16 pengunjung yang dipilih sebanyak 80 orang dengan kriteria merupakan wisatawan
lokal, berusia diatas 15 tahun dan dapat mewakili unsur demografi, dan motivasi kunjungan. Unit usaha dan tenaga kerja yang dijadikan responden adalah sebanyak
31 unit usaha dan 8 tenaga kerja dengan kriteria dapat mewakili jenis unit usaha dan tenaga kerja yang ada di objek wisata sedangkan responden stakeholder terdiri
dari Disbudpar Kabupaten Bogor, BTNGHS dan pengelola objek wisata Pemandian Air Panas GSE kelompok masyarakat Lokapurna dan masyarakat sekitar.
4.4 Metode Analisis Data Matriks metode analisis data dijelaskan dalam Tabel 5. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah analisis data. Informasi data yang dibutuhkan dan metode
analisis data dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5 Matriks metode analisis data
No Tujuan Penelitian
Data yang Dibutuhkan MetodeAnalisis
Data 1
Menganalisis persepsi
pengunjung terhadap obyek
wisata Pemandian Air Panas GSE.
Persepsi pengunjung terhadap kondisi alam dan fasilitas di objek wisata
Pemandian Air Panas Analisis deskriptif
kualitatif
2 Mengestimasi
besarnya dampak ekonomi di
kawasan Pemandian Air
Panas GSE bagi masyarakat sekitar
Biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung
Pendapatan dan pengeluaran unit usaha, tenaga kerja, dan pengelola
Keynesian Multiplier
3 Mengkaji
pengelolaan objek wisata Pemandian
Air Panas GSE yang dapat menjaga
kelestarian SDAL Informasi dari stakeholder mengenai
fungsi dan peran pengelolaan yang terdapat di obyek wisata.
Analisis deskriptif kualitatif
4.4.1 Persepsi Pengunjung Terhadap Obyek Wisata Pemandian Air Panas GSE
Persepsi pengunjung merupakan hal yang penting diketahui untuk lebih mengembangkan pengelolaan objek wisata. Persepsi dari pengunjung dianalisis
menggunakan metode analisis deskriptif. Pengelompokkan umur responden berdasarkan usia produktif menurut Badan Pusat Statistik BPS. Pengelompokkan
tingkat pendapatan pengunjung diklasifikasikan berdasarkan upah minimal
17 regional UMR Kabupaten Bogor serta klasifikasi pekerjaan pokok pengunjung
dan status pekerjaan bagi tenaga kerja dibagi berdasarkan curahan waktu. Beberapa kategori dan indikator dalam menganalisis persepsi pengunjung dapat dilihat pada
Tabel 6 dan 7. Tabel 6 Kategori dan indikator persepsi pengunjung terhadap kondisi alam dan
kebersihan di objek wisata Pemandian Air Panas GSE
No Kategori
Indikator Keterangan
1 Keindahan Alam
Baik Sedang
Pemandangan alam yang ada indah, dan menarik minat pengunjung untuk datang kembali.
Pemandangan alam yang ada biasa saja, tetapi menarik minat pengunjung untuk datang kembali.
Buruk Pemandangan alam yang tersedia biasa saja, dan
pengunjung kurang tertarik untuk kembali. 2
Kualitas udara Baik
Terasa sangat segar, sangat sejuk, dan tidak berbau. Sedang
Buruk Terasa segar, sejuk, dan tidak berbau.
Kotor dan berpolusi. 3
Kualitas Air Baik
Sedang Buruk
Sangat jernih, bersih, dan tidak berbau. Jernih, bersih, dan tidak berbau.
Kotor, berwarna, dan berbau. 4
Kebersihan Baik
Tidak terdapat sampah yang beserakan, dan semua fasilitas serta kios makanan tertata rapi.
Sedang Masih terdapat sampah yang berserakan namun
jumlahnya sedikit, dan fasilitas serta kios makanan kurang tertata rapi.
Buruk Banyak sampah yang berserakan, dan fasilitas serta
kios makanan tidak tertata rapi.
