commit to user
61 menunjukkan pola yang jelas mengenai hasil tindakan baik hasil ulangan
bersifat positif maupun efek-efek negatif tindakan. tindakan intervensi dinilai berhasilefektif jika analisis data menunjukkan ketercapaian
indikator-indikator yang telah diterapkan dalam tujuan penelitian. Dalam proses pembelajaran siklus I ini ada beberapa macam kendala antara lain:
1. Waktu yang tersedia terbatas sehingga ada aktifitas belajar yang pelaksanaannya kurang maksimal.
2. Kehadiran mitra peneliti dalam merekam dan mengambil gambar sedikit mempengaruhi aktifitas belajar siswa, karena perhatian siswa
terbagi. 3. Kelompok diskusi yang terbentuk kurang maksimal ada beberapa
siswa yang tidak puas dengan kelompok diskusinya. 4. Masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan kreatif dalam
mengikuti aktifitas belajar, cenderung pasif menerima penjelasan dari teman maupun guru.
Hasil refleksi ini selanjutnya digunakan untuk memperbaiki kegiatan pada siklus II
.
b. Siklus II
1 Perencanaan Ulang Replanning Identifikasi masalah dalam siklus II masih sama dengan siklus I,
sedang intervensi pada siklus II merupakan penyempurnaan intervensi siklus I. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi tokoh-tokoh pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan dan sikap menghargai jasa
pahlawan dengan intervensi model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD dengan memperbaiki alokasi waktu
untuk setiap point kegiatan pembelajaran. b. Menyusun
lembar diskusi
siswa tentang
tokoh-tokoh persiapan
kemerdekaan dan menghargai jasa para pahlawan. c. Menyusun soal tes individual dan tes evaluasi akhir.
commit to user
62 d. Mempersiapkan
instrumen-instrumen untuk
mengetahui efektivitas
tindakan. 2 Pelaksanaan Tindakan Acting
a. Menyusun ulang kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang anak secara heterogen dengan melibatkan siswa.
b. Guru memberikan penjelasan dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan penjelasan adanya mitra peneliti untuk merekam serta
mengambil gambar, sehingga siswa tidak perlu terpengaruh. c. Membagi lembar diskusi kepada setiap siswa.
d. Siswa melaksanakan proses belajar dengan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD.
e. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling
membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. f.
Guru memberikan perhatian dan penguatan kepada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
g. Memberikan penghargaan pada kelompok terbaik. h. Guru memberikan kuis pada akhir pembelajaran.
i. Pemberian test evaluasi akhir kepada siswa.
3 Observasi Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif
dengan wali kelas V SD Negeri 02 Dagen menggunakan lembar observasi yang berupa instrumen-instrumen yang telah direncanakan. Sumber data
diperoleh dari:
guru pengajar,
guru mitra
kolaborator, siswa
dan pelaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal-hal yang diamati meliputi: aktivitas
siswa dalam pembelajaran, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD oleh guru dan kejadian-kejadian serta fakta-fakta lainnya.
Cara pengumpulan data dan penggunaan instrumen: a. Data tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran diperoleh dari lembar
observasi.
commit to user
63 b. Data tentang penerapan pembelajaran yang dilakukan guru diperoleh dari
lembar observasi. c. Data tentang hasil penguasaan konsep siswa diperoleh dari soal-soal tes
evaluasi dan angket penguasaan konsep siswa. 4 Refleksi
Dari langkah observasi tindakan yang dilakukan akan diperoleh data yang bermacam-macam. Data yang bersifat kuantitatif dianalisis secara
kuantitatif sedang
data kualitatif
dikelompok-kelompokkan sehingga
menunjukkan pola yang jelas mengenai hasil tindakan baik hasil yang bersifat positif maupun efek-efek negatif tindakan. Adapun pelaksanaan pembelajaran
pada siklus II menghasilkan beberapa keberhasilan, antara lain: a. Diskusi kelompok dan diskusi kelas dapat dilaksanakan sesuai dengan
karakteristik model pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Semua tugas belajar dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan target
pencapaian dan waktu yang telah ditetapkan. c. Ada peningkatan pada nilai proses dan hasil nilai penguasaan konsep
siswa pada siklus II bila dibandingkan pada siklus I. d. Siswa sudah lebih terbiasa dengan pembelajaran model kooperatif tipe
STAD sehingga tidak canggung dan lebih aktif. Selain beberapa keberhasilan tersebut dalam pembelajaran siklus II
masih terdapat beberapa kendala dan masalah yang muncul, antara lain: 1. Masih ada beberapa siswa yang lamban belajar.
2. Masih ada beberapa siswa yang kurang aktif selama pembelajaran. 3. Ada beberapa siswa yang belum terbiasa mengajukan pertanyaan dan
pendapat selama diskusi.
commit to user
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Latar
Penelitian ini diadakan di SD Negeri 02 Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri 02 Dagen merupakan
salah satu bagian dari SD binaan Dabin Gajah Mada dengan SD inti SD Negeri 03 Jaten.
SD Negeri 02 Dagen, Jaten, Karanganyar pada tahun 20102011. SD Negeri 02 Dagen memiliki sarana dan prasarana ruang yang cukup memadai
terdiri 1 ruang kantor, 6 ruang kelas, 1 ruang UKS, perpustakaan, dan komputer, 1 ruang WC serta halaman yang luas memadai untuk kegiatan di luar kelas. Ruang
kelas V SD Negeri 02 Dagen memiliki ukuran 7 m x 8 m dengan struktur bangunan model lama yang memiliki 4 daun jendela cukup rendah dari lantai
sehingga pencahayaan cukup baik. Fasilitas ruangan kelas meliputi papan tulis, almari, media pembelajaran khususnya IPA dan Matematika, namun untuk media
pembelajaran IPS masih kurang. Jumlah seluruh siswa di SD Negeri 02 Dagen, Jaten, Karanganyar pada
Tahun Pelajaran 20102011 adalah 179 siswa yang terdiri dari 96 siswa laki-laki dan 83 siswa perempuan. Siswa terbagi dalam 6 kelas yakni kelas I sebanyak 42
siswa, kelas II sebanyak 35 siswa, kelas III sebanyak 33 siswa, kelas IV sebanyak 24 siswa, kelas V sebanyak 29 siswa dan kelas VI sebanyak 16 siswa. Siswa
berasal dari berbagai latar belakang sosial serta ekonomi yang berbeda-beda. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai karyawan swasta. Pembelajaran
yang dilaksanakan di SD Negeri 02 Dagen, Jaten, Karanganyar masih bersifat konvensional. Guru belum mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Pada
umumnya, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa terkesan pasif. Selain itu, guru masih cenderung hanya melatih siswa untuk berpikir
konvergen, yang hanya berpikir satu arah, yang benar atau satu jawaban paling tepat, atau satu pemecahan dari suatu permasalahan. Hal tersebut menyebabkan
penguasaan konsep siswa dalam mata pelajaran cenderung rendah khususnya pada mata pelajaran IPS kelas V pada materi Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan