Ruang Lingkup Bidang Usaha Mesin dan Peralatan Mesin Pembuatan Botol

7. PT. Tirta Investama, Manado 8. PT. Tirta Investama, Babakanpari 9. PT. Tirta Investama, Subang 10. PT. Tirta Investama, Wonosobo 11. PT. Tirta Investama, Lampung 12. PT. Tirta Investama, Klaten 13. PT. Tirta Investama, Keton Candi 14. PT. Tirta Investama, Ciherang 15. PT. Tirta Investama, Cianjur 16. IBLC Sdn BHd Sehat Seria, Brunei Darussalam 17. PT. Tirta Investama, Gatsu-Bali 18. PT. Tirta Investama, Solok

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT.Tirta Sibayakindo memproduksi berbagai jenis produk air dalam kemasan. Ada 4 jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Tirta Sibayakindo, yaitu : 1. Air minum dalam kemasan 240 ml 2. Air minum dalam kemasan 600 ml 3. Air minum dalam kemasan 1500 ml Universitas Sumatera Utara 4. Air minum dalam kemasan gallon Aqua Galon Ukuran produk tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan konsumen dan juga inovasi dari perusahaan dalam hal ini bagian research dan development pusat, yang selalu melakukan inovasi terbaru yang kemudian akan disesuaikan dengan mesin kemasan yang ada disetiap pabrik. Pembuatan kemasan untuk masing-masing produk di produksi sendiri oleh PT. Tirta Sibayakindo, kecuali untuk kemasan gallon dipesan dari vendor.

2.3. Struktur Organisasi Dan Manajemen

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Sedangkan yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya organisasi setiap tugas dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan efisien sehingga tujuang yang telah ditetapkan akan tercapai. Dalam sistem pengorganisasian pada unit yang berbeda, diperlukan struktur organisasi yang dapat mempersatukan seluruh sumber daya dengan cara yang teratur. Dengan struktur organisasi tersebut diharapkan setiap personil yang ada di dalam organisasi dapat diarahkan sehigga mendorong mereka melaksanakan aktivitas masing-masing dengan baik dan mendukung tercapainya sasaranperusahaan. Universitas Sumatera Utara Untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi secara efesien, baik ekonomi maupun sosial, diperlukan kemampuan para manajer dan pelaku manajemen dalam menentukan setiap kebijaksanaan perusahaan. Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri, yaitu dalam hal pengontrolan tugas dan tanggung jawab serta kelancaran komunikasi dari seluruh fungsi organisasi dalam perusahaan tersebut dari atasan sampai bawahan. PT.Tirta Sibayakindo menggunakan struktur organisasi lini fungsional. Hubungan struktur organisasi lini ditunjukkan dengan adanya spesialisasi tugas setiap unit organisasi departemen sehingga pelimpahan wewenang dari pimpinan dapat langsung dilimpahkan kepada bawahan yang menangani pekerjaan tersebut, hal ini dapat dilihat dari pelimpahan wewenang dari Kepala Bagian Produksi dapat melimpahkan tugasnya ke SupervisorKasiProduksi sesuai dengan spesialisasi tugasnya yang merupakan tanggung jawab bawahannya Hubungan struktur fungsional ditunjukkan dengan adanya pembagian departemen berdasarkan fungsinya. Misalnya, departemen umumpersonalia, departemen teknik, departemen keuangan, dan departemen produksi dimana setiap departemen dapat berhubungan antara satu dengan yang lain walaupun mempunyai fungsi yang berbeda- beda. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Tirta Sibayakindodapat terlihat pada Gambar 2.1 Universitas Sumatera Utara Plant Manager Corporate Social Responsibility Plant Administator Head of QC Laboratory Head of Production for 240 ml gallon Head of Production for 240 ml gallon Head of System Procedural Stakeholder Head of SHE Safty, Health, Enviroment Head of Human Resources Plant Controller Logistic Manager Staff Head of Technical Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Head of Finished Good Head of Worked Half Material = hubungan fungsional = hubungan lini Keterangan : Sumber: PT. Tirta Sibayakindo Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Tirta Sibayakindo Universitas Sumatera Utara

