Histogram Diagram Pareto Diagram Pencar Scatter Diagram

5.2.3. Histogram

Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya. Adapun jumlah jenis kecacatan produk bulan Januari 2014- Maret 2015, dapat dilihat pada Tabel 5.7. Dari Tabel 5.7. maka dibuat grafik batang histogram yang memperlihatkan komposisi jumlah produk cacat dari masing-masing jenis kecacatan yang dapat dilihat pada Gambar 5.1. Tabel 5.7. Jumlah Produk Cacat Bulan Januari 2014 – Maret 2015 Jenis Kecacatan Jumlah Kecacatan Botol Persentase Cacat Cap Melipat 1692635 22.42 Penyok 833271 11,04 Volume Kurang 1024472 13,57 Tanpa Cap 2651234 35,13 Bocor 1345040 17,82 TOTAL 7546652 100,00 Sumber: PT.Tirta Sibayakindo Dari Tabel 5.7. maka dibuat grafik batang histogram yang memperlihatkan komposisi jumlah produk cacat dari masing-masing jenis kecacatan yang dapat dilihat pada Gambar 5.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.1. Histogram Jumlah Produk Cacat Dapat dilihat pada Gambar 5.1. terdapat dua jenis kecacatan yang jumlahnya paling besar yakni Tanpa Cap dengan jumlah produk cacat sebanyak 2651234 botol dan Cap Melipat dengan jumlah produk cacat sebanyak 1692635 botol.

5.2.4. Diagram Pareto

Diagram pareto bertujuan untuk menunjukkan permasalahan yang paling dominan dan yang perlu segera diatasi. Dalam penelitian ini, permasalahan yang paling dominan sudah diperoleh dari histogram sehingga tidak perlu dibuat diagram paretonya. Penyebab terbesar kecacatan produk adalah Tanpa Cap 35,13 dan Cap Melipat 22,42.

