commit to user
yang datanya diperoleh dari tes prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan segiempat.
2 Skala pengukuran: skala interval.
3 Indikator: nilai tes prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan
segiempat. .
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 x 3, dengan maksud untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Motivasi Belajar B
Metode Pembelajaran A
Tinggi b
1
Sedang b
2
Rendah b
3
Kooperatif tipe TGT a
1
ab
11
ab
12
ab
13
Metode Konvensional a
2
ab
21
ab
22
ab
23
dengan: a
1
: Metode Kooperatif tipe TGT a
2
: Metode Konvensional b
1
: Motivasi Tinggi b
2
: Motivasi
Sedang b
3
: Motivasi
Rendah
3. Pelaksanaan Penelitian
commit to user
Sebelum diadakan eksperimen, antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji keseimbangannya terlebih dahulu berdasarkan nilai ujian tengah semester II
kelas VII mata pelajaran matematika. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang akan diteliti dalam keadaan seimbang atau tidak.
Dalam penelitian ini, kedua kelompok yang dibandingkan diasumsikan sama dalam semua segi yang sesuai dan hanya berbeda dalam penggunaan model
pembelajaran. Pada akhir eksperimen, kedua kelompok diukur dengan soal-soal tes yang sama. Hasil pengukuran tersebut digunakan sebagai data eksperimen, kemudian
data yang diperoleh diolah dan hasilnya dibandingkan dengan tabel uji statistiknya.
4. Metode Pengambilan Data dan Penyusunan Instrumen
Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah: a.
Metode Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 206, “…., metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”
Pada penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui daftar nama, dan nomor presensi siswa. Selain itu untuk mendapatkan data tentang nilai ujian
tengah semester II kelas VII mata pelajaran matematika yang digunakan untuk uji keseimbangan.
b. Metode Tes
Suharsimi Arikunto 2002: 198 menyatakan bahwa, “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan.
Selanjutnya dijelaskan bahwa, “Tes prestasi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seorang setelah mempelajari sesuatu”.
Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan segiempat. Instrumen ini menggunakan tes
prestasi belajar. Adapun langkah-langkah membuat tes terdiri dari:
commit to user
1 Membuat kisi-kisi tes 2 Menyusun butir-butir tes
3 Menguji validitas butir-butir tes 4 Mengadakan uji coba tes
5 Menguji konsistensi dan reliabilitas tes 6 Revisi butir-butir tes dan menetapkannya sebagai instrumen tes
Uji coba tes, dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tes yang telah dibuat telah memenuhi syarat-syarat instrumen yang baik,
yaitu validitas isi, konsistensi internal, dan reliabilitas.
Pada penelitian ini, uji coba tes dilakukan di SMP N 2 Jenar Sragen pada siswa kelas VII tahun ajaran 20092010 berdasarkan kesamaan karakteristik antara subjek uji
coba dan subjek sampel penelitian. Analisis item soal meliputi validitas isi, konsistensi internal, dan uji reliabilitas.
1 Uji Validitas Isi
Budiyono 2003: 59 menyatakan bahwa, “Untuk menilai apakah instrumen mempunyai validitas isi yang tinggi, yang biasanya dilakukan adalah melalui experts
judgment penilaian yang dilakukan oleh para pakar”. Dalam hal ini para penilai yang sering disebut subject-matter experts, menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh
pengembang tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi substansi yang akan diukur. Langkah berikutnya, para penilai menilai apakah masing-
masing butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang ditentukan. Cara ini sering disebut relevance ratings penilaian berdasarkan relevansi.
Dalam penelitian ini bisa dikatakan mempunyai validitas isi, jika validator setuju dengan semua kriteria-kriteria dalam validasi.
2 Uji Konsistensi Internal
Uji konsistensi internal ini digunakan untuk mengetahui tingkat daya pembeda. Sebuah instrumen tentu terdiri dari sejumlah butir-butir instrument. Semua butir harus
mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Budiyono 2003: 65 menyatakan bahwa, “Konsistensi internal masing-masing butir dilihat dari
korelasi antara skor butir-butir tersebut dengan skor totalnya”.
commit to user
Untuk mengetahui konsistensi internal setiap butir soal ke-i digunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut:
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
2 2
2 2
xy
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
Keterangan :
xy
r : indeks konsistensi internal untuk butir ke-
i n
: banyaknya subjek yang dikenai tes instrumen X
: skor untuk butir ke-i dari subyek uji coba Y
: skor total dari subyek uji coba Soal dikatakan konsisten jika r
xy
≥ 0,3 dan jika r
xy
0,3 maka soal dikatakan tidak konsisten dan harus didrop
dibuang. Budiyono,
2003: 65
3 Uji Reliabilitas
Menurut Budiyono 2003: 65, “Suatu Instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut
dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan tetapi mempunyai
kondisi yang sama pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan”. Untuk menguji reliabilitas instrumen tes belajar matematika yang berbentuk tes obyektif,
perhitungan indeks reliabilitasnya menggunakan rumus Kuder Richardson KR-20, yaitu sebagai berikut:
−
− =
∑
2 t
i i
2 t
11
s q
p s
1 n
n r
dengan :
commit to user
r
11
: indeks reliabilitas instrumen n
: banyaknya butir instrumen p
i
: proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i q
i
: 1-
p
i
, i : 1, 2, …N
2 t
s
: variansi total Budiyono,
2003: 69 Soal dikatakan mempunyai reliabilitas yang baik jika r
11
0,7. Budiyono, 2003: 71
Dalam penelitian ini, instrument dikatakan mempunyai indeks reliabilitas yang baik jika r
11
0,7.
