7. PT. Tirta Investama, Manado 8. PT. Tirta Investama, Babakanpari
9. PT. Tirta Investama, Subang 10. PT. Tirta Investama, Wonosobo
11. PT. Tirta Investama, Lampung 12. PT. Tirta Investama, Klaten
13. PT. Tirta Investama, Keton Candi 14. PT. Tirta Investama, Ciherang
15. PT. Tirta Investama, Cianjur 16. IBLC Sdn BHd Sehat Seria, Brunei Darussalam
17. PT. Tirta Investama, Gatsu-Bali 18. PT. Tirta Investama, Solok
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT.Tirta Sibayakindo memproduksi berbagai jenis produk air dalam kemasan. Ada 4 jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Tirta Sibayakindo, yaitu :
1. Air minum dalam kemasan 240 ml 2. Air minum dalam kemasan 600 ml
3. Air minum dalam kemasan 1500 ml
Universitas Sumatera Utara
4. Air minum dalam kemasan gallon Aqua Galon Ukuran produk tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan
konsumen dan juga inovasi dari perusahaan dalam hal ini bagian research dan development pusat, yang selalu melakukan inovasi terbaru yang kemudian akan
disesuaikan dengan mesin kemasan yang ada disetiap pabrik. Pembuatan kemasan untuk masing-masing produk di produksi sendiri oleh PT. Tirta Sibayakindo,
kecuali untuk kemasan gallon dipesan dari vendor.
2.3. Struktur Organisasi Dan Manajemen
2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Sedangkan yang dimaksud dengan struktur organisasi
adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya organisasi setiap tugas dan
kegiatan dapat dilaksanakan dengan efisien sehingga tujuang yang telah ditetapkan akan tercapai.
Dalam sistem pengorganisasian pada unit yang berbeda, diperlukan struktur organisasi yang dapat mempersatukan seluruh sumber daya dengan cara
yang teratur. Dengan struktur organisasi tersebut diharapkan setiap personil yang ada di dalam organisasi dapat diarahkan sehigga mendorong mereka
melaksanakan aktivitas masing-masing dengan baik dan mendukung tercapainya sasaranperusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi secara efesien, baik ekonomi maupun sosial, diperlukan kemampuan para manajer dan pelaku manajemen
dalam menentukan setiap kebijaksanaan perusahaan. Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri, yaitu
dalam hal pengontrolan tugas dan tanggung jawab serta kelancaran komunikasi dari seluruh fungsi organisasi dalam perusahaan tersebut dari atasan sampai
bawahan. PT.Tirta Sibayakindo menggunakan struktur organisasi lini fungsional.
Hubungan struktur organisasi lini ditunjukkan dengan adanya spesialisasi tugas setiap unit organisasi departemen sehingga pelimpahan wewenang dari
pimpinan dapat langsung dilimpahkan kepada bawahan yang menangani pekerjaan tersebut, hal ini dapat dilihat dari pelimpahan wewenang dari Kepala
Bagian Produksi dapat melimpahkan tugasnya ke SupervisorKasiProduksi sesuai dengan spesialisasi tugasnya yang merupakan tanggung jawab bawahannya
Hubungan struktur fungsional ditunjukkan dengan adanya pembagian departemen berdasarkan fungsinya. Misalnya, departemen umumpersonalia,
departemen teknik, departemen keuangan, dan departemen produksi dimana setiap departemen dapat berhubungan antara satu dengan yang lain walaupun
mempunyai fungsi yang berbeda- beda. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Tirta Sibayakindodapat
terlihat pada Gambar 2.1
Universitas Sumatera Utara
Plant Manager Corporate Social
Responsibility Plant Administator
Head of QC Laboratory
Head of Production for
240 ml gallon Head of
Production for 240 ml gallon
Head of System
Procedural Stakeholder
Head of SHE Safty, Health,
Enviroment Head of
Human Resources
Plant Controller
Logistic Manager
Staff Head of
Technical
Staff Staff
Staff Staff
Staff Staff
Staff Staff
Head of Finished Good
Head of Worked Half Material
= hubungan fungsional = hubungan lini
Keterangan :
Sumber: PT. Tirta Sibayakindo
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Tirta Sibayakindo
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang ada pada PT Tirta Sibayakindo dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.3.2. Manajemen Perusahaan 2.3.2.1. Ketenagakerjaan
Jumlah karyawan pada perusahaan ini adalah 558 orang yang terbagi atas 550 orang karyawan tetap, 7 orang karyawan kontrak, 1 orang karyawan masa
percobaan dengan latar belakang pendidikan SMA sederajat dan sarjana S1. Tenaga kerja di PT. Tirta Sibayakindo terbagi kedalam berbagai bidang kegiatan,
antara lain bidang Produksi, bidang Quality Assurance,Accounting, bidang Teknik, Logistik, Gudang dan Personalia.
