Sinopsis『どんぐりと山猫』Donguri to Yamaneko (Donguri dan Kucing Hutan) karya 宮沢賢治 Miyazawa Kenji

23 Sinopsis『どんぐりと山猫』Donguri to Yamaneko (Donguri dan Kucing Hutan) karya 宮沢賢治 Miyazawa Kenji

Pada suatu sore di hari Sabtu, Ichiro menerima sepucuk kartu pos yang aneh. Isi kartu pos tersebut adalah sebagai berikut:

19 September

Kepada: Yth.Tuan Ichiro Kaneta Mudah-mudahan Anda dalam keadaan sehat. Besok akan diadakan sidang pengadilan yang rumit sekali, Ditunggu kedatangannya. Jangan membawa senjata.

Hormat saya, Kucing Hutan

Kartu pos tersebut tulisannya sangat jelek dan kotor. Namun demikian Ichiro tetap senang, lalu dia memasukkannya ke dalam tas sekolahnya. Karena terlalu memikirkan bagaimana wajah Kucing Hutan dan sidang pengadilan yang rumit sekali, Ichiro tidak dapat tidur sampai larut malam. Akan tetapi, ketika Ichiro membuka mata, hari sudah menjadi terang. Kemudian dia segera keluar mengelilingi gunung, dan tampak langit biru berjajar di langit. Dan karena terburu-buru, ia segera sarapan lalu pergi sendirian menelusuri sungai untuk memenuhi undangan si Kucing Hutan.

Mencari alamat Kucing Hutan tidaklah mudah, banyak aral dan tantangan. Hal ini dikarenakan Ichiro tidak mengetahui tempat Kucing Hutan. Tetapi berkat bantuan teman-temannya antara lain : pohon Kuri, Air terjun peniup seruling, jamur putih, tupai, akhirnya ia sampai juga pada suatu tempat padang rumput yang berwarna keemasan. Rumputnya berbunyi ditiup angin dan disekitarnya dikelilingi hutan pohon Kaya yang berwarna olive megah sekali, yang tidak lain adalah kediaman Kucing Hutan. Di sini dia bertemu dengan seorang laki-laki pendek berbadan aneh, sedang duduk bersila memegang pecut kulit. Dia menghadap Ichiro, dan laki-laki tersebut ternyata kusir Kucing Hutan.

Ichiro tidak tahu datangnya dari mana, yang jelas ketika itu dalam sekejap telah berdiri Kucing Hutan dengan sorot matanya yang hijau, mengenakan pakaian perang yang biasanya dipakai dipakai oleh para samurai (Jinbaori). Setelah saling memberi salam dan setelah mempersilahkan kepada Ichiro untuk istirahat, maka kemudian Kucing Hutan mulai menceritakan hal yang Ichiro tidak tahu datangnya dari mana, yang jelas ketika itu dalam sekejap telah berdiri Kucing Hutan dengan sorot matanya yang hijau, mengenakan pakaian perang yang biasanya dipakai dipakai oleh para samurai (Jinbaori). Setelah saling memberi salam dan setelah mempersilahkan kepada Ichiro untuk istirahat, maka kemudian Kucing Hutan mulai menceritakan hal yang

Sebetulnya persidangan di pengadilan ini sudah diadakan yang ketiga kalinya, namun tetap saja belum ada kesepakatan bahkan buntu (dead-lock). Hal ini terjadi disebabkan mereka (donguri) saling mempertahankan keunggulannya masing-masing dan tidak ada yang mau mengalah. Maka untuk mencari jalan keluar dan sekaligus memutuskan perkara, Kucing Hutan mengundang Ichiro. Kemudian Ichiro berkata: “Baiklah, tenanglah…. Saya akan katakan siapa yang dintara kalian semua yang paling dungu, paling brensek, paling tolol adalah yang paling hebat.” Dan ketika itu para donguri hening dan diam. Dan persoalan diantara donguri pun dianggap selesai.

Akhirnya, sebagai tanda terima kasih atas bantuan Ichiro, Kucing Hutan memberikan hadiah satu mangkuk donguri berwarna emas dan setelah itu Ichiro diantar pulang dengan kereta kuda yang aneh, dan doguri tadinya kuning- keemasan berubah warna menjadi cokelat biasa. Kemudian Kucing Hutan, Si Kusir dan kereta kuda yang ikut mengantar Ichiro pun hilang tak berbekas. Dan kartu pos yang berasal dari Kucing Hutan pun ikut lenyap. Ichiro berfikir seharusnya dia membiarkan Kucing Hutan menulis bahwa kehadiran Ichiro secara resmi dibutuhkan.