commit to user
52
E. Validitas Data
Di dalam penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang
sebenarnya diukur atau diteliti. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data antaralain adalah trianggulasi dan review informan kunci Sarwiji Suwandi,
2009: 60. Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Teknik triangulasi ini meliputi
triangulasi data, dan triangulasi metode. Adapun yang dimaksud dengan kedua hal tersebut.
Triangulasi data artinya data dan informasi yang diperoleh selalu dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain. Dalam tahap triangulasi
data ini, peneliti menggabungkan berbagai data hasil penguasaan konsep siswa dari berbagai sumber. Adapun data yang dikomparasikan digabungkan yaitu:
data hasil angket penguasaan konsep perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia siswa dan data hasil tes kognitif penguasaan konsep siswa kelas V SD
Negeri 02 Dagen Tahun Ajaran 20102011. Sebagai data primer dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes siswa,
maka pencapaian hasil tersebut, dapat dicrosscekkan dengan data yang lain yaitu data hasil angket, observasi dan data sekunder. Dari hasil tersebut diharapkan
dapat memberi informasi yang sesuai dengan keadaan siswa kelas V SD Negeri 02 Dagen Tahun Ajaran 20102011.
Triangulasi metode yaitu pengunaan berbagai macam metode untuk memperoleh data peningkatan penguasaan konsep siswa. Dalam penelitian ini
metode yang digunakan adalah angket penguasaan konsep siswa, observasi aktivitas siswa selama KBM meliputi aspek tanggung jawab, perhatian, dan
keaktifan, pemberian tes kognitif penguasaan konsep siswa.
commit to user
53
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif Miles Huberman. Model analisis interaktif mempunyai
komponen pokok, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan verifikasi. Proses analisis interaktif dapat digambarkan dengan skema gambar 2.
Gambar 2. Model Analisis Interaktif Untuk lebih jelasnya proses analisis data dengan menggunakan analisis
interaktif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data
Dalam penilitian ini data diperoleh melalui berbagai macam metode yaitu angket, observasi dan tes konigtif. Data yang diperoleh masih berwujud data
kasar yang selanjutnya direduksi. 2. Reduksi Data
Data kasar
yang telah
diperoleh selanjutnya
disederhanakan dan
ditranformasikan. Langkah yang digunakan dalam penyederhanaan data sebagai berikut:
a. Data Angket Pembelajaran IPS dan Data Angket Penguasaan Konsep
Data hasil
angket pembelajaran
IPS dikumpulkan
untuk mengetahui
kondisi awal
sebelum pelaksanaan
tindakan selanjutnya
dijumlahkan dan dibuat persentase hasil angket dan data angket penguasaan konsep digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa kelas V SD
Negeri 02 Dagen Tahun Ajaran 20102011 setelah tindakan. Pengumpulan
Reduksi Data Sajian Data
Penarikan kesimpulan
commit to user
54
b. Data Observasi Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran
Data observasi diperoleh dari aktivitas siswa siswa kelas V SD Negeri 02 Dagen Tahun Ajaran 20102011 dalam kegiatan pembelajaran. Data
ini digunakan untuk menganalisis partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kooperatif dengan ketentuan sebagai berikut:
10-30 = Kurang 31-60 = Cukup
61-90 = Baik Pembelajaran dianggap telah berlangsung dengan baik bila
aktivitas siswa dalam pembelajaran telah mencapai kriteria cukup dan baik.
c. Data Observasi Penerapan Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Data observasi diperoleh
dari kegiatan
pembelajaran yang
dilakukan oleh pratikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data ini digunakan untuk menganalisis kemampuan guru dalam penerapan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan ketentuan sebagai berikut: 1 = Kurang Baik
2 = Cukup 3 = Baik
4 = Sangat Baik Data tentang kemampuan guru dalam penerapan pembelajaran
dianilisis dengan menghitung rata-rata setiap aspek dari beberapa kali pertemuan
yang dilaksanakan.