Jam kerja di PT.Tirta Sibayakindo dibagi dalam 2 kelompok yaitu tenaga kerja non shift dan tenaga kerja shift.
1. Sistem Non Shift
Sistem non shift berlaku bagi tenaga kerja di bagian staf dan administrasi kantor dengan jam kerja. Tabel 2.1.akan memperlihatkan jam kerja non
shift di PT.Tirta Sibayakindo
Tabel 2.1. Jam Kerja Non Shift
No Hari
Jam Kerja Aktif Istirahat
Jam Kerja Aktif
1 Senin
08.00-12.00 12.00-13.00
13.00-16.00 2
Selasa 08.00-12.00
12.00-13.00 13.00-16.00
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Jam Kerja Non Shift Lanjutan
No Hari
Jam Kerja Aktif Istirahat
Jam Kerja Aktif 3
Rabu 08.00-12.00
12.00-13.00 13.00-16.00
4 Kamis
08.00-12.00 12.00-13.00
13.00-16.00 5
Jumat 08.00-12.00
12.00-13.00 13.00-16.00
6 Sabtu
08.00-13.00 Sumber : PT.Tirta Sibayakindo
2. Sistem Shift
Sistem shift terdiri dari 3 shift dengan jam kerja. Tabel 2.2.akan memperlihatkan jam kerja Shift di PT.Tirta Sibayakindo.
Tabel 2.2. Jam Kerja Shift
No Shift
Jam Kerja Aktif Istirahat
Jam Kerja Aktif
1 I
00.00-04.00 04.00-05.00
05.00-08.00 2
II 08.00-12.00
12.00-13.00 13.00-16.00
3 III
16.00-18.00 18.00-19.00
19.00-00.00 Sumber : PT.Tirta Sibayakindo
Pembagian jam kerja sistem shift sebagai berikut :
Shift I : pukul 00.00 sampai 08.00 dan 00.00
– 05.00 sabtu Shift II
: pukul 08.00 sampai 16.00 dan 08.00 – 13.00 sabtu
Shift III : pukul 16.00 sampai 24.00 dan 13.00
– 18.00 sabtu Dari setiap shift, karyawan mendapatkan waktu istirahat makan selama
satu jam. Karyawan di PT.Tirta Sibayakindo bekerja enam hari dan libur pada hari Minggu, hari besar agama dan hari libur nasional.Sistem kerja 3 Shift berotasi
Universitas Sumatera Utara
mingguan. Bila jam kerja melebihi dari jam kerja biasa yang akan disebabkan penambahan jam produksi atau pekerjaan tambahan maka karyawan tersebut
berhak menerima upah lembur. Hal ini berlaku juga apabila karyawan bekerja pada hari libur.
2.3.2.2.Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan
Sistem pengupahan yang dilakukan diperusahaan PT. Tirta Sibayakindo tidak kurang dari Upah Minimum Regional yang ditetapkan oleh pemerintah.
