Pada jalur menara Fapet pemakaian air rata-rata perjamnya dalam satu hari
adalah 67.73 m
3
, sehingga pemakaian air yang tergolong tinggi terjadi pada pukul 08.00 sampai pukul 13.00 dan sisanya dari pukul 14.00 hingga pukul 16.00 bervariasi. Hal yang unik terjadi di
menara Fapet pada pengamatan tanggal 15 Juli, dari Gambar 21 terlihat pemakaian air dari jam 17.00 hingga jam 18.00 adalah nol. Hal ini terjadi karena tidak adanya suplai dari WTP Cihideung
ke menara Fapet atau dengan kata lain suplai dari WTP ke menara dimatikan. Selanjutnya pemantauan pemakaian air bersih secara aktual dilakukan kembali pada tanggal
21 hingga 23 September 2010 masa aktif perkuliahan. Di mana pada masa tersebut semua kegiatan akademik dan perkantoran sudah dilaksanakan secara penuh, sehingga diharapkan
pemakaian air yang terpantau lebih tinggi daripada hasil pada masa liburan. Berdasarkan grafik pada Gambar 22 hingga gambar 24, memang pemakaian air pada masa aktif perkuliahan lebih
tinggi daripada masa liburan, hanya angkanya serta pola pemakaiannya tidak jauh berbeda dengan masa liburan.
Pemakaian air pada menara induk Fahutan dari tanggal 21 hingga 23 September 2010 secara berturut-turut adalah 1,020.50 m
3
; 1,100.90 m
3
; dan 1,091.40 m
3
dengan rata-rata
pemakaiannya adalah 1,070.93 m
3
hari . Sedangkan pada menara induk Fapet selama tiga hari
berturut-turut adalah 890.00 m
3
; 889.20 m
3
; dan 887.30 m
3
dengan rata-rata pemakaiannya adalah
888.83 m3hari lihat Lampiran 2. Grafik pemakaian air bersih pada menara induk Fahutan dan
Fapet selama tiga hari masa aktif perkuliahan dapat dilihat pada Gambar 22 hingga Gambar 24. Peak time di jalur distribusi menara induk Fahutan bisa terjadi pada saat pemakaian air dari
pukul 08.00 - 09.00 atau dari pukul 09.00 - 10.00 dengan volume pemakaian tertinggi mencapai 132.00 m
3
lihat Gambar 22 hingga 24. Sedangkan untuk jalur menara Fapet peak time bervariasi yaitu pada pagi hari antara pukul 8.00 hingga pukul 9.00, pada siang hari pemakaian air dari pukul
11.00 hingga 12.00 dan ada juga dari pukul 13.00 hingga 14.000, dengan volume pemakaian tertinggi yang tercatat mencapai 121.00 m
3
Gambar 22
Gambar 22 . Grafik pemakaian air bersih aktual pada tanggal 21 September 2010
Menara Fahutan : 1,020.50 m
3
hari Menara Fapet
: 890.00 m
3
hari
45
Gambar 23 . Grafik pemakaian air bersih aktual pada tanggal 22 September 2010
Gambar 24 . Grafik pemakaian air bersih aktual pada tanggal 23 September 2010
Menara Fahutan : 1,100.90 m
3
hari Menara Fapet
: 889.20 m
3
hari
Menara Fahutan : 1,091.40 m
3
hari Menara Fapet
: 887.30 m
3
hari
46
Berdasarkan pembahasan pada sub-bab 4.3.1 hingga 4.3.3, maka dapat diketahui total
pemakaian air bersih secara aktual di kampus IPB Darmaga. Besarnya adalah 3,566.62 m
3
hari . Hasil
ini berdasarkan jumlah pemakaian air yang ada pada empat jalur distribusi, yaitu jalur perumdos
sebesar 903 m
3
hari , jalur asrama TPB 703.86 m
3
hari , jalur menara Fahutan 1,070.93 m
3
hari , dan
jalur menara Fapet 888.83 m
3
hari .
4.4 Head Loss