5.2.5. Diagram Pencar Scatter Diagram

Diagram pencar digunakan untuk melihat korelasi hubungan antara jumlah yang diproduksi dengan jumlah kecacatan produk Tanpa Cap dan Cap 22,42 11,04 13,57 35,13 17,82 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 Cap Melipat Penyok Volume Kurang Tanpa Cap Bocor Juml ah P roduk C acat Jenis Kecacatan HISTOGRAM Universitas Sumatera Utara Melipat. Data kecacatan Tanpa Cap dan Cap Melipat dapat dilihat pada Tabel 5.8, untuk selanjutnya disajikan dalam diagram pencar pada Gambar 5.2 dan Gambar 5.3 Tabel 5.8. Data Kecacatan Produk Bulan Januari 2014-Maret 2015 Bulan ke - Produksi Botol Tanpa Cap Botol Cap Melipat Botol 1 12847381 188092 119925 2 11514972 167663 108272 3 12647380 185372 118625 4 12874834 187340 119937 5 10028297 146879 94529 6 11947372 175182 110725 7 13746277 200724 127827 8 11746635 172587 109711 9 11456291 168428 107629 10 12140774 176873 113262 11 12063723 176940 112527 12 11978982 174273 112244 13 10012028 147182 93892 14 13609503 198991 126569 15 12613952 184708 116961 TOTAL 181228401 2651234 1692635 Sumber: PT.Tirta Sibayakindo Universitas Sumatera Utara 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 200000 190000 180000 170000 160000 150000 140000 Bulan Ke - K e c a c a ta n T a n p a C a p B o to l 184708 198991 147182 174273 176940 176873 168428 172587 200724 175182 146879 187340 185372 167663 188092 DIAGRAM PENCAR Gambar 5.2. Diagram Pencar Produk Cacat Tanpa Cap 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 130000 120000 110000 100000 90000 Bulan Ke - K e c a c a ta n C a p M e li p a t B o to l 116961 126569 93892 112244 112527 113262 107629 109711 127827 110725 94529 119937 118625 108272 119925 DIAGRAM PENCAR Gambar 5.3. Diagram Pencar Produk Cacat Cap Melipat Universitas Sumatera Utara Pengaruh jumlah produksi terhadap jumlah produk cacat dan bentuk hubungan atau korelasinya sebagaimana terlihat pada gambar dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefesien korelasi. Perhitungan koefisien korelasi jumlah produksi dengan kecacatan Tanpa Cap dan kecacatan Cap Melipat dapat dilihat pada Tabel 5.9 dan Tabel 5.10. Tabel 5.9. Perhitungan Korelasi Jumlah Produksi Dengan Jumlah Produk Cacat Tanpa Cap Bulan Ke - Jumlah Produksi Botol X Tanpa Cap Botol Y X 2 Y 2 XY 1 12847381 188092 165055198559161 35378600464 2416489587052 2 11514972 167663 132594580160784 28110881569 1930634750436 3 12647380 185372 159956220864400 34362778384 2344470125360 4 12874834 187340 165761350527556 35096275600 2411971401560 5 10028297 146879 100566740720209 21573440641 1472946235063 6 11947372 175182 142739697706384 30688733124 2092964521704 7 13746277 200724 188960131360729 40290124176 2759207704548 8 11746635 172587 137983433823225 29786272569 2027316494745 9 11456291 168428 131246603476681 28367991184 1929560180548 10 12140774 176873 147398393319076 31284058129 2147375119702 11 12063723 176940 145533412620729 31307763600 2134555147620 12 11978982 174273 143496009756324 30371078529 2087613130086 13 10012028 147182 100240704672784 21662541124 1473590305096 14 13609503 198991 185218571907009 39597418081 2708168611473 15 12613952 184708 159111785058304 34117045264 2329897846016 TOTAL 181228401 2651234 2205862834533350 471995002438 32266761161009 Sumber: PT.Tirta Sibayakindo Dari Tabel 5.9. dapat dihitung koefisien korelasinya dengan rumus sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Koefisien korelasi sebesar 0,9992 berarti berada diantara 0 dan +1 menunjukkan bahwa terdapat korelasihubungan yang kuat antara X jumlah produksi dan Y jumlah kecacatan Tanpa Cap. Perhitungan koefisien korelasi jumlah produksi dengan kecacatan Cap Melipat dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Perhitungan Korelasi Jumlah Produksi Dengan Jumlah Produk Cacat Cap Melipat Bulan Ke - Jumlah Produksi Botol X Cap Melipat Botol Y X 2 Y 2 XY 1 12847381 119925 165055198559161 14382005625 1540722166425 2 11514972 108272 132594580160784 11722825984 1246749048384 3 12647380 118625 159956220864400 14071890625 1500295452500 4 12874834 119937 165761350527556 14384883969 1544168965458 5 10028297 94529 100566740720209 8935731841 947964887113 6 11947372 110725 142739697706384 12260025625 1322872764700 7 13746277 127827 188960131360729 16339741929 1757145350079 8 11746635 109711 137983433823225 12036503521 1288735072485 9 11456291 107629 131246603476681 11584001641 1233029144039 10 12140774 113262 147398393319076 12828280644 1375088344788 11 12063723 112527 145533412620729 12662325729 1357494558021 12 11978982 112244 143496009756324 12598715536 1344568855608 13 10012028 93892 100240704672784 8815707664 940049332976 14 13609503 126569 185218571907009 16019711761 1722541185207 15 12613952 116961 159111785058304 13679875521 1475340439872 TOTAL 181228401 1692635 2205862834533350 192322227615 20596765567655                              0.99927412 r 2651234 38 4719950024 15 181228401 533350 2205862834 15 2651234 181228401 1009 3226676116 15 r 2 2 2 2 2 2                 y y n x x n y x xy n r Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 5.10, dapat dihitung koefisien korelasinya dengan rumus sebagai berikut : . Koefisien korelasi sebesar 0,9990 berarti berada diantara 0 dan +1 menunjukkan bahwa terdapat korelasihubungan yang kuat antara X jumlah produksi dan Y jumlah kecacatan Cap Melipat.

5.2.6. Peta Kontrol Control Chart

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

10 100 125

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Genteng dengan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

11 66 166

Analisa dan Penerapan Statistical Quality Control (SQC) dengan Perbaikan Kualitas Smoke Sheet di PTPN III Kebun Gunung Para

2 47 162

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1