c. Metode Angket
Definisi angket sama dengan definisi kuesioner. Suharsimi Arikunto 2002: 202 mendefinisikan, “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui”.
Dalam penelitian ini, metode angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa. Jawaban-jawaban angket menunjukkan motivasi belajar
siswa. Prosedur pemberian skor berdasarkan motivasi belajar matematika siswa, yaitu:
1 Untuk instrumen positif
a Jawaban a, skor 4 menunjukkan motivasi belajar matematika sangat baik pada
tingkat tertentu. b
Jawaban b, skor 3 menunjukkan motivasi belajar matematika baik pada tingkat tertentu.
commit to user
c Jawaban c, skor 2 menunjukkan motivasi belajar matematika kurang baik pada
tingkat tertentu. d
Jawaban d, skor 1 menunjukkan motivas belajar matematika tidak baik pada tingkat tertentu.
2 Untuk instrumen negatif
a Jawaban a, skor 1 menunjukkan motivasi belajar matematika tidak baik pada
tingkat tertentu. b
Jawaban b, skor 2 menunjukkan motivasi belajar matematika kurang baik pada tingkat tertentu.
c Jawaban c, skor 3 menunjukkan motivasi belajar matematika baik pada tingkat
tertentu.. d
Jawaban d, skor 4 menunjukkan motivasi belajar matematika sangat baik pada tingkat tertentu.
Setelah selesai penyusunan item soal, angket diuji cobakan pada siswa SMP 2 Jenar kelas VII tahun ajaran 20092010 untuk mengetahui apakah angket yang dibuat
memenuhi syarat-syarat instrumen yang baik, yaitu validitas isi, konsistensi internal, dan reliabilitas.
1 Uji Validitas Isi
Budiyono 2003: 59 menyatakan bahwa, “Untuk menilai apakah instrumen mempunyai validitas isi yang tinggi, yang biasanya dilakukan adalah melalui experts
judgment penilaian yang dilakukan oleh para pakar”. Dalam hal ini para penilai yang sering di sebut subject-matter experts, menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh
pengembang tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi substansi yang akan diukur. Langkah berikutnya, para penilai menilai apakah masing-
masing butir tes angket yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi- kisi yang ditentukan. Cara ini sering disebut relevance ratings penilaian berdasarkan
relevansi. Dalam penelitian ini bisa dikatakan mempunyai validitas isi, jika validator setuju dengan semua kriteria-kriteria dalam validasi.
2 Uji Konsistensi Internal
commit to user
Untuk menguji konsistensi internal instrumen angket motivasi belajar matematika siswa digunakan rumus yang sama dengan instrumen tes yaitu
menggunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson:
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
2 2
2 2
xy
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
Keterangan :
xy
r : indeks konsistensi internal untuk butir ke-i
n : banyaknya subjek yang dikenai tes instrumen
X : skor untuk butir ke-i dari subyek uji coba
Y : skor total dari subyek uji coba
Dalam penelitian ini, soal dikatakan konsisten jika r
xy
≥ 0,3 dan jika r
xy
0,3 maka soal dikatakan tidak konsisten dan harus didrop
dibuang. Budiyono,
2003: 65
3 Uji Reliabilitas
Menurut Budiyono 2003: 65, “Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut
dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan tetapi mempunyai kondisi yang sama pada waktu yang sama atau pada waktu
yang berlainan”. Untuk menguji reliabilitas instrumen angket motivasi belajar matematika siswa, penghitungan indeks reabilitasnya menggunakan rumus Alpha yaitu:
commit to user
r
11
=
−
−
∑
2 t
2 i
s s
1 1
n n
dengan r
11
: indeks
relibilitas instrumen
n : banyaknya butir instrumen
s
2 i
: variansi belahan ke-i,i = 1,2,…,k k ≤ n
: variansi butir ke-i,i = 1,2,…,n s
2 t
: variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba Budiyono,
2003: 70 Dalam penelitian ini, angket motivasi belajar matematika siswa dikatakan
mempunyai reliabilitas yang baik jika r
11
0,7 .
Budiyono, 2003: 71
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Keseimbangan
Uji ini dilakukan pada saat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol belum dikenai perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut
seimbang. Secara statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel yang independen. Statistik ujinya adalah uji-Z. Sebelum dilakukan perhitungan, diuji
terlebih dahulu apakah kedua kelompok berdistribusi normal.