Pengujian Asumsi Model GWR

2. Heterogenitas Spasial

Heterogenitas spasial terjadi akibat dari adanya perbedaan karakteristik lingkungan dan geografis antar wilayah pengamatan. Pengujian heterogenitas spasial diakukan dengan menggunakan statistik uji Breusch- Pagan Test. Dengan hipotesisnya adalah Tidak Terdapat Heterogenitas Spasial Minimal ada satu ; i = 1, 2, …, n Terdapat Heterogenitas Spasial Hasil output uji Breusch-Pagan dapat dilihat pada Lampiran 3,sedangkan nilai statistik uji Breusch-Pagan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Analisis Heterogenitas Spasial Uji Breusch-Pagan pada alpha 0.05 Statistik BP 47.200 Tabel 5 11.070 P_Value 0.000 Berdasarkan Tabel 18 diperoleh nilai P-Value 0,000 dan statistik BP 47,200 dengan statistik tabel 11,070. Sehingga dapat diambil keputusan bahwa ditolak karena nilai P- Value 0,000 α 0,05 dan nilai statistik BP 47,200 11,070. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kasus heterogenitas spasial atau terdapat karakteristik yang berbeda terhadap data pendapatan asli daerah di Provinsi Jawa Tengah antar tiap Kabupaten dan Kota.

3. Asumsi Multikolinieritas Lokal

Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi hubungan linier yang sempurna antara variabel independen X j yang menyebabkan taksiran parameter regresi yang dihasilkan akan memiliki error yang sangat besar. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai Variance Inflantion Factor VIF. Pada model GWR di Kabupaten Cilacap diperoleh nilai untuk masing-masing variabel dapat dijelaskan pada Tabel 19, dimana j = 1,2,...,k. Tabel 19. Nilai VIF Variabel Independen untuk Kabupaten Cilacap Model PAD IPM TPT JAK UMR GWR 2,936324 1,018920 2,624948 2,823346 1,592299 Adanya multikolinieritas ditunjukkan dengan nilai VIF yang lebih besar dari 10. Pada Tabel 19, terlihat bahwa pada kedua model GWR semua variabelnya memiliki nilai VIF yang kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada model GWR di lokasi Kabupaten Cilacap.

4.3 Model Mixed GWR PDRB KabupatenKota Jawa Tengah

Berdasarkan analisis GWR dengan menggunakan pembobot exponential terdapat 3 variabel independen yang berpengaruh secara lokal yaitu X 2 ,X 3 ,X 4 Sedangkan 2 variabel independen yang berpengaruh secara global adalah X 1 dan X 5 . Terdapat sifat yang berpengaruh secara lokal dan secara global sehingga variabel-variabel yang memiliki kedua sifat tersebut akan dibentuk model Mixed GWR. Nilai koefisien parameter g pada model Mixed GWR didapatkan dari perhitungan menggunakan estimasi Ordinary Least Square atau OLS yaitu dengan meminimalkan nilai error yang dikudratkan. Nilai g dihitung menggunakan persamaan rumus 2.15. Nilai koefisien parameter lokal pada model Mixed GWR didapatkan dari perhitungan menggunakan estimasi Weighted Least Square atau WLS yaitu dengan meminimalkan nilai error yang terboboti bobot wilayah. Nilai dihitung menggunakan persamaan rumus 2.16. Pengolahan Mixed GWR dilakukan menggunakan program matlab dengan sintaks program pada Lampiran 6. Pembobot yang digunakan dalam pemodelan Mixed GWR yaitu pembobot exponential, hasil penghitungan nilai koefisilen parameter nilai lokal dan g dapat dilihat pada Tabel 20 dan pengolahan Mixed GWR menggunakan program matlab selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.3.1 Pengujian Kesesuaian Model Mixed GWR

Pengujian ini dilakukan dengan hipotesisnya adalah untuk setiap j = 1,2,...,k dan i = 1,2,...,n tidak ada perbedaan yang signifikan antara model regresi global dengan Mixed GWR minimal ada satu untuk setiap j = 1,2,...,k dan i = 1,2,...,n terdapat perbedaan yang signifikan antara model regresi global dengan Mixed GWR pada tabel 21 menunjukkan bahwa nilai statistik uji F sebesar 4,0472 dengan p- value sebesar 0,0000. Dengan menggunakan tingkat signifikansi α sebesar 5

Dokumen yang terkait

PEMODELAN DATA KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 6

PEMODELAN DATA KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 5

UJI HIPOTESIS MODEL MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION DENGAN METODE BOOTSTRAP - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) D03 Hasbi Yasin

0 0 10

PEMILIHAN VARIABEL PADA MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 10

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 18

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

3 12 21

PENENTUAN MODEL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH DENGAN MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 1 17

PEMODELAN FIXED EFFECT GEOGRAPHICALLY WEIGHTED PANEL REGRESSION UNTUK INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) Siti Maulina M.

5 15 20

Pemodelan dan Pemetaan Prevalensi Kusta di KabupatenKota Jawa Timur dengan Pendekatan Mixed Geographically Weighted Regression

0 0 6

PEMODELAN ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH JENJANG MENENGAH ATAS DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION Repository - UNAIR REPOSITORY

1 1 12