Beberapa kategori dan indikator dalam menganalisis persepsi pengunjung terhadap fasilitas dan aksesbilitas di objek wisata Pemandian Air Panas GSE dapat
dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Kategori dan indikator persepsi pengunjung terhadap fasilitas dan
aksebilitas di objek wisata Pemandian Air Panas GSE
No Kategori
Indikator Keterangan
1 Kondisi
fasilitas wisata Baik
Fasilitas wisata tersebut ada, jumlahnya memenuhi kebutuhan pengunjung, dan kondisinya sangat terawat.
Sedang Fasilitas wisata tersebut ada, jumlahnya dapat memenuhi
kebutuhan pengunjung, dan kondisinya tidak terawat. Buruk
Fasilitas wisata tersebut ada, jumlahnya tidak memenuhi kebutuhan pengunjung, dan kondisinya tidak terawat.
Tidak tersedia
Fasilitas wisata tersebut tidak ada, sehingga kebetuhan pengunjung tidak terpenuhi.
2 Aksesibilitas
Baik Informasi mengenai lokasi wisata mudah diperoleh dan
kondisi jalan baik. Sedang
Informasi mengenai lokasi kawasan tersedia dan kondisi jalan kurang baik.
Buruk Informasi mengenai lokasi kawasan tersedia dan kondisi jalan
sangat buruk.
Harapan pengunjung diperoleh dari hasil penilaian persepsi pengunjung mengenai fasilitas dan kondisi alam yang ada di objek wisata Pemandian Air Panas
18 GSE. Harapan pengunjung dapat dijadikan dasar bagi pengelola objek wisata untuk
mengembangkan objek wisata Pemandian Air Panas GSE dengan memperhatikan kelestarian SDAL.
4.4.2 Dampak Ekonomi Kawasan Wisata Pemandian Air Panas GSE
Pengeluaran wisatawan dapat mengakibatkan multiplier effect pada suatu daerah wisata. Oleh karena itu, analisis dilakukan pada kelompok pelaku kegiatan
wisata yaitu, unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata dan pengelola wisata. Informasi yang didapat dari unit usaha, pengelola, dan
pengunjung diharapkan dapat memperoleh dampak ekonomi langsung direct effect, dampak ekonomi tidak langsung indirect effect, dan dampak ekonomi
lanjutan induced effect. META 2001 menjelaskan dalam mengukur dampak ekonomi pariwisata
terhadap perekonomian masyarakat lokal terdapat dua tipe pengganda, yaitu: 1.
Keynesian Local Income Multiplier merupakan nilai yang menunjukkan berapa besar pengaruh dari pengeluaran pengunjung terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat lokal. 2.
Ratio Income Multiplier merupakan nilai yang menunjukkan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran pengunjung berdampak
terhadap perekonomian lokal. Metode ini dapat mengukur dampak tidak langsung dan dampak lanjutan induced impact. Secara matematis dapat
dirumuskan : Keynesian Income Multiplier
=
+N+U
. . . . . . . . . ….4
Ratio Income Multiplier, Tipe I =
+N
. . . . . . . . . . . . ...5
Ratio Income Multiplier, Tipe II =
+N+U
. . . . . . . . . . ...6 Keterangan:
E = Tambahan pengeluaran pengunjung Rp D = Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E Rp
N = Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E Rp U = Pendapatan lokal yang diperoleh secara induced dari E Rp
19
4.4. 3 Identifikasi Sistem Pengelolaan Obyek Wisata Pemandian Air Panas GSE Saat Ini
Pengelolaan yang diterapkan di objek wisata Pemandian Air Panas GSE dianalisis dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah
untuk membuat suatu deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta antar fenomena yang akan diteliti.
Idetifikasi sistem pengelolaan dilakukan dengan menganalisis peran dan fungsi stakeholder terkait pengelolaan objek wisata objek wisata Pemandian Air
Panas GSE. Analisis stakeholder tersebut dilakukan untuk melihat peran, fungsi, bentuk kerjasama yang dilakukan oleh masing-masing stakeholder. Hal ini penting
untuk diketahui agar pengelolaan objek wisata Pemandian Air Panas GSE dapat menjaga kelestarian SDAL.
