Perencanaan pembelajaran Hasil Penelitian dan Pembahasan
                                                                                ISBN 978-602-14314-8-1 SEMINAR DAN TEMU AKADEMISI PLS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015
83 belajar
mengandung arti
merumuskan  tujuan  yang  akan dicapai  melalui  kegiatan  belajar.
Tujuan ini
penting untuk
dilakukan berdasarkan
tiga alasan.
Pertama, tujuan
itu merupakan  arah  dari  segala
kegiatan  belajar.  Kedua,  tujuan dijadikan  dasar  untak  pendidikan
dan
pengadaan unsur-unsur
belajar  yang  tepat  Ketiga,  tujuan itu  adalah  sebagai  tolok  ukur
dalam evaluasi kegiatan belajar. Setelah
mengidentifikasi kebutuhan  belajar  dan  tujuan
belajar kemudian
memilih prioritas  kebutuhan  belajar  dan
tujuan belajar
berdasarkan masalah, dukungan dan hambatan
yang  ada.  Keterlibatan  sumber dan  wraga  belajar  dilaksanakan
untuk  menentukan  perumusan tujuan  program,  baik  tujuan
umum  goals  maupun  tujuan khusus
objectives kegiatan
belajar  membelajarkan.  Selain itu,  keterlibatan  juga  dilakukan
dalam penentuan
komponen-komponen program,
pembelajaran seperti
warga belajar,  sumber  belajar,  bahan
belajar,  proses  kegiatan  belajar, alat  evaluasi,  fasifitas,  alat-alat,
dan biaya. Dalam  menentukan  kebutuhan
belajar,  faktor  pengalaman warga belajar  menjadi  modal  sosial,
budaya,  SDM  dan  SDA  yang sangat
penting untuk
diperhatikan.  Dalam  merancang, pengalaman  belajar  ini  sumber
belajar  dapat  membantu  warga belajar  dalam  dua  hal.  Pertama,
membantu  warga  belajar  dalam penerapan
prinsip-prinsip pengorganisasian  bahan  belajar.
Kedua,  ia  membantu  warga belajar  dalam  penentuan  model
kegiatan
belajar yang
akan ditempuh.
2  Membantu  Warga  Belajar  dalam Menyiapkan  Kelompok  Belajar.
Situasi yang
baik untuk
melibatkan  warga  belajar  di dalam
perencanaan kegiatan
belajar  adalah  apabila  kegiatan belajar
itu dilakukan
pada kelompok terbatas.
3  Membuat program
belajar menyusun
dan menetapkan
bahan  belajar,  metode,  teknik, waktu,  evaluasi  alat-alat  dan
fasilitas.
Pada tahap
perencanaan pembelajaran
partisipatif dalam
menyelenggarakan pendidikan
nonformal  perlu  dilakukan  melalui pembinaan
keakraban, identifikasi
kebutuhan  belajar,  sumber  belajar  dan kemungkinan
hambatan belajar,
perumusan  tujuan  pembelajaran  dan penyusunan program pembelajaran.
Kegunaan perencanaan
pembelajaran partisipatif
dalam penyelenggaraan  pendidikan  nonformal
adalah : 1 Kebutuhan
belajar dilakukan
secara  bersama  dalam  kelompok yang  terorganisasi  dan  dikelola
oleh warga belajar. 2 Program
pendampingan merupakan  penigkatan  proses
84 kegiatan
belajar yang
lebih banyak
mengandalkan pada
komponen  pendamping  dalam mengusahakan perubahan tingkah
laku warga belajar.
3 Kegiatan  belajar  pendampingan lebih  banyak  berorientasi  pada
tujuan  belajar  yang  hasilnya langsung dapat dimanfaatkan oleh
warga
belajar untuk
meningkatkan taraf  hidupnya  dan mengembangkan
partisipasmya dalam
usaha-usaha yang
menyangkut kepentingan
masyarakat. 4 Kegiatan
ini menitikberatkan
sumber-sumber  yang  tersedia  di masyarakat
baik sumber
manusiawi,  maupun  alam  agar dengan  demikian  terjadi  saling
memanfaatkan antara
warga belajar dengan lingkunganya.
5 Kegiatan ini lebih memperhatikan segi  manusiawi  warga  belajar
dengan  menghargai  potensi  dan kemampuan  yang  dimiliki  serta
dengan  menekankan  pada  usaha warga
belajar dalam
memanfaatkan potensi
dan menampilkan  kemarnpuan  itu
untuk melakukan
kegiatan berpikir
dan berbuat
guna mencapai  tujuan  belajar  yang
menjadi milik mereka.
                