Persepsi Pengunjung Terhadap Obyek Wisata Pemandian Air Panas GSE

17 regional UMR Kabupaten Bogor serta klasifikasi pekerjaan pokok pengunjung dan status pekerjaan bagi tenaga kerja dibagi berdasarkan curahan waktu. Beberapa kategori dan indikator dalam menganalisis persepsi pengunjung dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7. Tabel 6 Kategori dan indikator persepsi pengunjung terhadap kondisi alam dan kebersihan di objek wisata Pemandian Air Panas GSE No Kategori Indikator Keterangan 1 Keindahan Alam Baik Sedang Pemandangan alam yang ada indah, dan menarik minat pengunjung untuk datang kembali. Pemandangan alam yang ada biasa saja, tetapi menarik minat pengunjung untuk datang kembali. Buruk Pemandangan alam yang tersedia biasa saja, dan pengunjung kurang tertarik untuk kembali. 2 Kualitas udara Baik Terasa sangat segar, sangat sejuk, dan tidak berbau. Sedang Buruk Terasa segar, sejuk, dan tidak berbau. Kotor dan berpolusi. 3 Kualitas Air Baik Sedang Buruk Sangat jernih, bersih, dan tidak berbau. Jernih, bersih, dan tidak berbau. Kotor, berwarna, dan berbau. 4 Kebersihan Baik Tidak terdapat sampah yang beserakan, dan semua fasilitas serta kios makanan tertata rapi. Sedang Masih terdapat sampah yang berserakan namun jumlahnya sedikit, dan fasilitas serta kios makanan kurang tertata rapi. Buruk Banyak sampah yang berserakan, dan fasilitas serta kios makanan tidak tertata rapi. Beberapa kategori dan indikator dalam menganalisis persepsi pengunjung terhadap fasilitas dan aksesbilitas di objek wisata Pemandian Air Panas GSE dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Kategori dan indikator persepsi pengunjung terhadap fasilitas dan aksebilitas di objek wisata Pemandian Air Panas GSE No Kategori Indikator Keterangan 1 Kondisi fasilitas wisata Baik Fasilitas wisata tersebut ada, jumlahnya memenuhi kebutuhan pengunjung, dan kondisinya sangat terawat. Sedang Fasilitas wisata tersebut ada, jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan pengunjung, dan kondisinya tidak terawat. Buruk Fasilitas wisata tersebut ada, jumlahnya tidak memenuhi kebutuhan pengunjung, dan kondisinya tidak terawat. Tidak tersedia Fasilitas wisata tersebut tidak ada, sehingga kebetuhan pengunjung tidak terpenuhi. 2 Aksesibilitas Baik Informasi mengenai lokasi wisata mudah diperoleh dan kondisi jalan baik. Sedang Informasi mengenai lokasi kawasan tersedia dan kondisi jalan kurang baik. Buruk Informasi mengenai lokasi kawasan tersedia dan kondisi jalan sangat buruk. Harapan pengunjung diperoleh dari hasil penilaian persepsi pengunjung mengenai fasilitas dan kondisi alam yang ada di objek wisata Pemandian Air Panas 18 GSE. Harapan pengunjung dapat dijadikan dasar bagi pengelola objek wisata untuk mengembangkan objek wisata Pemandian Air Panas GSE dengan memperhatikan kelestarian SDAL.

4.4.2 Dampak Ekonomi Kawasan Wisata Pemandian Air Panas GSE

Pengeluaran wisatawan dapat mengakibatkan multiplier effect pada suatu daerah wisata. Oleh karena itu, analisis dilakukan pada kelompok pelaku kegiatan wisata yaitu, unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata dan pengelola wisata. Informasi yang didapat dari unit usaha, pengelola, dan pengunjung diharapkan dapat memperoleh dampak ekonomi langsung direct effect, dampak ekonomi tidak langsung indirect effect, dan dampak ekonomi lanjutan induced effect. META 2001 menjelaskan dalam mengukur dampak ekonomi pariwisata terhadap perekonomian masyarakat lokal terdapat dua tipe pengganda, yaitu: 1. Keynesian Local Income Multiplier merupakan nilai yang menunjukkan berapa besar pengaruh dari pengeluaran pengunjung terhadap peningkatan pendapatan masyarakat lokal. 2. Ratio Income Multiplier merupakan nilai yang menunjukkan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran pengunjung berdampak terhadap perekonomian lokal. Metode ini dapat mengukur dampak tidak langsung dan dampak lanjutan induced impact. Secara matematis dapat dirumuskan : Keynesian Income Multiplier = +N+U . . . . . . . . . ….4 Ratio Income Multiplier, Tipe I = +N . . . . . . . . . . . . ...5 Ratio Income Multiplier, Tipe II = +N+U . . . . . . . . . . ...6 Keterangan: E = Tambahan pengeluaran pengunjung Rp D = Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E Rp N = Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E Rp U = Pendapatan lokal yang diperoleh secara induced dari E Rp 19

4.4. 3 Identifikasi Sistem Pengelolaan Obyek Wisata Pemandian Air Panas GSE Saat Ini

Pengelolaan yang diterapkan di objek wisata Pemandian Air Panas GSE dianalisis dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat suatu deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta antar fenomena yang akan diteliti. Idetifikasi sistem pengelolaan dilakukan dengan menganalisis peran dan fungsi stakeholder terkait pengelolaan objek wisata objek wisata Pemandian Air Panas GSE. Analisis stakeholder tersebut dilakukan untuk melihat peran, fungsi, bentuk kerjasama yang dilakukan oleh masing-masing stakeholder. Hal ini penting untuk diketahui agar pengelolaan objek wisata Pemandian Air Panas GSE dapat menjaga kelestarian SDAL.