Besarnya upah yang akan diberikan kepada karyawan tergantung kepada penilaian kinerja karyawan dan jabatan yang dipegang di perusahaan.
Disamping gaji pokok, perusahaan juga membayarkan upah lembur bagi karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan. Selain upah
tersebut, perusahaan juga memberikan tunjangan ataupun kesejahteraan kepada karyawan berupa :
1. JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja 2. Asuransi pada jam kerja dan diluar jam kerja bagi karyawan.
3. Uang hadir, uang lembur, uang cuti tahunan, uang cuti besar, uang transport dan uang makan.
4. Cuti 12 Hari dalam satu tahun, cuti besar selama satu bulan kerja, apabila pekerja telah bekerja selama 5 tahun.
5. Seragam kerja, sepatu kerja safety dan perlengkapan karyawan. 6. Tunjangan kesehatan istrisuami dan tiga anak.
Universitas Sumatera Utara
7. Tunjangan melahirkan dan cuti melahirkan selama empat bulan bagi karyawati.
8. Tunjangan Hari Raya Agama Besar, bonus tahunan dan dana pensiun. 9. Tunjangan pernikahan.
10. Tunjangan bencana alam. 11. Pemberian AQUA kemasan 5 galonminggu kepada setiap karyawan.
12. Bus karyawan setiap shift tujuan akhir Medan dan tujuan akhir Kabanjahe
13. Jaminan kesehatan bagi karyawan dan anggota keluarga. 14. Penghargaan bagi karyawan untuk jenjang masa kerja.
15. Berbagai training dan pendidikan bagi karyawan. 16. Medical reward bagi karyawan.
17. Beasiswa bagi anak karyawan
2.3.2.3.Pemasaran Produk
Pemasaran hasil produksi PT. Tirta Sibayakindo terutama diajukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dikawasan Indonesia wilayah barat khususnya
Sumatera bagian Utara, NAD, Riau, Jambi. Sistem pemasaran diserahkan sepenuhnya pada distributor. Dari sub
distributor kemudian disebarkan ke agen-agen, sub agen dan retailer pengecer sehingga produk dapat sampai ke konsumen. Rantai pemasaran air minum dalam
kemasan merk AQUA dapat dilihat pada gambar2.2 berikut
Universitas Sumatera Utara
PABRIK DISTRIBUTOR
SUB DISTRIBUTOR SUB AGEN
PENGECER
Gambar 2.2. Rantai Pemasaran Produk
2.3.2.4.Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu
merupakan usaha
yang dilakukan
untuk mempertahankan mutu atau kualitas produk yang dihasilkan agar sesuai dengan
spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaann suatu perusahaan. Dengan demikian semua produk yang dihasilkan diawasi sesuai
dengan standar serta dianalisis agar dapat dilakukan tindakan perbaikan produksi. Standar air minum yang ditetapkan oleh PT Tirta Sibayakindo berdasarkan
SNI 01-3553-1996 seperti dalam Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3. Syarat Mutu Air Minum Dalam Kemasan Menurut SNI No
Kriteria Uji Satuan
Persyaratan
1 Keadaan:
a. Bau
b. Rasa
c. Warna
- -
Unit Pt.Co Tidak berbau
Normal Maks 5
2 Ph
- 6,5-8,5
3 Kekeruhan
NTU Maks 5
4 Kesadahan sebagai CaCO3
MgL Maks 150
5 Zat padat terlarut
MgL Maks 500
6 Nitrat Organik sebagai angka
KMnO4 MgL
Maks 1,0 7
Nitrat sebagai NO3 MgL
Maks 45
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Syarat Mutu Air Minum Dalam Kemasan Menurut SNILanjutan
No Kriteria Uji
Satuan Persyaratan
8 Nitrat sebagai NO2
MgL Maks 0,005
9 Ammonia NH4
MgL Maks 0,15
10 Sulfat MgL
Maks 200 11 Khlorida C1
MgL Maks 250
12 Flourida F MgL
Maks 1 13 Sianida CN
MgL Maks 0,05
14 Besi Fe MgL
Maks 0,3 15 Mangan Mn
MgL Maks 0,05
16 Khlor bebas MgL
Maks 0,1 17 Cemaran logam berat:
a. Timbal Pb
b. Tembaga Cu
c. Kadmium Cd
d. Raksa Hg
MgL MgL
MgL MgL
Maks 0,005 Maks 0,5
Maks 0,005 Maks 0,001
18 Cemaran Arsen As MgL
Maks 0,05 19 Cemaran mikroba
a. Angka lempeng total awal
b. Angka lempeng total
akhir c.
