commit to user 11
bakteri tunggal, berpasangan dan kadang-kadang membentuk rantai yang pendek, tidak mempunyai spora, tidak mempunyai selubung serta
mempunyai flagel monotrik flagel tunggal pada kutub sehingga selalu bergerak Mayasari, 2005.
Bakteri ini bersifat oksidase positif dan tidak meragikan karbohidrat. Tetapi banyak strain yang mengoksidasi glukosa. Pengenalan biasanya
berdasarkan morfologi, sifat oksidase positif, adanya pigmen yang khas dan pertumbuhan pada suhu 42°C. Untuk membedakan P. aeruginosa dari
Pseudomonas yang lain berdasarkan pada aktivitas biokimiawinya yang membutuhkan berbagai substrat Jawetz et al., 2005.
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri patogen oportunistik, yaitu memanfaatkan kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk
memulai suatu infeksi. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, dermatitis, infeksi jaringan lunak,
bakteremia, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran pencernaan dan bermacam-macam infeksi sistemik, terutama pada penderita luka bakar
berat, kanker dan penderita AIDS yang mengalami penurunan sistem imun Mayasari, 2005.
Pseudomonas aeruginosa lebih resisten terhadap disinfektan dari pada kuman lain. Kebanyakan antibiotik dan antimikroba tidak efektif terhadap
kuman ini. Fenol dan β-glutaradelhid biasanya merupakan disinfektan yang efektif. Selain itu, air mendidih juga dapat membunuh kuman ini
Syahruracman et al., 1994.
3. Media Pertumbuhan Bakteri
Media adalah bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media dapat
digunakan untuk mengisolasi mikroba, memperbanyak mikroba, pengujian sifat- sifat fisiologi mikroba dan perhitungan jumlah populasi mikroba.
Pembuatan media harus memenuhi syarat antara lain harus steril, mengandung semua nutrisi yang diperlukan mikroba, mempunyai tekanan
commit to user 12
osmosa, tekanan permukaan, dan pH yang sesuai. Berdasarkan keadaan isi, media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Media basal Media ini digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat media lain yang
lebih komplek. Media basal dibedakan menjadi 2, yaitu: 1 Media basal padat: kaldu agar, TSA Tryptone Soya Agar.
2 Media basal cair: air peton, kaldu pepton, NA Nutrien Agar. Komposisi dari Nutrien Agar adalah ekstrak beef, pepton, agar, NaCl,
air desitilat dan berada pada PH 6,8-7,0. b. Media campuran
Media campuran adalah media selain media basal juga ditambahkan berbagai macam zat baik organik maupun anorganik sesuai dengan kebutuhan bakteri.
4. Antibakteri
Antibakteri adalah zat yang membunuh atau menekan pertumbuhan atau reproduksi bakteri Dorland, 2002. Secara umum, mekanisme kerja antimikroba
dapat dibagi menjadi lima cara, yaitu: a. Denaturasi protein
Struktur protein dalam keadaan tiga dimensi ditentukan oleh ikatan disulfida kovalen intramolekuler dan sejumlah ikatan hidrogen. Keadaan ini
mudah terganggu oleh sejumlah unsur fisik atau kimia sehingga protein mengalami denaturasi.
b. Gangguan selaput atau dinding sel Selaput sel berguna sebagai penghalang yang selektif meloloskan zat
terlarut lain. Konsentrasi beberapa zat yang diangkut secara aktif melalui sel menjadi tinggi dalam sel. Zat-zat yang terkonsentrasi pada permukaaan mungkin
merubah sifat-sifat fisik normalnya serta membasmi dan menghambat sel. Dinding sel sebagai struktur pemberi bentuk pada sel, melindungi terhadap lisis
osmotik. Dengan demikian, bila ada unsur yang merusak dinding sel atau menghalangi sintesis normalnya akan menyebabkan lisis sel.
commit to user 13
c. Pemindahan gugus sulfihidril bebas Protein-protein enzim yang mengandung sistein memiliki rantai samping
yang berakhir dalam gugus sulfihidril. Enzim yang terpenting terdiri dari gugus sulfhidril bebas seperti koenzim A memerlukan sulfihidril untuk pemindahan
gugus etil. Enzim dan koenzin tidak dapat berfungsi kecuali jika gugus sulfihidril dalam keadaan bebas dan dalam bentuk tereduksi. Zat pengoksidasi mengganggu
metabolisme dengan mengikat sulfihidril yang berdekatan dengan ikatan disulfida. d. Antagonis kimiawi
Antagonis kimiawi adalah bahan kimia yang menggunakan reaksi normal antar enzim spesifik dengan menggabungkan bagian-bagian holoenzim yang dapat
mencegah pertambahan hasil metabolisme secara normal. Beberapa holoenzim memasukkan salah satu mineral sebagai jembatan antar enzim dan substrat. Bahan
atau senyawa kimia yang bergabung dalam mineral-mineral ini akan mencegah penambahan enzim atau substrat lagi.
e. Degradasi DNA Sejumlah unsur antimikroba bekerja dengan merusak DNA. Unsur ini
meliputi radiasi pengion, sinar UV dan zat kimia reaktif DNA. Kerusakan DNA yang ditimbulkan karena penyinaran atau secara kimiawi akan mematikan sel
terutama karena mengganggu replikasi DNA. Jawetz, et al, 2005
5. Senyawa-Senyawa Metabolisme Sekunder yang Mempunyai Aktivitas