commit to user
72
3. Hipotesis Ketiga
Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F
ab
= 0,2065 3,1360 = F
tabel
, maka H
0AB
tidak ditolak sehingga tidak perlu dilakukan uji pasca anava. Dengan tidak ditolaknya H
0AB
berarti tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika
siswa pada sub pokok bahasan segiempat. Siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT maupun siswa yang diberi pengajaran dengan metode pembelajaran konvensional memiliki prestasi yang sama baik untuk tiap kategori motivasi belajar
matematika tinggi, sedang dan rendah. Siswa yang mempunyai motivasi belajar matematika tinggi memiliki prestasi yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai
motivasi belajar matematika sedang dan rendah baik untuk pengajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT maupun dengan metode
pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar matematika siswa terhadap
prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan segiempat. Tidak adanya interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar
mungkin dikarenakan siswa kurang memiliki motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar matematika dan kurang serius dalam mengisi angket motivasi belajar matematika. Selain
itu adanya variabel bebas lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar matematika siswa yang tidak
terkontrol oleh peneliti.
commit to user
73
commit to user
74
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
sebagai berikut: a. Secara umum, tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara metode
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan metode konvensional pada sub pokok bahasan segiempat. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT sama baiknya dengan metode pembelajaran konvensional pada sub pokok bahasan segiempat.
Tidak dipenuhinya hipotesis pertama mungkin disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya yaitu:
1 Siswa belum bisa menyesuaikan diri dengan adanya penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran yang sebelumnya masih
terbiasa dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. 2 Kurangnya alokasi waktu untuk pembelajaran dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT karena perlu mengkondisikan siswa ke dalam kelompok-