Selanjutnya nilai
rata-rata tersebut
direfleksikan dengan kriteria sebagai berikut: 0,00-1,69 = tidak baik
1,70-2,59 = kurang baik 2,60-3,49 = cukup baik
3,50-4,00 = baik Pembelajaran dianggap telah berlangsung efektif bila guru telah
mampu menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD mencapai kriteria baik atau cukup baik.
commit to user
55
d. Data Hasil Tes 1 Data Hasil Tes Menentukan Point Kemajuan Untuk Menghitung
Skor Tim
Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD skor tim dihitung dengan mencatat point kemajuan semua anggota tim
kemudian dibagi jumlah total point kemajuan seluruh anggota tim dengan jumlah tim yang hadir, bulatkan semua pecahan. Dengan
kriteria sebagai berikut
Isjoni, 2009: 54:
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan
15 TIM BAIK
20 TIM HEBAT
25 TIM SUPER
2 Data Hasil Tes Digunakan Untuk Mengetahui Ketuntasan Siswa Dalam Belajar, Ketercapaian Penguasaan Konsep Siswa
Data hasil tes penguasaan konsep siswa dari pre tes, Siklus I pertemuan 1 dan 2, rata-rata siklus I, Siklus II pertemuan 1 dan 2,
rata-rata siklus II, dan hasil post tes disederhanakan dengan menggunakan daftar distribusi frekuensi.
Ketuntasan siswa
dalam belajar
dan ketercapaian
penguasaan konsep siswa, dengan ketentuan sebagai berikut: a Nilai minimal penguasaan konsep memperoleh nilai 65
sebanyak 75 dari jumlah siswa. b Secara klasikal ada 85 dari jumlah siswa telah mencapai skor
diatas KKM yaitu 62. Penguasaan konsep siswa kelas V SD Negeri 02 Dagen
Tahun Ajaran 20102011, dikatakan baik jika telah menunjukkan adanya peningkatan hasil tes siklus I ke siklus selanjutnya hingga tes
akhir.
commit to user
56 3. Penyajian Data
Data nilai penguasaan konsep siswa kelas V SD Negeri 02 Dagen Tahun Ajaran 20102011 diolah dan disajikandidisplay dalam bentuk grafik,
tabel, maupun narasi. Keberadaan data nilai penguasaan konsep didukung dengan data-data hasil angket dan hasil observasi yang dilaksanakan setiap
pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD, yang dibuat kriteria dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil dari data-data tersebut kemudian
dibandingkan untuk mengambil kesimpulan. 4. Penarikan Kesimpulan
Data yang sudah disajikan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan hipotesis yang sudah ditetapkan. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang- remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
hubungan kausal interaktif, hipotesis
atau teori.
Kesimpulan dapat dikemukakan bila telah didukung oleh data-data yang mantap.
Penelitian ini menyajikan data nilai penguasaan konsep perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang diperoleh dari hasil tes
penguasaan konsep materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 02 dagen tahun Ajaran 20102011. Penyajian
data tersebut didukung oleh data-data hasil angket, observasi aktivitas siswa dan observasi dengan guru kelas V SD Negeri 02 Dagen dalam penerapan
pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD, sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang sesuai.
G. Indikator Kinerja
Menurut Sarwiji Suwandi 2009: 61, indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau
keefektifan penelitian. Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
meningkatnya penguasaan
konsep perjuangan
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD Student
commit to user
57 Teams Achievement Divisions siswa kelas V SD Negeri 02 Dagen Tahun Ajaran
20102011. Indikator kinerja pada penelitian ini berdasarkan batas Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran IPS yaitu 62 dan target nilai minimal penguasaan konsep siswa yaitu 65. Indikator kinerja dikatakan tercapai dan
penguasaan konsep
perjuangan mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
meningkat jika pada akhir siklus siswa yang mendapatkan nilai 62 mencapai
85 dari jumlah siswa prosentase ketuntasan klasikal mencapai 85 dan siswa yang mendapatkan nilai 65 lebih dari 75.
H. Prosedur Penelitian