Penentuan Waktu Istirahat Dengan Pendekatan Fisiologis Energi

3.11. Penentuan Waktu Istirahat Dengan Pendekatan Fisiologis

8 4 − Dalam penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu bentuk hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah persamaan regresi kuadratis sebagai berikut: E = 1.80411 – 0.0229038 X + 4,71733 x 10 X 2 Dimana: E = Energi Kkalmenit X = Kecepatan denyut jantungnadi denyutmenit Setelah melakukan penghitungan diatas,dapat dihitung konsumsi energi: K= Et –Ei Dimana: R T = Istirahat yang dibutuhkan menit T = Durasi waktu kerja menit K = Energi yang dikeluarkan selama bekerja Kkalmenit = Energi kerja – energi istirahat S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan S= 4 Kkalmenit untuk wanita dan S= 5 Kkalmenit untuk laki-laki BM = Konsumsi energi rata-rata selama istirahat BM= 1,4 Kkalmenit untuk wanita dan BM= 1,7 Kkalmenit untuk laki-laki Selanjutnya konsumsi energi dikonversikan kedalam kebutuhan waktu istirahat dengan menggunakan persamaan Murrel Pullat, 1992 sbb: 8 Theresia L, Sudri N.M.2006. Penentuan Lamanya Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja. ITI. Universitas Sumatera Utara 5 . 1 − − = K S K T R Keterangan : R T = Istirahat yang dibutuhkan menit T = Durasi waktu kerja menit K = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja kkalmenit S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan S= 4 Kkalmenit untuk wanita dan S= 5 Kkalmenit untuk laki-laki

3.12. Energi

Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya. Kebutuhan Energi seseorang menurut FAOWHO 1985 adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Pada anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui kebutuhan energi termasuk kebutuhan untuk pembentukan jaringan-jaringan baru atau untuk sekresi yang sesuai dengan kesehatan. Universitas Sumatera Utara

3.13. Gizi Kerja