melibatkan panca indera yaitu lidah, agar suatu senyawa dapat dikenali rasanya, senyawa tersebut harus dapat mengadakan hubungan dengan mikrovilus dan
impus yang terbentuk yang dikirim melalui syaraf ke pusat susunan syaraf. Rasa suatu bahan makanan dipengaruhi oleh senyawa kimia, suhu, konsentrasi, dan
interaksi dengan komponen rasa yang lain. Setiap orang mempunyai batas konsentrasi terendah terhadap suatu rasa agar masih bisa dirasakan threshold.
Batas ini tidak pada tiap-tiap orang dan threshold seseorang terhadap rasa yang berbeda juga tidak sama. Akibat yang ditimbulkan mungkin peningkatan
intensitas rasa atau penurunan intensitas rasa.
5.2 Analisis Kandungan Gizi Bolu Tepung Buah Alpukat
Berdasarkan hasil uji laboratorim yang telah dilakukan terhadap bolu tepung buah alpukat bahwa terdapat kandungan gizi lemak dan protein yang
berbeda pada perlakuan I A1, perlakuan II A2, dan perlakuan III A3. Analisis kandungan gizi telah dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan
pada 30 Juni 2015 dengan menggunakan metode SNI 01-2891-1992.
5.2.1 Kandungan Lemak Bolu Tepung Buah Alpukat
Analisis kandungan lemak pada bolu tepung buah alpukat dilakukan pada perlakuan I A1, perlakuan II A2, dan perlakuan III A3. Pada masing-masing
perlakuan diambil sampel sebanyak 2 gram untuk diuji kandungan lemaknya. Pada A1 memiliki kadar lemak sebanyak 316 mg, A2memiliki kadar lemak
sebanyak 402 mg, dan A3memiliki kadar lemak sebanyak 428 mg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa A3 memiliki kadar lemak paling tinggi diantara ketiga
perlakuan tersebut. Sedangkan A1 memiliki kadar lemak paling rendah diantara
Universitas Sumatera Utara
ketiga perlakuan tersebut. Perbedaan kadar lemak pada masing-masing perlakuan tersebut
disebabkan oleh jumlah pemakaian tepung buah alpukat yang berbeda. Sementara tepung terigu tidak terlalu berpengaruh terhadap kadar lemak meskipun jumlah
pemakaiannya juga berbeda pada masing-masing perlakuan. Karena kandungan lemak pada terigu sangat sedikit.Semakin banyak jumlah pemakaian tepung buah
alpukat, kadar lemak pada bolu juga semakin tinggi. Karena lemak merupakan kandungan gizi tertinggi pada 100 gram buah alpukat Daftar Komposisi Bahan
Makanan, 2005. Lemak merupakan nutrien kedua yang digunakan tubuh sebagai bahan
bahan bakar untuk menghasilkan energi. Fungsi lemak bagi tubuh adalah sebagai bahan bakar metabolik untuk memberikan energi energi kepada sel-sel tubuh,
komponen struktural membran sel, komponen pembentukan insulator untuk mengurangi kehilangan panas tubuh dan meredakan dampak benturan pada organ
tubuh, dan komponen pembentukan hormon fungsi endokrin dan vitamin yang larut lemak. Sedangkan manfaat lemak dalam makanan adalah memperbaiki
citarasa makanan karena menyerap aroma dan rasa bahan pangan, memberikan rasa tersendiri yang khas, membuat makanan terasa lebih lembut dan gurih
Hartono, 2013. WHO menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 20-30 kebutuhan energi
total dianggap baik untuk kesehatan.Di antara lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 8 dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh
dan 3-7 dari lemak tidak jenuh ganda Almatsier, 2010.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Kandungan Protein Bolu Tepung Buah Alpukat