Bakteribentuk coli d.
Clotridium perfringes e.
Salmonella KolonimL
KolonimL APM100mL
KolonimL -
- Maks 1,0 x10
2
Maks 1,0x10
3
2 Nol
Negatif100ml Negatif100ml
Sumber :Standar Nasional Indonesia, SNI 01-3553-199 Kriteria dan standar kualitas air didasarkan atas :
1. Kualitas fisik : bau, rasa, warna, suhu dan kekeruhan 2. Kualitas kimiawi : ditoleransi hingga batas batas tertentu terutama
dampaknya terhadap kesehatan. Contoh maksimum konsentrasi Cu = 1,gl, Zn = 5 mgl
3. Kualitas organik : dibatasi karena dapat bersifat toksik baik karsinogen, maupun npn-karsigen , seperti senyawa aktif pembentukan pestisida, dll
4. Kualitas biologi :indikator pencemaran air oleh aktivitas domestik. Contoh : bakteri escherici coli
Universitas Sumatera Utara
5. Kualitas radioaktif : bebas dari zat radioaktif Pengawasan mutu pabrik PT. Tirta Sibayakindo terhadap bahan baku,
produk, mutu limbah, bangunan pabrik dan karyawan sepenuhnya oleh pabrik pusat yang berada di Jakarta, perusahaan Danone di Paris, Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Karo. Pemerintah Daerah melalui Dinas Kehutanan, Dinas Sosial, Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Energi dan
Pertambangan, Dinas Kebersihan dan Dinas Kesehatan mengadakan kunjungan maksimal 1 bulan sekali. Pengujian sampel semua produk juga disertifikasi oleh
perusahaan swasta seperti PT. Socfindo dan PT. BTKL Badan Teknik Kesehatan Lingkungan
2.4. Proses Produksi
PT Tirta Sibayakindo adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan air minum dalam kemasan AMDK dan sekaligus memproduksi
botol kemasan air minum untuk kemasan. PT.Tirta Sibayakindo membutuhkan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong yang baik untuk melakukan proses
agar mampu menghasilkan berbagai jenis produk air dalam kemasan.
2.4.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk. Bahan baku yang digunakan oleh PT Tirta Sibayakindo adalah air
pegunungan yang mengalir sendiri Mountain Spring Water yang berada di area pabrik di desa Doulu, Brastagi
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu produksi sehingga dapat meningkatkan mutu produk menjadi lebih baik. Bahan penolong
yang digunakan di PT.Tirta Sibayakindo untuk memproduksi air minum dalam kemasan adalah ozon O3
Ozon berfungsi untuk membunuh bakteri yang berukuran kurang dari 1µ.Ozon ini dihasilkan oleh generator ozon dengan menginduksi arus listrik
tegangan tinggi 10 Kv ke dalam tabung yang berisi udara O2.
