Sasaran dan Bentuk Pendidikan Nonformal Bagi Peserta Didik

160 3. Latihan manajemen perusahaan dan manajemen pemasaran bagi pekerja yang berhubungan dengan perusahaan yang memproduksi barang eksport dan jasa. 4. Pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan partisipasinya sebagai pelaku ekonomi. Bentuk pendidikan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya sehingga memerlukan pendidikan life skill, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja dan latihan manajemen perusahaan serta manajemen pemasaran. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja menjadi perhatian sejak dini menjadi kunci sukses kesinambungan kualitas SDM ke depan.

D. Standar

Kompetensi Lulusan SKL PNF untuk Mendukung MEA. Standar Kompetensi Lulusan SKL bagi PNF untuk mendukung MEA mengacu pada Standar Kompetensi Guru Pemula Lulusan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Jenjang S1, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Tahun 2004. SKL dirangkum dalam lima rumpun kompetensi, yaitu: 1. Penguasaan bidang keilmuan dan keahlian 2. Pengenalan tentang peserta didik 3. Penguasaan pengelolaan satuan pendidikan luar sekolah 4. Penguasaan pembelajaran yang mendidik 5. Pengembangan kepribadian dan keprofesionalan. Terkait dengan MEA yang mengedepankan faktor competitive yang didukung oleh pendidikan nonformal yang memenuhi standar internasional, maka kompetensi keprofesionalan perlu didukung kemampuan analisis kebijakan publik dan manajemen perusahaan dan pemasaran.

E. Daftar Pustaka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

2004. Standard Kompetensi Guru Pemula Lulusan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Jenjang S1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Jakarta. Northcote Parkinson, M.K Rustomji, S.A. Sapre. Fast Track to Success Series, diterjemahkan Lyndon Saputra. Binarupa Aksara Publisher, Tangerang 2010. Robinson Tarigan. 2014. Ekonomi Regional. Jakarta: PT Bumi Aksara Santoso, W. et.al 2008. Outlook Ekonomi Indonesia 2008-2012: Integrasi ekonomi ASEAN dan prospek perekonomian nasional. Jakarta: Biro Riset Ekonomi Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter. Tammat R. Talaohu. 2013. Malapetaka Ekonomi Global. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama ISBN 978-602-14314-8-1 SEMINAR DAN TEMU AKADEMISI PLS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 161 DAMPAK IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA TUTORIAL PROGRAM PAKET B BINAAN PKBM AL ISHLAH JAKARTA TIMUR oleh: Dr. Durotul Yatimah, MPd Universitas Negeri Jakarta Abstrak. Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan. Pemerintah sudah membuat kebijakan melalui system pendidikan nasional dengan membuka tiga jalur pendidikan, pendidikan formal, non formal dan in formal. Masalahnya kesempatan mengikuti pendidikan khususnya pada jalur non formal, kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Pada pendidikan kesetaraan Paket B di PKBM Al Ishlah, kehadiran warga belajar dalam pembelajaran masih rendah. Pada tahun 2014,dari 15 warga belajar, hanya 8 orang yang aktif, selebihnya hanya datang pada saat ujian program Paket B. Penyebabnya terutama karena pembelajarannya belum berorientasi pada pemecahan masalah yang nyata dihadapi warga belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana dampak metode pembelajaran berbasis pemecahan masalah Problem Posing itu? Metode penelitian dilakukan dengan pra eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukan penggunaan metode pemecahan masalah telah bermanfaat untuk meningkatkan partisipasi warga belajar didalam pembelajaran, nilai akademik warga belajar meningkat yakni melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal, dan kemampuan soft skill yang sangat menonjol, Dampak metode pemecahan masalah 1 munculnya kesadaran warga belajar terhadap pendidikan, 2 Tumbuh keinginan untuk berpartisipasi aktif,bekerja sama dan bersinergi 3 Tumbuhnya pe rcaya diri bahwa mereka dapat meningkatkan kemampuannya 4 Tumbuhnya orientasi pelayanan. Dampak ini diharapkan dapat memicu semangat warga belajar untuk memotivasi belajar anak-anaknya secara berkelanjutan. Kendala-kendala pembelajaran Berbasis Masalah 1 pengetahuan dan wawasan Warga belajar terbatas, diskusinya lama karena perbedaan pendapat 2 Adanya warga belajar yang mendominasi diskusi. Tutor harus mengendalikan diskusi, agar warga belajar lain aktif juga mengemukakan pendapat 3 Warga belajar tidak mengetahui jadwal tutorial yang lengkap dengan nama mata pelajaran. Tutor harus melengkapi jadwal itu, setelah berdiskusi dengan tutor lain dan warga belajar tentang waktu yang memungkinkan semuanya dapat hadir. Faktor pendukung pembelajaran berbasis p emecahan masalah 1 Pimpinan PKBM dan para tutor umumnya berlatar belakang PNF yang seuai dengan tuntutan tugasnya di PKBM 2 Warga belajar umumnya adalah orang dewasa yang memiliki konsep diri dan pengalaman, yang dapat dijadikan bahan pembelajaran 3 Jadwal kegiatan tutorial disusun