29 juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar lokasi objek wisata
Pemandian Air Panas GSE. Mayoritas harapan responden pengunjung mengatakan bahwa fasilitas umum perlu ditingkatkan. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang
disediakan oleh pengelola tanpa dipungut biaya, sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata responden pengunjung menginginkan peningkatan fasilitas umum seperti,
toilet, dan tempat  duduk umum. Responden pengunjung  merasa fasilitas tersebut masih  kurang,  selain  itu  harapan  pengunjung  yang  harus  diperhatikan  adalah
kebersihan objek wisata yang harus ditingkatkan karena hal ini akan mempengaruhi kenyamanan  pengunjung  dalam  berwisata.  Peningkatan  fasilitas  tersebut  harus
mendukung kelestarian SDAL yang ada di objek wisata Pemandian Air Panas GSE
6.2 Dampak Ekonomi Objek Wisata Pemandian Air Panas GSE
Kegiatan  wisata  di  sekitar  objek  wisata  Pemandian  Air  Panas  GSE  dapat memberikan  dampak  ekonomi  bagi  masyarakat  sekitar.  Kegiatan  wisata  yang
dilakukan  oleh  pengunjung  akan  mempengaruhi  pengeluaran  pengunjung  di kawasan objek wisata Pemandian Air Panas GSE. Dampak ekonomi yang dirasakan
dari  adanya  kegiatan  wisata  pada  objek  wisata  Pemandian  Air  Panas  GSE diklasifikasikan  menjadi  dampak  ekonomi  langsung  direct  impact,  dampak
ekonomi tidak langsung indirect impact, dan dampak ekonomi lanjutan induce impact.  Berdasarkan  Tabel  14  diketahui  biaya  yang  dikeluarkan  pengunjung
terbagi  menjadi  dua,  yaitu  pengeluaran  di  luar  lokasi  dan  pengeluaran  di  dalam lokasi.  Pengeluaran di luar lokasi terdiri  dari, biaya  transportasi,  biaya konsumsi
dari rumah dan biaya tiket masuk kawasan GSE. Biaya tiket masuk kawasan GSE termasuk  kebocoran  karena  uang  yang  diperoleh  dari  tiket  masuk  kawasan  GSE
langsung  masuk  ke  pendapatan  negara  sebagai  penerimaan  negara  bukan  pajak. Pengeluaran  di  dalam  lokasi  itu  sendiri  meliputi  biaya  konsumsi  di  lokasi  objek
wisata,  penginapan,  pembelian  souvenir,  biaya  parkir,  dan  biaya  tiket  masuk  ke objek wisata Pemandian Air Panas GSE.
Proporsi  pengeluaran  responden  pengunjung  terbesar  adalah  biaya transportasi  yaitu  sebesar 28,18 dan biaya  konsumsi  di  rumah 18,35. Hal  ini
disebabkan karena rata-rata pengunjung berasal dari luar kawasan wisata dan juga sebagian  besar  menggunakan  kendaraan  pribadi  sehingga  biaya  transportasi
30 memiliki  biaya  terbesar  dalam  pengeluaran  wisatawan.  Biaya  transportasi  yang
dikeluarkan oleh pengunjung adalah sebesar Rp 26 526orangkunjungan sehingga proporsi kebocoran di objek wisata Pemandian Air Panas adalah sebesar 50,97.
Tabel  14  menunjukkan  proporsi  pengeluaran  pengunjung  dan  kebocoran  yang terjadi pada kawasan objek wisata Pemandian Air Panas GSE dan dapat dilihat lebih
jelas pada Lampiran 1. Tabel  14  Proporsi  pengeluaran  pengunjung  dan  kebocoran  yang  terjadi  di  objek
wisata Pemandian Air Panas Tahun GSE tahun 2013
Biaya Rata-rataPengeluaran Rp
a Proporsi
b=ae100 Pengeluaran di Luar Lokasi
Biaya Transportasi 26 526
28,18 Konsumsi dari Rumah
17 269 18,35
Biaya tiket masuk kawasan GSE 4 189
4,45 Total Kebocoran c
47 984 50,97
Pengeluaran di Lokasi Konsumsi di lokasi
24 563 26,09
Penginapan 13 929
14,80 Pembelian SouvenirOleh-oleh
1 190 1,26
Biaya Parkir 1 468
1,56 Tiket Masuk Objek
5 000 5,31
Total Pengeluaran di Lokasi  d 46 149
49,03 Total Pengeluaran Pengunjung e=c+d
94 134 100,00
Total Kunjungan Pertahun f 17 328
Total Kebocorantahun g=e proporsi cf 831 390 337
Menurut  data  Disbudpar  Kabupaten  Bogor  tahun  2013,  rata-rata  total kunjungan objek wisata Pemandian Air Panas GSE dari tahun 2009-2012 adalah
sebesar  17  328  kunjungan.  Total  kebocoran  didapatkan  dari  perkalian  total pengeluaran pengunjung yang telah dirata-ratakan dengan proporsi kebocoran dan
total kunjungan per tahun, sehingga total kebocoran yang didapatkan adalah sebesar Rp 831 390 337 per tahun.
6.2.1    Dampak  Ekonomi  Langsung  di  Objek  Wisata  Pemandian  Air  Panas GSE Tahun 2013