Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi pada Kelas X Akuntansi2

commit to user 53

3. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi Terwujudnya sekolah bertaraf internasional dengan mengedepankan penguatan kompetensi dan kemandirian lulusannya. 2. Misi : a. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang terstandar dan berwawasan mutu. b. Menghasilkan lulusan yang berkepribadian unggul, berwawasan luas dan terampil di bidangnya. 3. Tujuan : a. Tujuan Umum : 1 Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan bertaraf internasional. 2 Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional. 3 Menyiapkan siswa memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri. b. Tujuan Khusus : 1 Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan professional yang memadai untuk berani bersaing global. 2 Memiliki kecerdasan dan karakter yang kuat dalam membangun pribadi yang unggul. 3 Memiliki kemampuan, keberanian, keuletan untuk bergerak sendi-ri dalam bisnis.

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi pada Kelas X Akuntansi2

SMK Negeri 6 Surakarta Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran akuntansi. Proses mengidentifikasi masalah dilakukan dengan observasi awal pada kelas X Akuntansi2 SMK Negeri 6 Surakarta. Observasi awal diperlukan untuk mengetahui kondisi sesungguhnya di lapangan. Hal ini terkait dengan hal-hal yang masih perlu diperbaiki atau ditingkatkan dalam proses pembelajaran. Observasi awal dilakukan pada hari Sabtu tanggal 5 Maret 2011. Adapun hasil identifikasi masalah pada proses pembelajaran antara lain sebagai berikut: commit to user 54 1. Ditinjau dari segi siswa a. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat ketika siswa mengikuti pelajaran akuntansi. Banyak siswa yang tidak membawa buku akuntansi, baik buku tulis, buku fotocopian yang sudah dibagikan. Siswa tidak merasa terbebani tidak membawa modul akuntansi, karena bagi mereka pelajaran akuntansi adalah pelajaran yang sulit dan usaha apapun yang mereka lakukan dalam kelas selama pelajaran akuntansi berlangsung tidak akan membuahkan hasil. Hal ini juga berdampak pada antusias siswa yang masih kurang selama pembelajaran. Mata pelajaran akuntansi di SMK Negeri 6 Surakarta ini lebih sering berlangsung setelah jam istirahat. Ketika bel masuk berbunyi, banyak siswa yang terlambat masuk kelas bahkan sengaja berada di luar kelas walaupun guru sudah masuk kelas. Ketika pembelajaran dimulai, siswa lebih memilih untuk mengobrol dan bercanda dengan teman-teman daripada memperhatikan penjelasan dari guru yang sedang mengajar. Jika sudah lelah mengobrol atau membuat keributan, mereka memilih untuk tidur di dalam kelas dan hal ini menyebabkan kelas menjadi kurang interaktif selama pembelajaran akuntansi berlangsung. b. Hasil belajar akuntansi siswa rendah. Prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 6 Surakarta msih rendah hal tersebut dapat ditunjukan dengan hasil pretes yang menunjukkan hanya sebesar 55 22 dari 40 siswa yang tuntas KKM. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pembelajaran akuntansi yang selama ini dilakukan belum menunjukkan hasil yang maksimal. Siswa perlu dimotivasi dengan pembelajaran yang sesuai agar nilai siswa mengalami peningkatan. c. Siswa kurang aktif dalam merespon pembelajaran akuntansi. Aktivitas yang dilakukan oleh beberapa siswa selama proses pembelajaran akuntansi di dalam kelas antara lain: tiduran, mengobrol, dan melamun. Sedangkan untuk siswa yang serius mengikuti commit to user 55 pembelajaran akuntansi kira-kira 10-15 anak hanya mencatat dan menganggukkan kepala. Guru sering bertanya-tanya apakah siswa benar-benar paham dengan materi yang disampaikan. Ketika diberi kesempatan bertanya, siswa tidak ada yang bertanya dan ketika mengerjakan soal, nilai siswa yang mencapai ketuntasan masih rendah. 2. Ditinjau dari segi guru a. Guru masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar. Metode ceramah masih kuat diterapkan dalam pembelajaran akuntansi di dalam kelas. Lama kelamaan siswa merasa bosan dengan pembelajaran tersebut karena tidak jarang metode tersebut mempersulit pemahaman mereka terhadap mata pelajaran akuntansi. Pekerjaan Rumah PR yang seharusnya dikerjakan di rumah juga selalu dikerjakan di sekolah karena ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan PR atau tidak membawa buku pelajaran yang sudah dibagikan. b. Guru merasa kesulitan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi akuntansi. Guru mata pelajaran akuntansi telah menerapkan berbagai cara untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Mulai dari menegur dan memberi peringatan kepada siswa yang tidak memperhatikan sampai dengan membawakan penggaris agar siswa dapat mengerjakan soal akuntansi dengan mempersingkat waktu. Hal tersebut dilakukan dengan harapan bahwa siswa dapat memberikan sebagian besar perhatiannya untuk menyimak penjelasan dari guru. Tetapi cara tersebut belum dapat meningkatkan intensitas perhatian siswa kepada guru yang sedang memberikan penjelasan, dan akibatnya pemahaman akuntansi siswa kurang maksimal. commit to user 56

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

0 7 0

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa

0 1 14

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa

0 1 11

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW) DENGAN PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS Penggunaan Metode Pembelajaran Sq3r (Survey, Question, Read, Recite And Review) Dengan Pemanfaatan Media Berbasis Komputer Untuk Meningkatka

0 0 15

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV.

0 0 26