2.3.1.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang ada pada PT Tirta Sibayakindo dapat dilihat pada Lampiran 1. 2.3.2. Manajemen Perusahaan 2.3.2.1. Ketenagakerjaan Jumlah karyawan pada perusahaan ini adalah 558 orang yang terbagi atas 550 orang karyawan tetap, 7 orang karyawan kontrak, 1 orang karyawan masa percobaan dengan latar belakang pendidikan SMA sederajat dan sarjana S1. Tenaga kerja di PT. Tirta Sibayakindo terbagi kedalam berbagai bidang kegiatan, antara lain bidang Produksi, bidang Quality Assurance,Accounting, bidang Teknik, Logistik, Gudang dan Personalia. Jam kerja di PT.Tirta Sibayakindo dibagi dalam 2 kelompok yaitu tenaga kerja non shift dan tenaga kerja shift. 1. Sistem Non Shift Sistem non shift berlaku bagi tenaga kerja di bagian staf dan administrasi kantor dengan jam kerja. Tabel 2.1.akan memperlihatkan jam kerja non shift di PT.Tirta Sibayakindo Tabel 2.1. Jam Kerja Non Shift No Hari Jam Kerja Aktif Istirahat Jam Kerja Aktif 1 Senin 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00 2 Selasa 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Jam Kerja Non Shift Lanjutan No Hari Jam Kerja Aktif Istirahat Jam Kerja Aktif 3 Rabu 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00 4 Kamis 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00 5 Jumat 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00 6 Sabtu 08.00-13.00 Sumber : PT.Tirta Sibayakindo