2.4.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu produk menjadi bernilai guna dan ikut dalam proses produksi. Adapun
bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Poly Ethylene TerapthalatePET
2. High Density Poly Ethylene HDPE dan Sanylene Blue 3. Label Produk
4. Kotak pengepakan 5.
Upper Glue 6. Isolasi yang digunakan sebagai perekat kotak karton yang telah diisi
dengan air minum dalam kemasan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4. Uraian Proses Produksi
2.4.4.1. Proses Pembuatan Botol 600ml
Resin PET yang diperiksa oleh incoming materialdipindahkan ke bagian produksi oleh operator gudang. Kadar air yang masih terdapat pada Resin
PET akan dikurangi melalui proses Hopper Dryer agar dapat dipanaskan dengan sempurna. Setelah itu dilanjutkan dengan proses Melting yaitu pelelehan Resin
PET yang dilakukan di mesin Husky. Setelah dilelehkan Resin PET dibentuk menjadi preform 600ml dengan kecepatan 31.200 pph preform perjam dan
dipacking ke rak besi untuk disimpan di ruang SBO. Preform yang telah disimpan akan disupply secara otomatis ke storage preform untuk diproses selanjutnya dan
dipanaskan untuk kembali menghilangkan kadar air yang masih terkandung. Proses ini disebut dengan proses Preheating. Lalu preform akan dibentuk menjadi
botol kosong 600ml dengan cara ditiup di mesin SBO unit dengan kecepatan 36.000 bph Botol perjam. Botol yang sudah terbentuk diturunkan dari mesin
SBO sekaligus proses pendinginan botol dan langsung berada pada conveyor dan dibawa ke ruang infeed dengan conveyor. Botol kemasan akan dimasukkan
kedalam kantong plastik dan disimpan dalam gudang penyimpanan botol ruang
storage.
2.4.4.2. Proses
Water Treatment
Proses water treatment adalah proses yang bertujuan untuk menyaring dan mensterilkan bahan baku sehingga menjadi air minum yang siap diminum dan
mengandung mineral yang tinggi. Air dari sumber mata air dipompakan keStorage
Universitas Sumatera Utara
Tank I yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara. Air dari Storage Tank I dialirkan ke Catridge Filter
5μ. Air dari Storage Tank I disaring. Catridge Filter dilengkapi dengan 12 buah filter yang berukuran
5μ sehingga bakteri- bakteri yang berukuran
5μtidak akan lolos dari saringan tersebut. Air dari Catridge Filter
5μ dipompakan ke Storage Tank II yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara. Air dari Storage Tank II dialirkan ke Catridge Filter 1
μ dan Storage Tank III. Air dari Storage Tank III yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara dan digunakan untuk boiler, Washer I danWasher II. Air dari Storage Tank II disaring. Catridge Filler dilengkapi dengan 12 buah filter
yang berukuran 1 μ sehingga bakteri yang berukuran 1μ tidak akan lolos dari
saringan tersebut. Air yang berasal dari Catridge Filter 1 μ dialirkan ke Finish
Tank I. Sebelum sampai ke Finish Tank I terjadi proses ozonisasi yaitu proses pembunuhan bakteri-bakteri yang lolos dari Catridge Filter yang dilakukan oleh
yang dihasilkan generator ozon dengan mengubah yang diperoleh dari udara
bebas menjadi . Pada saat mengalirkan air ke Finish Tank I terjadi proses
mixing yaitu pencampuran dengan air supaya homogen.
2.4.4.3. Proses Pengisian dan Pengemasan Air Minum Pada Kemasan
600ml
Proses pengisian Filler dilakukan pada ruangan yang steril dengan suhu berkisar 20 derajat celcius
– 25 derajat celcius.Botol yang telah disimpan di storage akan dibawa dengan conveyor untuk melanjutkan ke proses pengisian
setelah itu diteruskan dengan proses Capping yaitu proses menutup botol yang
Universitas Sumatera Utara
sudah berisi air. Botol yang sudah tertutup dengan sempurnaakan dilanjutkan dengan proses coding botol untuk memberikan kode produksi, expired date dan
batch date di produk. Setelah itu dilakukan visual yang pertama yaitu visual isidimana akan
dilakukan proses pemeriksaan produk isi secara visual. Lalu akan dilanjutkan dengan proses Labelling yaitu pemasangan Label di produk secara otomatis di
mesin Krones dan dilanjutkan dengan melakukan visual kedua yaitu visual produkdimana akan dilakukan proses pemeriksaan produk jadi secara visual.
