Daftar Pustaka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
ISBN 978-602-14314-8-1 SEMINAR DAN TEMU AKADEMISI PLS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015
161
DAMPAK IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA TUTORIAL PROGRAM PAKET B
BINAAN PKBM AL ISHLAH JAKARTA TIMUR
oleh:
Dr. Durotul Yatimah, MPd
Universitas Negeri Jakarta
Abstrak. Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan. Pemerintah sudah membuat kebijakan melalui system pendidikan nasional
dengan membuka tiga jalur pendidikan, pendidikan formal, non formal dan in formal. Masalahnya kesempatan mengikuti pendidikan khususnya pada jalur
non formal, kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Pada pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Al Ishlah, kehadiran warga belajar
dalam pembelajaran masih rendah. Pada tahun 2014,dari 15 warga belajar, hanya 8 orang yang aktif, selebihnya hanya datang pada saat ujian program
Paket B. Penyebabnya terutama karena pembelajarannya belum berorientasi pada pemecahan masalah yang nyata dihadapi warga belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana dampak metode pembelajaran berbasis pemecahan masalah Problem Posing itu? Metode
penelitian dilakukan dengan pra eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design.
Hasil penelitian menunjukan penggunaan metode pemecahan masalah telah bermanfaat untuk meningkatkan partisipasi warga belajar didalam
pembelajaran, nilai akademik warga belajar meningkat yakni melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal, dan kemampuan soft skill yang sangat menonjol,
Dampak metode pemecahan masalah 1 munculnya kesadaran warga belajar terhadap pendidikan, 2 Tumbuh keinginan untuk berpartisipasi
aktif,bekerja sama dan bersinergi 3 Tumbuhnya pe rcaya diri bahwa mereka dapat meningkatkan kemampuannya 4 Tumbuhnya orientasi
pelayanan. Dampak ini diharapkan dapat memicu semangat warga belajar untuk memotivasi belajar anak-anaknya secara berkelanjutan.
Kendala-kendala pembelajaran Berbasis Masalah 1 pengetahuan dan wawasan Warga belajar terbatas, diskusinya lama karena perbedaan
pendapat 2 Adanya warga belajar yang mendominasi diskusi. Tutor harus mengendalikan diskusi, agar warga belajar lain aktif juga mengemukakan
pendapat 3 Warga belajar tidak mengetahui jadwal tutorial yang lengkap dengan nama mata pelajaran. Tutor harus melengkapi jadwal itu, setelah
berdiskusi dengan tutor lain dan warga belajar tentang waktu yang memungkinkan semuanya dapat hadir.
Faktor pendukung pembelajaran berbasis p emecahan masalah 1 Pimpinan PKBM dan para tutor umumnya berlatar belakang PNF yang
seuai dengan tuntutan tugasnya di PKBM 2 Warga belajar umumnya adalah orang dewasa yang memiliki konsep diri dan pengalaman, yang
dapat dijadikan bahan pembelajaran 3 Jadwal kegiatan tutorial disusun
162 sesuai waktu yang dimiliki tutor dan warga belajar, sehingga pembelajaran
berlangsung kondusif. Alternatif pengembangannya 1 Para tutor membuat bank soal yang
terus disempurnakan materinya juga masalahnya diambil dari lingkungan tempat tinggal warga belajar, agar tutor memiliki beragam soal berkualitas,
dalam jumlah yang terus bertambah, dan akhirnya mampu meningkatkan kualitas pembelajaran 2 Tutor melakukan simulasi atas kasus di
lingkungan tempat tinggal warga belajar. Warga belajar ditugaskan mencari solusi dan tutor mengevaluasi daya serap warga belajar terhadap materi dan
tingkat kesadaran sosial dan keterampilan sosial warga belajar 3 Tutor bermitra dengan lembaga terkait. Tutor mengarahkan kegiatan dan tugas
warga belajar di lokasi dan cara penyusunan laporan. Tutor juga memonitor dan mengevaluasi.
Kesimpulannya dampak pembelajaran berbasis masalah tumbuhnya
kesadaran warga belajar terhadap pendidikan, tumbuh keinginan berpartisipasi aktif dan bekerja sama, tumbuh percaya diri,dan tumbuhnya
orientasi pelayanan. Dampak ini diharapkan dapat memicu semangat warga belajar untuk memotivasi belajar anak-anaknya secara berkelanjutan.
Kata kunci : metode, pemecahan masalah, warga belajar