2. Sistem Shift

Sistem shift terdiri dari 3 shift dengan jam kerja. Tabel 2.2.akan memperlihatkan jam kerja Shift di PT.Tirta Sibayakindo. Tabel 2.2. Jam Kerja Shift No Shift Jam Kerja Aktif Istirahat Jam Kerja Aktif 1 I 00.00-04.00 04.00-05.00 05.00-08.00 2 II 08.00-12.00 12.00-13.00 13.00-16.00 3 III 16.00-18.00 18.00-19.00 19.00-00.00 Sumber : PT.Tirta Sibayakindo Pembagian jam kerja sistem shift sebagai berikut : Shift I : pukul 00.00 sampai 08.00 dan 00.00 – 05.00 sabtu Shift II : pukul 08.00 sampai 16.00 dan 08.00 – 13.00 sabtu Shift III : pukul 16.00 sampai 24.00 dan 13.00 – 18.00 sabtu Dari setiap shift, karyawan mendapatkan waktu istirahat makan selama satu jam. Karyawan di PT.Tirta Sibayakindo bekerja enam hari dan libur pada hari Minggu, hari besar agama dan hari libur nasional.Sistem kerja 3 Shift berotasi Universitas Sumatera Utara mingguan. Bila jam kerja melebihi dari jam kerja biasa yang akan disebabkan penambahan jam produksi atau pekerjaan tambahan maka karyawan tersebut berhak menerima upah lembur. Hal ini berlaku juga apabila karyawan bekerja pada hari libur. 2.3.2.2.Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan Sistem pengupahan yang dilakukan diperusahaan PT. Tirta Sibayakindo tidak kurang dari Upah Minimum Regional yang ditetapkan oleh pemerintah. Besarnya upah yang akan diberikan kepada karyawan tergantung kepada penilaian kinerja karyawan dan jabatan yang dipegang di perusahaan. Disamping gaji pokok, perusahaan juga membayarkan upah lembur bagi karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan. Selain upah tersebut, perusahaan juga memberikan tunjangan ataupun kesejahteraan kepada karyawan berupa : 1. JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja 2. Asuransi pada jam kerja dan diluar jam kerja bagi karyawan. 3. Uang hadir, uang lembur, uang cuti tahunan, uang cuti besar, uang transport dan uang makan. 4. Cuti 12 Hari dalam satu tahun, cuti besar selama satu bulan kerja, apabila pekerja telah bekerja selama 5 tahun. 5. Seragam kerja, sepatu kerja safety dan perlengkapan karyawan. 6. Tunjangan kesehatan istrisuami dan tiga anak. Universitas Sumatera Utara 7. Tunjangan melahirkan dan cuti melahirkan selama empat bulan bagi karyawati. 8. Tunjangan Hari Raya Agama Besar, bonus tahunan dan dana pensiun. 9. Tunjangan pernikahan. 10. Tunjangan bencana alam. 11. Pemberian AQUA kemasan 5 galonminggu kepada setiap karyawan. 12. Bus karyawan setiap shift tujuan akhir Medan dan tujuan akhir Kabanjahe 13. Jaminan kesehatan bagi karyawan dan anggota keluarga. 14. Penghargaan bagi karyawan untuk jenjang masa kerja. 15. Berbagai training dan pendidikan bagi karyawan. 16. Medical reward bagi karyawan. 17. Beasiswa bagi anak karyawan 2.3.2.3.Pemasaran Produk Pemasaran hasil produksi PT. Tirta Sibayakindo terutama diajukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dikawasan Indonesia wilayah barat khususnya Sumatera bagian Utara, NAD, Riau, Jambi. Sistem pemasaran diserahkan sepenuhnya pada distributor. Dari sub distributor kemudian disebarkan ke agen-agen, sub agen dan retailer pengecer sehingga produk dapat sampai ke konsumen. Rantai pemasaran air minum dalam kemasan merk AQUA dapat dilihat pada gambar2.2 berikut Universitas Sumatera Utara PABRIK DISTRIBUTOR SUB DISTRIBUTOR SUB AGEN PENGECER Gambar 2.2. Rantai Pemasaran Produk 2.3.2.4.Pengawasan Mutu Pengawasan mutu merupakan usaha yang dilakukan untuk mempertahankan mutu atau kualitas produk yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaann suatu perusahaan. Dengan demikian semua produk yang dihasilkan diawasi sesuai dengan standar serta dianalisis agar dapat dilakukan tindakan perbaikan produksi. Standar air minum yang ditetapkan oleh PT Tirta Sibayakindo berdasarkan SNI 01-3553-1996 seperti dalam Tabel 2.3 berikut. Tabel 2.3. Syarat Mutu Air Minum Dalam Kemasan Menurut SNI No Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan: a. Bau b. Rasa c. Warna - - Unit Pt.Co Tidak berbau Normal Maks 5 2 Ph - 6,5-8,5 3 Kekeruhan NTU Maks 5 4 Kesadahan sebagai CaCO3 MgL Maks 150 5 Zat padat terlarut MgL Maks 500 6 Nitrat Organik sebagai angka KMnO4 MgL Maks 1,0 7 Nitrat sebagai NO3 MgL Maks 45 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Syarat Mutu Air Minum Dalam Kemasan Menurut SNILanjutan No Kriteria Uji Satuan Persyaratan 8 Nitrat sebagai NO2 MgL Maks 0,005 9 Ammonia NH4 MgL Maks 0,15 10 Sulfat MgL Maks 200 11 Khlorida C1 MgL Maks 250 12 Flourida F MgL Maks 1 13 Sianida CN MgL Maks 0,05 14 Besi Fe MgL Maks 0,3 15 Mangan Mn MgL Maks 0,05 16 Khlor bebas MgL Maks 0,1 17 Cemaran logam berat: a. Timbal Pb b. Tembaga Cu c. Kadmium Cd d. Raksa Hg MgL MgL MgL MgL Maks 0,005 Maks 0,5 Maks 0,005 Maks 0,001 18 Cemaran Arsen As MgL Maks 0,05 19 Cemaran mikroba a. Angka lempeng total awal b. Angka lempeng total akhir c. Bakteribentuk coli d. Clotridium perfringes e. Salmonella KolonimL KolonimL APM100mL KolonimL - - Maks 1,0 x10 2 Maks 1,0x10 3 2 Nol Negatif100ml Negatif100ml Sumber :Standar Nasional Indonesia, SNI 01-3553-199 Kriteria dan standar kualitas air didasarkan atas : 1. Kualitas fisik : bau, rasa, warna, suhu dan kekeruhan 2. Kualitas kimiawi : ditoleransi hingga batas batas tertentu terutama dampaknya terhadap kesehatan. Contoh maksimum konsentrasi Cu = 1,gl, Zn = 5 mgl 3. Kualitas organik : dibatasi karena dapat bersifat toksik baik karsinogen, maupun npn-karsigen , seperti senyawa aktif pembentukan pestisida, dll 4. Kualitas biologi :indikator pencemaran air oleh aktivitas domestik. Contoh : bakteri escherici coli Universitas Sumatera Utara 5. Kualitas radioaktif : bebas dari zat radioaktif Pengawasan mutu pabrik PT. Tirta Sibayakindo terhadap bahan baku, produk, mutu limbah, bangunan pabrik dan karyawan sepenuhnya oleh pabrik pusat yang berada di Jakarta, perusahaan Danone di Paris, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Karo. Pemerintah Daerah melalui Dinas Kehutanan, Dinas Sosial, Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Energi dan Pertambangan, Dinas Kebersihan dan Dinas Kesehatan mengadakan kunjungan maksimal 1 bulan sekali. Pengujian sampel semua produk juga disertifikasi oleh perusahaan swasta seperti PT. Socfindo dan PT. BTKL Badan Teknik Kesehatan Lingkungan

2.4. Proses Produksi

PT Tirta Sibayakindo adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan air minum dalam kemasan AMDK dan sekaligus memproduksi botol kemasan air minum untuk kemasan. PT.Tirta Sibayakindo membutuhkan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong yang baik untuk melakukan proses agar mampu menghasilkan berbagai jenis produk air dalam kemasan.

