commit to user 2
karvakrol, eugenol, p-cimene, sineol, kariofelen, kadimen estragol, terpenena dan fenil propana
Manoi,
2007. Banyak obat telah digunakan untuk melawan infeksi bakteri dan penelitian
masih berlangsung sampai sekarang. Beberapa penelitian uji aktivitas antibakteri ekstrak tanaman pada tumbuhan telah banyak dilakukan. Ekstrak etanol sirih
merah mempunyai kemampuan antibakteri bakteri gram positif dan bakteri gram negatif khususnya terhadap Staphylococcus aureus dengan KHM 25 dan
Eschericia coli dengan KHM 6,25 Juliantina, 2008. Ekstrak heksana dan petroleum eter buah tanaman Piper sp mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Eschericia coli dan Pseudomonas pseudomallei pada konsentrasi 25 Sumarni, 1999. Minyak atsiri daun sirih
merah mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Bacillus cereus dengan KHM 1 serta terhadap Eschericia coli dan Pseudomonas aeruginosa dengan KHM sebesar
0,75 Ngaisah, 2010. Berdasarkan informasi kandungan kimia sirih merah di atas, sirih merah
mengandung golongan senyawa yang mempunyai aktivitas antibakteri. Adapun penelitian yang dilakukan ini untuk mengisolasi dan mengidentifikasi komponen
kimia yang terdapat dalam ekstrak daun sirih merah, kemudian menguji aktivitasnya sebagai antibakteri terhadap bakteri yaitu Staphylococcus aureus,
Bacillus cereus, Eschericia coli dan Pseudomonas aeruginosa sehingga nantinya diketahui senyawa aktif antibakteri apa saja yang ada di dalam ekstrak daun sirih
merah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan tanaman berkhasiat obat yaitu tanaman sirih merah.
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah Sirih merah Piper crocatum Ruiz Pav mempunyai kandungan kimia
yang berbeda pada tiap bagiannya. Bagian yang biasa digunakan sebagai bahan obat adalah daunnya. Selain itu tempat pengambilan tanaman daun sirih merah
juga sangat mempengaruhi kandungan kimia di dalamnya.
commit to user 3
Isolasi komponen kimia dari suatu bahan alam dapat dilakukan dengan metode ekstraksi, destilasi dan kromatografi. Pada tiap metode menggunakan
berbagai macam pelarut menurut kebutuhan. Pelarut yang digunakan untuk isolasi perlu diperhatikan sebagai contoh senyawa yang kurang polar dapat diisolasi
dengan menggunakan pelarut heksana, petroleum eter, benzene dan toluen dan senyawa yang lebih polar dapat diperoleh dengan pelarut etil asetat, butanol,
metanol, dan air. Hasil isolasi dengan pelarut yang berbeda akan menghasilkan ekstrak dengan senyawa yang berbeda sehingga akan mempengaruhi aktivitas
antibakteri dari ekstrak. Dari hal diatas perlu diperhatikan cara isolasi senyawa daun sirih merah dengan pelarut yang tepat. Senyawa-senyawa antibakteri
biasanya dapat diisolasi dengan pelarut organik polar yaitu metanol atau etanol. Sirih merah mengandung berbagai macam komponen senyawa kimia
sehingga diperlukan suatu metode yang tepat untuk mengidentifikasi senyawa kimia tersebut. Identifikasi komponen kimia dalam bahan alam dapat dilakukan
dengan berbagai metode seperti Kromatografi Lapis Tipis Thin Layer Chromatography, Kromatografi Gas Gas Chromatography, Kromatografi Gas-
Spektrofotometer Massa Gas Chromatography-Mass Spectrometry. Pengujian aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan menggunakan
metode difusi dan dilusi. Pada metode difusi dapat dilakukan dengan difusi agar yaitu dengan menggunakan lubang perforasi dan gores silang. Pemilihan metode
pengujian aktivitas antibakteri harus tepat dan disesuaikan dengan jenis bakteri yang diuji. Jenis bakteri yang digunakan untuk pengujian aktivitas antibakteri
adalah bakteri patogen. Beberapa bakteri patogen yang dapat digunakan adalah Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Eschericia coli dan Pseudomonas
aeruginosa.
2. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka dibuat batasan masalah
sebagi berikut: a. Daun sirih merah Piper crocatum Ruiz Pav didapat dari daerah Magelang
dengan ketinggian 500 m di atas permukaan air laut.
commit to user 4
b. Isolasi ekstrak polar daun sirih merah dari daerah Magelang dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol dilanjutkan dengan
ekstraksi partisi menggunakan pelarut heksana kemudian dilanjutkan dengan pemisahan dengan Kromatografi Vakum Cair KVC menggunakan pelarut
secara berurutan yaitu heksana, etil asetat, dan etanol. c. Identifikasi komponen senyawa kimia daun sirih merah dari fraksi hasil
pemisahan yang aktif antibakteri dilakukan dengan menggunakan analisis skrining fitokimia dan analisis data GC-MS.
d. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan terhadap empat bakteri patogen, yaitu bakteri gram positif: Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, dan
bakteri gram negatif: Eschericia coli dan Pseudomonas aeruginosa.
3. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah ekstrak etanol dan fraksi hasil pemisahan mempunyai aktivitas antibakteri?
b. Komponen senyawa kimia apa sajakah yang terkandung dalam ekstrak etanol dan fraksi hasil pemisahan yang mempunyai aktivitas antibakteri tertinggi
pada empat bakteri uji? c. Bagaimanakah potensi fraksi yang mempunyai aktivitas antibakteri tertinggi
dilihat dari nilai uji bandingnya terhadap pembanding amoksisilin?
C. Tujuan Penelitian