guru adalah pembimbing siswa agar dapat belajar sesuatu dengan tahap perkembangannya.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan
strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan
bimbingan yang
ekstra terhadap siswa agar tujuan
pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.
27
B. Penelitian Yang Relevan
Nama Peneliti
Judul Yang membedakan dengan
hasil penelitian penulis
Ida Rahmawati
Peningkatan kemampuan menulis
cerita anak melalui contextual
teaching and learning CTL
pada siswa kelas V Al
Istoqomah Jakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa
dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya
pelajaran menulis cerita anak .
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan
menunjukkan bahwa
keterampilan menulis cerita anak pada siswa kelas V
melalui CTL
mengalami peningkatan
siklus I persentasi total rata-
27
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, “PengaruhnyaTerhadap Konsep Pembelajaran Sekolah Swasta dan SekolahNegeri” Jakarta:
Prestasi Pustaka,2001, Cet. I, h. 122,123
rata pada lembar observasi, yaitu 48.9 dan pada sikluis
II sebesar 61.5. Selain dari hasil observasi, penulis juga
menyebarkan skala, yaitu tentang kemampuan menulis
cerita anak. Hasil skala pada siklus I rerata yang diperoleh,
yaitu 69 dan skala pada siklus II yang diperoleh
menunjukkan baik dengan rerata
78.16, sehingga
dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerita
anak pada pelajaran bahasa Indonesia adalah baik.
Nurfalah Hayyun
Penerapan Model
Pembelajaran Kontekstual
dalam rangka meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sosiologi di sekolah menengah
atas Triguna
Utama Tangerang Selatan.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan hasil
belajar siswa mata pelajaran sosiologidengan
menggunakan pembelajaran CTL Contextual Teaching
and Learning dengan nilai kkm
72 dan
dengan ketuntasan nilai siswa 80
Pada siklus
pertama diperoleh rata-rata pre-tes
42,16 dan post tes 66,89. Sedangkan siklus kedua rata-
rata nilai pre test 55,54 dan
post tes 81,08 Dilihat
dari persentase
ketuntasan kelas pada siklus satu hanya 29,72 dan
menjadi 100 pada siklus ke dua.
Eliawati Addawiyah
Implementasi pendekatan
kontekstual dalam
meningkatkan hasil
belajar kimia siswa pada
konsep keseimbangan kimia
Penelitian Tindakan Kelas
di MA
al Karimiyah kelas IX
IPA Penelitian
dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tahap
perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Data Hasil Belajar kognitif
diperoleh melalui tes kognitif berbentuk uraian dan lembar
observasi hasil belajar. Rata-rata
hasil belajar
kognitif siswa pada siklus I sebesar 67,3 dan pada siklus
II Sebesar 71,23 dan dari 32 siswa 90,63 siswa dinyatkan
telah mencapai ketuntasan minimal
Hal tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan Kontekstual
Mulyana Peranan
model CTLContextual
Teaching And
Learning Dalam
Penelitian bertujuan
mengetahui minat dan hasil belajar
dengan indikator
keberhasilan 75 mencapai
Meningkatkan Minat Dan
Hasil Belajar
Siswa Kelas V pada mata pelajaran PKN
Di Mis
Irsyadul Khair
kkm 60
Intrumen yang digunakan berupa pre tes dan post tes
Rata-rata N-Gain siklus I Adalah 0,53, rata-rata N-
Gain siklus II 0,67 dengan begitu indikator keberhasilan
dalam penelitian
telah mencapai KKM yang telah
ditentukan yakni 60.
C. Hipotesis Tindakan