2.4.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk. Bahan baku yang digunakan oleh PT Tirta Sibayakindo adalah air pegunungan yang mengalir sendiri Mountain Spring Water yang berada di area pabrik di desa Doulu, Brastagi Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu produksi sehingga dapat meningkatkan mutu produk menjadi lebih baik. Bahan penolong yang digunakan di PT.Tirta Sibayakindo untuk memproduksi air minum dalam kemasan adalah ozon O3 Ozon berfungsi untuk membunuh bakteri yang berukuran kurang dari 1µ.Ozon ini dihasilkan oleh generator ozon dengan menginduksi arus listrik tegangan tinggi 10 Kv ke dalam tabung yang berisi udara O2.

2.4.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu produk menjadi bernilai guna dan ikut dalam proses produksi. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Poly Ethylene TerapthalatePET 2. High Density Poly Ethylene HDPE dan Sanylene Blue 3. Label Produk 4. Kotak pengepakan 5. Upper Glue 6. Isolasi yang digunakan sebagai perekat kotak karton yang telah diisi dengan air minum dalam kemasan. Universitas Sumatera Utara

2.4.4. Uraian Proses Produksi

2.4.4.1. Proses Pembuatan Botol 600ml

Resin PET yang diperiksa oleh incoming materialdipindahkan ke bagian produksi oleh operator gudang. Kadar air yang masih terdapat pada Resin PET akan dikurangi melalui proses Hopper Dryer agar dapat dipanaskan dengan sempurna. Setelah itu dilanjutkan dengan proses Melting yaitu pelelehan Resin PET yang dilakukan di mesin Husky. Setelah dilelehkan Resin PET dibentuk menjadi preform 600ml dengan kecepatan 31.200 pph preform perjam dan dipacking ke rak besi untuk disimpan di ruang SBO. Preform yang telah disimpan akan disupply secara otomatis ke storage preform untuk diproses selanjutnya dan dipanaskan untuk kembali menghilangkan kadar air yang masih terkandung. Proses ini disebut dengan proses Preheating. Lalu preform akan dibentuk menjadi botol kosong 600ml dengan cara ditiup di mesin SBO unit dengan kecepatan 36.000 bph Botol perjam. Botol yang sudah terbentuk diturunkan dari mesin SBO sekaligus proses pendinginan botol dan langsung berada pada conveyor dan dibawa ke ruang infeed dengan conveyor. Botol kemasan akan dimasukkan kedalam kantong plastik dan disimpan dalam gudang penyimpanan botol ruang storage.

2.4.4.2. Proses

Water Treatment Proses water treatment adalah proses yang bertujuan untuk menyaring dan mensterilkan bahan baku sehingga menjadi air minum yang siap diminum dan mengandung mineral yang tinggi. Air dari sumber mata air dipompakan keStorage Universitas Sumatera Utara Tank I yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara. Air dari Storage Tank I dialirkan ke Catridge Filter 5μ. Air dari Storage Tank I disaring. Catridge Filter dilengkapi dengan 12 buah filter yang berukuran 5μ sehingga bakteri- bakteri yang berukuran 5μtidak akan lolos dari saringan tersebut. Air dari Catridge Filter 5μ dipompakan ke Storage Tank II yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara. Air dari Storage Tank II dialirkan ke Catridge Filter 1 μ dan Storage Tank III. Air dari Storage Tank III yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara dan digunakan untuk boiler, Washer I danWasher II. Air dari Storage Tank II disaring. Catridge Filler dilengkapi dengan 12 buah filter yang berukuran 1 μ sehingga bakteri yang berukuran 1μ tidak akan lolos dari saringan tersebut. Air yang berasal dari Catridge Filter 1 μ dialirkan ke Finish Tank I. Sebelum sampai ke Finish Tank I terjadi proses ozonisasi yaitu proses pembunuhan bakteri-bakteri yang lolos dari Catridge Filter yang dilakukan oleh yang dihasilkan generator ozon dengan mengubah yang diperoleh dari udara bebas menjadi . Pada saat mengalirkan air ke Finish Tank I terjadi proses mixing yaitu pencampuran dengan air supaya homogen.

