EVALUASI PROGRAM PROGRAM PENDIDIKAN NON

ISBN 978-602-14314-8-1 SEMINAR DAN TEMU AKADEMISI PLS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 191 telah berjalan sebagaimana mestinya dari sisi kuantitas memang sudah berjalan dengan baik, namun dari sisi kualitas masih perlu ditingkatkan terutama asek tata kelola, manajemen dan sumber daya manusia. tugas yang cukup berat kedepan dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean MEA, pendidikan Nonformal harus mampu menghasilkan tenaga kerja yang professional agar lulusannya mampu bersaing di antara Negara asean, karena kita telah memiliki komitmen bersama diantara masyarakat asean. Kita sadari bahwa Pendidikan Non Formal disamping memilki keunggulan juga memiliki kelemahan-kelemahan terutama aspek koordinasi, motivasi, keragaman dan luasnya program Pendidikan Non Formal. Oleh karena itu, diperlukan Evaluasi agar hasilnya dapat digunakan untuk penyempurnaan program-program PNF yang akan datang. Evaluasi tersebut meliputi : 1 Pengelolaan program PNF Penyelenggaraan program PNF terutama aspek pembelajaran pengelolanya sampai saat ini sebagian besar tidak memiliki latar belakang Pendidikan Non Formal. Keterlibatan mereka dalam program Pendidikan Non Formal didorong oleh rasa pengabdian kepada masyarakat, mereka pada umunya dari latar belakang Pendidikan Formal dan kenyataan ini sering mempengaruhi tampilan mereka dalam proses pembelajaran antara lain dengan menerapkan pendekatan mengajar Pendidikan Formal di dalam Pendidikan Non Formal, sehingga pendekatan ini pada dasarnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Pendidikan Non Formal. Keterlibatan mereka sebagian karena keadaan terpaksa, karena menggangur tidak memiliki pekerjaan sehingga mereka mencoba, disamping itu juga karena pengaruh ekonomi sehingga pekerjaan apapun yang penting ada uangnya. Dengan hasil evaluasi aspek pengelola maka diperlukan peningkatan kemampuan tenaga pengelola dan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah. 2 Satuan Pendidikan Non Formal Satuan Pendidikan Non Formal saat ini tumbuh dan berkembang bagaikan jamur, sehingga keberadaannya tidak dapat dikendalikan lagi. mereka pada umumnya mendirikan satuan pendidikan Non Formal seperti PAUD, PKBM lembaga kursus hanya semata mata mengejar dan mengharapkan bantuan dari pemerintah, mana kala ada bantuan mereka exis ON, tapi manakala tidak ada bantuan mereka OFF, motif mereka semata mata hanya mengejar keuntungan sesaat, hal inilah perlu dievaluasi secara mendalam karena dapat merugikan masyarakat dan pemerintah. 3 Koordinasi Sulitnya koordinasi disebabkan oleh keragaman dan luasnya program PNF yang diselenggarakan oleh berbagai pihak, semua lembaga pemerintah baik yang berstatus kementerian maupun non 192 kementerian menyelenggarakan Pendidikan Non Formal berbagai lembaga swasta, perorangan, masyarakat menyelenggarakan program PNF yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lembaga tersebut atau untuk pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya variasi program tersebut yang diselenggarakan oleh berbagai pihak sangat memungkinkan terjadinya program yang tumpang tindih, program yang sama kemungkinan dapat digarap oleh berbagai lembaga. Oleh karena itu, perlu di evaluasi bagaimana meningkatkan koordinasi antar pihak penyelenggara program dan duduk bersama mulai dari penyusunan program, penyelenggaraan program agar hasil dari program tersebut lebih efektif dan efisien bermanfaat bagi masyarakat. 4 Program Keaksaraan Program kejar Paket A, Paket B, dan Paket C, cenderung tidak maksimal karena minimnya pembelajaran, mereka pada umumnya datang manakala sudah mendekati ujian mereka hanya butuh ijasah. Hal ini perlu evaluasi terutama aspek pembelajaran, penyelenggaraan program harus ketat, untuk menjaga kualitas lulusan. 5 Program Program yang tidak tuntas Ada beberapa program yang tidak tuntas diantaranya adalah :

a. Program keaksaraan

Hasil evaluasi banyak peserta yang telah diajar calistung kembali lagi menjadi buta aksara karena sedikit sekali sentuhan lanjutannya. Program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM alokasi anggarannya sangat kecil dan jumlah sasarannya sangat terbatas, padahal program KUM tersebut merupakan program lanjutan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam calistung, seharusnya jumlah eserta program keaksaraan dasar harus sama dengan keaksaraan usaha mandiri.

b. Program kursus dan pelatihan

Program khusus dan pelatihan dananya sangat kecil sehingga hanya mampu sekedar memberikan pengetahuan awal. Waktunya sangat singkat seharusnya waktunya ditambah, dananya di tambah dan mereka mengikuti magang didunia usahaindustry agar mereka lebih professional kemudian perlu diberikan modal awal untuk memulai usaha kecil- kecilan sehingga mereka langsung membuka usaha dan keterampilannya tidak hilang. Penyelenggaraan uji kompetensi bagi peserta yang telah mengikuti kursus dan pelatihan yang diselenggarakan oleh LSK belum merata di semua Propinsi Kabupaten Kota yang ada di Indonesia. Karena hanya ada di beberapa Propinsi Kabupaten dan Kota, dari hasil evaluasi ISBN 978-602-14314-8-1 SEMINAR DAN TEMU AKADEMISI PLS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 193 pemerintah segera memfasilitasi membentuk LSK untuk setiap bidang keahlian.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil evaluasi program- program Pendidikan Non Formal pada umumnya telah berjalan cukup baik apabila dilihat dari komponen konteks, input, proses dan produk. Namun belum maksimal sebagaimana yang diharapkan. Dari evaluasi ini diharapkan dapat memberikan masukan guna penyempurnaan program-program Pendidikan Non Formal yang dilakukan oleh Pemerintah swasta dan organisasi yang lain. Mau dan tidak karena tuntutan maka program-program Pendidikan Non Formal harus disempurnakan dan ditingkatkan kualitasnya. Kedepan kualitas lulusan Pendidikan Non Formal mampu bersaing terutama menghadapi masyarakat ekonomi Asean.

F. DAFTAR PUSTAKA Getskow, feronika 1997 Community

college older adult programe development dikutip dari WWW, Eric.ed.gov Juni 2007 Akdon, 2006. Strategic Management For Education Management, Bandung:Alpabeta David,Freed R 2001. Strategic Management, Concept and cases, New jersey. Prentice Hall international.Inc. Sujana 2000 Management program untuk Pendidikan luar sekolah dan pengembangan Sumber daya Manusia. Bandung:Falah Production. Sujana, D 2001. Pendidikan Non Formal :Wawasan, Sejarah perkembangan, Falsafah dan Teori pendukung serta asas, Bandung : Falah production. 194