- Komposisi bahan yang tidak baik. 2. Jenis kegagalan Produk Cacat Cap Melipat
a. Efek kegagalan yang timbul karena faktor mesin diberi nilai 4, disebabkan :
- Proses capping tidak berjalan baik. - Kurangnya pemeliharaan mesin jaws capper.
b. Efek kegagalan yang timbul karena faktor manusia diberi nilai 3, disebabkan :
- Stamina kerja operator menurun. - Operator belum melaksanakan instruksi kerja dengan baik.
c. Efek kegagalan yang timbul karena faktor metode diberi nilai 4, disebabkan :
- Belum diterapkan prosedur mesin dengan benar. - Metode yang digunakan kurang sistematis.
d. Efek kegagalan yang timbul karena faktor material diberi nilai 6. disebabkan :
- Kualitas bahan baku yang diterima tidak baik sehingga capper tidak terbentuk sempurna.
5.2.8.4. Penentuan Nilai Peluang Kegagalan Occurence, O
Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan, maka dapat ditentukan nilai peluang kegagalan occurence dari jenis kegagalan tersebut. Pedoman
pemberian nilai, berdasarkan nilai pada Tabel 3.2. maka nilai peluang kegagalan dapat dilihat pada Tabel 5.15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Penentuan Nilai Peluang Kegagalan Occurance Jenis
Kegagalan Akibat dari
Kegagalan Faktor
Penyebab Kegagalan
O
Tanpa Cap Produk tidak
sesuai dengan standar produksi,
tidak dapat diproduksi secara
lanjut dan produk tidak layak
dikemas Mesin
Settingan mesin yang tidak sesuai
7 Kurangnya
perawatan pada mesin yang sudah
tua 6
Manusia Kurang disiplin
5 Kurang teliti
6 Metode
SOP belum diterapakan dengan
benar 5
Material Komposisi yang
tidak baik 6
Cap Melipat
Produk tidak sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan oleh
konsumen, mengganggu
fungsi produk dan tidak layak
dikemas Mesin
Proses Capping tidak berjalan baik
7 Kurangnya
pemeliharan mesin jaws capper
6
Manusia Stamina kerja
menurun 5
Belum melaksanakan IK dengan baik
6
Metode Belum diterapkan
prosedur mesin dengan benar
4 Kurang sistematis
6
Material Kualitas bahan baku
yang diterima tidak baik sehingga capper
tidak terbentuk sempurna
7
Adapun alasan pemberian nilai peluang kegagalan occurence adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Jenis Kegagalan Produk Cacat Tanpa Cap a. Settingan mesin tidak sesuai diberikan nilai 7, dikarenakan penyebab ini
dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 20-40 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk dalam ketegori sedang dengan
nilai 7. b. Kurangnya perawatan pada mesin yang sudah tua diberikan nilai 6,
dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 40-80 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk
dalam ketegori sedang dengan nilai 6. c. Kurang disiplin diberikan nilai 5, dikarenakan penyebab ini dapat
ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 100-200 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk dalam ketegori sedang dengan
nilai 5. d. Kurangnya ketelitian dari operator diberikan nilai 6, dikarenakan
penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 20-80 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk dalam ketegori
sedang dengan nilai 6. e. Belum diterapkan SOP dengan benar diberikan nilai 5, dikarenakan
penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 200-300 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk dalam ketegori
sedang dengan nilai 5. f. Komposisi bahan baku yang kurang baik diberikan nilai 6, dikarenakan
penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 60-80
Universitas Sumatera Utara
pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk dalam ketegori sedang dengan nilai 6.
2. Jenis Kegagalan Produk Cacat Cap Melipat a. Proses Capping tidak berjalan baik diberikan nilai 7, dikarenakan
penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 20-40 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk dalam ketegori
sedang dengan nilai 7. b. Kurangnya pemeliharan mesin jaws capper diberikan nilai 6,
dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 20-80 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk
dalam ketegori sedang dengan nilai 6. c. Stamina kerja menurun diberikan nilai 5, dikarenakan penyebab ini dapat
ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 60-100 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk dalam ketegori sedang dengan
nilai 5. d. Operator belum melaksanakan IK dengan baik diberikan nilai 6,
dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 20-40 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk
dalam ketegori sedang dengan nilai 6. e. Prosedur mesin belum diterapkan dengan benar diberikan nilai 4,
dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 200-300 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2. termasuk
dalam ketegori sedang dengan nilai 4.
Universitas Sumatera Utara
f. Kurang sistematis diberikan nilai 6, dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 20-80 pengamatan. Sehingga
berdasarkan Tabel 3.2. termasuk dalam ketegori sedang dengan nilai 6 g. Kualitas bahan baku yang diterima tidak baik sehingga capper tidak
terbentuk sempurna diberikan nilai 7, dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 20-40 pengamatan. Sehingga
berdasarkan Tabel 3.2. termasuk dalam ketegori sedang dengan nilai 7.
5.2.8.5. Identifikasi Metode Pengendalian Kegagalan