BAB V PEMBAHASAN
5.1 Analisis Daya Terima Bolu Tepung Buah Alpukat
Berdasarkan hasil penelitian, bolu tepung buah alpukatdengan 3 perlakuan memiliki komposisi bahan tepung buah alpukat dan tepung terigu yang berbeda.
Sedangkan komposisi bahan lainnya adalah sama. Komposisi bahan perlakuan I yaitu tepung buah alpukat 10 gram, tepung terigu 90 gram, gula pasir 100 gram,
mentega 50 gram, telur 2 butir, emulsifier 12 sendok teh, dan baking soda 12 sendok teh.
Komposisi bahan perlakuan II yaitu tepung buah alpukat 20 gram, tepung terigu 80 gram, gula pasir 100 gram, mentega 50 gram, telur 2 butir, emulsifier 12
sendok teh, dan baking soda 12 sendok teh. Komposisi bahan perlakuan III yaitu tepung buah alpukat 30 gram, tepung terigu 70 gram, gula pasir 100 gram,
mentega 50 gram, telur 2 butir, emulsifier 12 sendok teh, dan baking soda 12 sendok teh. Ketiga perlakuan tersebut kemudian diuji daya terimanya kepada
panelis, hingga akhirnya peneliti dapat melakukan analisis daya terima ketiga perlakuan tersebut.
5.1.1 Analisis Daya Terima WarnaBolu Tepung Buah Alpukat
Uji daya terima warna bolu tepung buah alpukat terdiri atas 3 perlakuan yang dilakukan kepada 30 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara pada bulan Juni 2015 yaitu bolu tepung buah alpukat perlakuan I A1, bolu tepung buah alpukat perlakuan II A2, dan bolu tepung buah alpukat
perlakuan III A3.
Universitas Sumatera Utara
A1 memiliki total skor persentase sebanyak 65,6. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa kurang menyukai warna bolu tepung buah
alpukat perlakuan I. A2memiliki total skor persentase sebanyak 77,8. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa kurang menyukai warna bolu tepung
buah alpukat perlakuan II. A3 memiliki total skor persentase sebanyak 78,9. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa menyukai warna bolu tepung buah
alpukat perlakuan III. Warna bolu sangat dipengaruhi oleh tepung buah alpukat. Semakin banyak
jumlah pemakaian tepung buah alpukat pada pembuatan bolu, maka bolu akan terlihat berwarna coklat. Hal tersebut disebabkan oleh tepung buah alpukat yang
berwarna coklat tua. Pada A1, A2, dan A3 terlihat perbedaan warna karena jumlah pemakaian tepung buah alpukat yang berbeda. A1 menunjukkan warna coklat
muda dan terlihat pucatkarena jumlah pemakaian tepung buah alpukat paling sedikit, A2 menunjukkan warna coklat, dan A3 menunjukkan warna coklat yang
terlihat lebih tua. Pada saat proses awal pengolahan bahan pembuat bolu, adonan telah
menunjukkan warna yang sama dengan hasil akhir yaitu bolu yang dimatangkan dengan oven. Sehingga pada pembuatan bolu tepung buah alpukat tidak
dibutuhkan tambahan pewarna, karena telah menunjukkan warna alami yang berasal dari tepung buah alpukat yaitu berwarna coklat.
Menurut Winarno yang dikutip oleh Parapat 2015, fungsi warna pada suatu makanan sangatlah penting, karna dapat membangkitkan selera
makan.Warna makanan yang menarik dapat memengaruhi dan membangkitkan
Universitas Sumatera Utara
selera makan konsumen, bahkan warna dapat menjadi petunjuk bagi kualitas makananyang dihasilkan.Warna juga memepunyai peran dan arti yang sangat
penting pada komoditas pangan karena memengaruhi penerimaan konsumen terhadap komoditas tersebut.
5.1.2 Analisis Daya Terima Aroma Bolu Tepung Buah Alpukat