20
V GAMBARAN UMUM
5.1 Kondisi Objek Wisata Pemandian Air Panas GSE
Secara administratif objek wisata Pemandian Air Panas GSE masuk dalam wilayah Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Objek wisata
ini berbatasan langsung dengan Desa Pamijahan sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, sebelah timur berbatasan dengan Desa
Gunung Picung, dan sebelah barat Desa Ciasihan. Lokasi objek wisata Pemandian Air Panas GSE memiliki luas sekitar 9,6 hektar. Objek wisata Pemandian Air Panas
GSE memiliki topografi yang relatif datar, dengan ketinggian 712-800 meter di atas permukaan laut.
Sarana dan prasarana yang terdapat di objek wisata Pemandian Air Panas GSE diantaranya, terdapat satu kolam pemandian air panas untuk pengunjung
dewasa, satu kolam pemandian air panas untuk anak-anak, kamar berendam, dan pancuran air panas. Beberapa areal objek wisata Pemandian Air Panas GSE
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendirikan unit usaha.
5.2 Karakteristik Responden Pengunjung Pemandian Air Panas GSE
Karakteristik responden yang datang ke objek wisata Pemandian Air Panas GSE dibagi menjadi dua, yaitu karakteristik sosial ekonomi dan karakteristik
berwisata. Karakteristik sosial ekonomi terdiri atas jenis kelamin, umur, asal daerah, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan sedangkan
karakteristik responden dalam berwisata terdiri dari frekuensi kunjungan, motivasi kunjungan, cara kedatangan dan jenis kendaraan.
5.2.1 Faktor Sosial Ekonomi Demografi Responden Pengunjung Pemandian Air Panas GSE
Pengunjung yang datang melakukan wisata ke Pemandian Air Panas GSE berasal dari berbagai daerah, profesi, dan memiliki kelompok usia yang berbeda.
Karakteristik pengunjung Pemandian Air Panas GSE diperoleh dari hasil survey yang diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner ke 80 orang
responden pengunjung.
21 Tabel 8 Karakteristik responden pengunjung Pemandian Air Panas GSE
berdasarkan faktor sosial ekonomi demografi tahun 2013
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 1. Jenis Kelamin
Laki-laki 62
78 Perempuan
18 22
Jumlah 80
100 2. Umur Tahun
15-20 7
9 21-25
23 29
26-30 20
25 31-35
10 13
36-40 6
7 40
14 17
Jumlah 80
100 3. Asal Daerah
Bogor 51
64 Depok
2 2
Jakarta 19
24 Tangerang
7 9
Bekasi 1
1 Jumlah
80 100
4. Status Pernikahan Menikah
44 55
Belum Menikah 36
45 Jumlah
80 100
5. Jumlah Tanggungan Tidak ada
1 1
1 orang 42
53 2 orang
8 10
3 orang 15
19 4 orang
10 12
5 orang 4
5 Jumlah
80 100
6. Pendidikan Terakhir SMP
3 4
SMA 49
61 Perguruan Tinggi
28 35
Jumlah 80
100 7. Pekerjaan Pokok
PNS 6
7 Karyawan Swasta
28 35
Pelajarmahasiswa 20
25 Wiraswasta
19 24
Buruh 4
5 BUMN
1 1
Lainnya 2
3 Jumlah
80 100
8. Tingkat Pendapatan Rupiah per bulan 500 000
1 1
500 001 – 1 500 000
25 31
1 500 001 – 2 500 000
18 23
2 500 001 – 3 500 000
7 9
3 500 001 – 4 500 000
7 9
4 500 001 – 5 500 000
7 9
5 500 001 – 6 500 000
3 4
6 500 001 – 7 500 000
6 7
≥ 7 500 001 6
7 Jumlah
80 100