2.4.4.3. Proses Pengisian dan Pengemasan Air Minum Pada Kemasan

600ml Proses pengisian Filler dilakukan pada ruangan yang steril dengan suhu berkisar 20 derajat celcius – 25 derajat celcius.Botol yang telah disimpan di storage akan dibawa dengan conveyor untuk melanjutkan ke proses pengisian setelah itu diteruskan dengan proses Capping yaitu proses menutup botol yang Universitas Sumatera Utara sudah berisi air. Botol yang sudah tertutup dengan sempurnaakan dilanjutkan dengan proses coding botol untuk memberikan kode produksi, expired date dan batch date di produk. Setelah itu dilakukan visual yang pertama yaitu visual isidimana akan dilakukan proses pemeriksaan produk isi secara visual. Lalu akan dilanjutkan dengan proses Labelling yaitu pemasangan Label di produk secara otomatis di mesin Krones dan dilanjutkan dengan melakukan visual kedua yaitu visual produkdimana akan dilakukan proses pemeriksaan produk jadi secara visual. Produk yang diterima lalu dipackingsecara otomatis di mesin Cermex. Blok diagram uraian proses produksi 600ml dapat dilihat pada Gambar 2.3

2.5. Mesin dan Peralatan

a. Mesin Pembuatan Preform Merek : Husky Buatantahun : Kanada 2007 Type : Hypet 300 No seri : 3755147 Fungsi : Melebur biji plastic menjadi kemasan Kapasitas : 32.000 preformjam

b. Mesin Pembuatan Botol

Merek : SIDEL Buatantahun : Perancis 2007 Type : SBO Universitas Sumatera Utara Proses Penyaringan Penampungan di Storage Tank I Proses Penyaringan II Penampungan di Storage Tank II Penampungan di Storage Tank III Proses Penyaringan III Proses Ozonisasi Finish Tank Resin PET diperiksa oleh incoming material Hopper Dryer Pengurangan kadar air dari Resin PET Melting Pelelehan Resin PET Injection and Molding Pembentukan Resin PET menjadi preform 600ml Preheating Pemanasan Preform 600ml untuk kembali menghilangkan kadar air Blow Molding Pembentukan Botol Kosong 600ml dengan cara ditiup mesin SBO Cooling Proses Pendinginan Botol Kosong Ditransfer secara inline ke ruang Filler Filling Pengisian Botol Kosong dengan air berozone Penutupan Botol yang telah berisi air Labelling Pemberian Label Coding pemberian Kode pada Produk Packing Gambar 2.3.Blok Diagram Proses Produksi 600ml No seri : 12132 Universitas Sumatera Utara Fungsi : merubah preform menjadi botol c. Mesin Pengisian air dan pemberian Cap Merek : SIDEL Buatantahun : Perancis 2007 Type : S.Europe W No seri : 04260452907 Fungsi : Pengisian air dan pemberian tutup botol d. Mesin Pengepakan Merek : SIDEL Buatantahun : Perancis 2007 Type : F38 Case Former No seri : 37517 Fungsi : Pembuatan Box e. Mesin Pengepakan Merek : SIDEL Buatantahun : Perancis 2007 Type : F 478 Pick N Place No.seri : 37518 Fungsi : Memasukkan botol ke box f. Mesin Pengepakan Merek : SIDEL Buatantahun : Perancis 2007 Type : C 641 Upper Glue Universitas Sumatera Utara No. seri : 04260452901 Fungsi : Pemberian lem ke box Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Kualitas Quality

Dari segi linguistik kualitas berasal dari bahasa latin “quails” yang berarti „sebagaimana kenyataannya‟. Definisi kualitas secara internasional BS EN ISO 9000:2000 adalah tingkat yang menunjukkan serangkaian karakteristik yang melekat dan memenuhi ukuran tertentu Dale, 2003 ;4 Dalam konteks pembahasan tentang pengendalian proses statistikal, terminology kualitas didefinisikan sebagai konsistensi peningkatan atau perbaikan dan penurunan variasi karakteristik dari suatu produk yang dihasilkan, agar memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikam, guna meningkatkan kepuasan pelanggan internal maupun eksternal. Mutu adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan, bukan oleh pemasaran dan manajemen umum. Mutu didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap produk atau jasa, diukur berdasarkan persyaratan pelanggan tersebut dan selalu mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang penuh persaingan. Feigenbaum, 1992 Mutu produk dan jasa didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan untuk memenuhi harapan-harapan pelanggan Feigenbaum, 1992 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

10 100 125

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Genteng dengan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

11 66 166

Analisa dan Penerapan Statistical Quality Control (SQC) dengan Perbaikan Kualitas Smoke Sheet di PTPN III Kebun Gunung Para

2 47 162

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1