Produk yang diterima lalu dipackingsecara otomatis di mesin Cermex. Blok diagram uraian proses produksi 600ml dapat dilihat pada Gambar 2.3
2.5. Mesin dan Peralatan
a. Mesin Pembuatan Preform Merek
: Husky Buatantahun
: Kanada 2007 Type
: Hypet 300 No seri
: 3755147 Fungsi
: Melebur biji plastic menjadi kemasan Kapasitas
: 32.000 preformjam
b. Mesin Pembuatan Botol
Merek : SIDEL
Buatantahun : Perancis 2007
Type : SBO
Universitas Sumatera Utara
Proses Penyaringan Penampungan di
Storage Tank I Proses Penyaringan
II Penampungan di
Storage Tank II Penampungan di
Storage Tank III Proses Penyaringan
III Proses Ozonisasi
Finish Tank Resin PET diperiksa oleh
incoming material Hopper Dryer
Pengurangan kadar air dari Resin PET
Melting Pelelehan Resin PET
Injection and Molding Pembentukan Resin PET
menjadi preform 600ml Preheating
Pemanasan Preform 600ml untuk kembali
menghilangkan kadar air Blow Molding
Pembentukan Botol Kosong 600ml dengan cara
ditiup mesin SBO Cooling
Proses Pendinginan Botol Kosong
Ditransfer secara inline ke
ruang Filler Filling
Pengisian Botol Kosong dengan air berozone
Penutupan Botol yang telah berisi air
Labelling Pemberian Label
Coding pemberian Kode pada
Produk Packing
Gambar 2.3.Blok Diagram Proses Produksi 600ml
No seri : 12132
Universitas Sumatera Utara
Fungsi : merubah preform menjadi botol
c. Mesin Pengisian air dan pemberian Cap Merek
: SIDEL Buatantahun
: Perancis 2007 Type
: S.Europe W No seri
: 04260452907 Fungsi
: Pengisian air dan pemberian tutup botol d. Mesin Pengepakan
Merek : SIDEL
Buatantahun : Perancis 2007
Type : F38 Case Former
No seri : 37517
Fungsi : Pembuatan Box
e. Mesin Pengepakan Merek
: SIDEL Buatantahun
: Perancis 2007 Type
: F 478 Pick N Place No.seri
: 37518 Fungsi
: Memasukkan botol ke box f. Mesin Pengepakan
Merek : SIDEL
Buatantahun : Perancis 2007
Type : C 641 Upper Glue
Universitas Sumatera Utara
No. seri : 04260452901
Fungsi : Pemberian lem ke box
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Kualitas Quality
Dari segi linguistik kualitas berasal dari bahasa latin “quails” yang berarti
„sebagaimana kenyataannya‟. Definisi kualitas secara internasional BS EN ISO 9000:2000 adalah tingkat yang menunjukkan serangkaian karakteristik yang
melekat dan memenuhi ukuran tertentu Dale, 2003 ;4 Dalam konteks pembahasan tentang pengendalian proses statistikal,
terminology kualitas didefinisikan sebagai konsistensi peningkatan atau perbaikan dan penurunan variasi karakteristik dari suatu produk yang dihasilkan, agar
memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikam, guna meningkatkan kepuasan pelanggan internal maupun eksternal.
Mutu adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan, bukan oleh pemasaran dan manajemen umum. Mutu didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan
terhadap produk atau jasa, diukur berdasarkan persyaratan pelanggan tersebut dan selalu mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang penuh persaingan.
Feigenbaum, 1992 Mutu produk dan jasa didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan
karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan untuk memenuhi harapan-harapan
pelanggan Feigenbaum, 1992
Universitas Sumatera Utara