Pengolahan dan Analisis Data

a Waktu dan Tempat Penilaian uji daya terima terhadap bolu tepung buah alpukat dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara pada bulan Juni 2015. b Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah bolu tepung buah alpukat dengan 3 variasi yang berbeda komposisi bahan. Perbandingan tepung buah alpukat dengan tepung terigu pada masing-masing variasi yaitu 10 : 90, 20 : 80, 30 : 70. 3. Langkah-Langkah pada Uji Daya Terima a. Mempersilahkan panelis untuk duduk di ruangan yang telah disediakan. b. Membagikan sampel dengan kode sesuai variasi, air minum dalam kemasan, formulir penilaian dan alat tulis. c. Memberikan penjelasan singkat kepada panelis tentang cara memulai dan cara pengisian formulir. d. Memberikan kesempatan kepada panelis untuk memenuhi dan menuliskan penilaian pada lembar formulir penilaian. e. Mengumpulkan formulir yang telah diisi oleh panelis. f. Setelah formulir penilaian dikumpulkan kemudian dianalisis.

3.8 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang sudah dikumpulkan, diolah secara manual kemudian dianalisis Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan analisis deskriptif persentase. Analisis deskriptif persentase ini digunakan untuk mengkaji reaksi panelis terhadap suatu bahan yang diujikan. Untuk mengetahui tingkat kesukaan dari panelis dilakukan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis harus dianalisis dahulu untuk dijadikan data kuantitatif. Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan sebagai berikut. = x 100 Keterangan : = skor presentase n = jumlah skor yang diperoleh N = skor ideal skor tertinggi x jumlah panelis Untuk mengubah skor persentase menjadi nilai kesukaan konsumen, analisanya adalah sebagai berikut : 1. Nilai tertinggi = 3 suka 2. Nilai terendah = 1 tidak suka 3. Jumlah kriteria yang ditentukan = 3 kriteria 4. Jumlah panelis = 30 orang a. Skor maximum = jumlah panelis x nilai tertinggi = 30 x 3 = 90 b. Skor minimum = jumlah panelis x nilai terendah = 30 x 1 = 30 c. Persentase maksimum = x 100 Universitas Sumatera Utara = x 100 = 100 d. Persentase minimum = x 100 = x 100 = 33,3 e. Rentangan = nilai tertinggi – nilai terendah = 100 - 33,3 = 66,7 f. Interval presentase = rentangan : jumlah kriteria = 66,7 : 3 = 22,2 ≈ 22 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dibuat interval persentase dan kriteria kesukaan sebagai berikut. Table 3.4 Interval Persentase dan Kriteria Kesukaan Presentase Kriteria Kesukaan 78–100 Suka 56-79,9 Kurang suka 34-55,9 Tidak suka Tabel interval persentase dan kriteria kesukaan menunjukkan bahwa pada persentase 34-55,9 panelis tidak menyukai bolu tepung buah alpukat berdasarkan aroma, warna, tekstur, dan rasa sehingga termasuk dalam kriteria tidak suka. Pada persentase 56-79,9 panelis kurang menyukai bolu tepung buah alpukat berdasarkan aroma, warna, tekstur, dan rasasehingga termasuk dalam kriteria kurang suka. Pada persentase 78-100 panelis menyukai bolu tepung buah alpukat berdasarkan aroma, warna, tekstur, dan rasasehingga termasuk dalam kriteria suka. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Tepung Buah Alpukat

Pembuatan tepung buah alpukat menggunakan buah alpukat varietas Persea americana Mill yang memiliki bentuk lonjong dan bulat serta memiliki warna hijau dan merah.Proses pembuatan tepung buah alpukat dimulai dari penyortiran buah alpukat. Penyortiran buah alpukat dilakukan dengan cara memilih buah alpukat dalam kondisi yang baik atau tidak busuk, segar, dan tidak terlalu matang. Langkah selanjutnya adalah pengupasan atau pemisahan kulit buah alpukat dengan daging buah alpukat yaitu dengan cara membelah buah alpukat menjadi dua bagian, lalu diambil daging buahnya menggunakan sendok makan kemudian dipotong kecil-kecil. Pembelahan buah alpukat menjadi dua bagian dapat dilakukan secara vertikal atau secara horizontal. Potongan daging buah alpukatkemudian dikeringkan di dalam oven bersuhu 50-65 C selama 1 hari untuk mengurangi kadar air dan mempermudah proses penghalusan. Selama proses pengeringan di dalam oven,daging buah alpukat mengeluarkan aroma yang khas. Hal ini di sebabkan karena kandungan lemak yang cukup tinggi pada buah alpukat. Lemak jika dipanaskan akan mengeluarkan aroma yang khas.Setelah kering, buah alpukat dihaluskan dengan menggunakan blender hinggahalus, kemudian diayak menggunakan saringan hingga menjadi partikel kecil yang disebut sebagai tepung buah alpukat. Tepung buah alpukat memiliki karakteristik berwarna coklat, tekstur yang Universitas Sumatera Utara