Pengujian Persyaratan Eksperimen Persyaratan Analisis

commit to user 64 kategori berdasarkan rata-rata gabungan gab X dan standar deviasi gabungan s gab . Dari hasil perhitungan kedua kelompok, diperoleh gab X = 66,4932 dan s gab = 10,3335. Penentuan kategorinya adalah sebagai berikut: tinggi jika gab gab s X X + ≥ , sedang jika gab gab gab gab s X X s X + − , rendah jika gab gab s X X − ≤ , sehingga untuk skor yang kurang dari atau sama dengan 56,1597 dikategorikan rendah, skor antara 56,1597 dan 76,8267 dikategorikan sedang, dan skor lebih dari atau sama dengan 76,8267 dikategorikan tinggi. Berdasarkan data yang telah terkumpul, dalam kelas eksperimen terdapat 6 siswa yang termasuk kategori tinggi, 24 siswa yang termasuk kategori sedang dan 7 siswa yang termasuk kategori rendah. Sedangkan untuk kelas kontrol terdapat 7 siswa yang termasuk kategori tinggi, 24 siswa yang termasuk kategori sedang, dan 5 siswa yang termasuk kategori rendah. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Pengujian Persyaratan Eksperimen

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel mempunyai kemampuan awal sama atau tidak. Sebelum diuji keseimbangan, masing-masing sampel terlebih dahulu diuji apakah berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.2 Harga Statistik Uji dan Harga Kritik Uji Normalitas Sampel L hit L tab Keputusan Uji 1. Kelompok Eksperimen 0,1400 0,1401 H tidak ditolak 2. Kelompok Kontrol 0,1073 0,1477 H tidak ditolak Dari tabel tampak bahwa harga L hit untuk masing-masing sampel tidak melebihi harga L tab , sehingga H tidak ditolak yang berarti masing-masing sampel tersebut berasal commit to user 65 dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27. Hasil uji keseimbangan dengan menggunakan uji-z diperoleh z obs = 0,4676. Karena z obs = 0,4676 DK ∉ = {z | z – 1,960 atau z 1,960},  maka H tidak ditolak. Hal ini berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari dua populasi yang memiliki kemampuan awal sama. Akibatnya dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan awal kedua kelompok tersebut dalam keadaan seimbang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.

2. Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas Untuk melakukan uji normalitas masing-masing sampel digunakan pendekatan Lilliefors. Dengan menggunakan pendekatan Lilliefors diperoleh harga statistik uji untuk taraf signifikan 0,05 pada masing-masing sampel sebagai berikut: Tabel 4. 3 Harga Statistik Uji dan Harga Kritik Uji Normalitas Sumber L maks L tab Keputusan Uji 1. Kelompok Eksperimen 0,1127 0,1457 H tidak ditolak 2. Kelompok Kontrol 0,0756 0,1477 H tidak ditolak 3. Motivasi Belajar Tinggi 0,1068 0,2340 H tidak ditolak 4. Motivasi Belajar Sedang 0,1069 0,1279 H tidak ditolak 5. Motivasi Belajar Rendah 0,1294 0,2420 H tidak ditolak Dari tabel tampak bahwa harga L = Maksimal {| F z i - S z i |} pada kelompok eksperimen, kelompok kontrol, motivasi belajar tinggi, motivasi belajar sedang, motivasi belajar rendah tidak melebihi harga L tab , sehingga H tidak ditolak. Hal ini berarti masing- commit to user 66 masing sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30, 31, 32, dan 33. b. Uji Homogenitas Untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas. Dalam penelitian ini digunakan metode Bartlett untuk uji homogenitas yang hasilnya disajikan pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Harga Statistik Uji dan Harga Kritik Homogenitas Sumber 2 obs χ 2 tabel χ Keputusan Uji Metode Pembelajaran 0,1389 3,8410 H tidak ditolak Motivasi Belajar Siswa 0,3281 5,9910 H tidak ditolak Nilai statistik uji dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 2 obs χ = 0,1389 sedangkan 2 tabel χ untuk tingkat signifikansi 0,05 adalah 2 1 ; 05 , χ = 3,8410. Karena 2 obs χ = 0,1389 2 1 ; 05 , χ = 3,8410 maka H tidak ditolak. Hal ini berarti kedua kelompok tersebut homogen. Nilai statistik uji dari kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah adalah 2 obs χ = 0,3281 sedangkan 2 tabel χ untuk tingkat signifikansi 0,05 adalah 2 2 ; 05 , χ = 5,991. Karena 2 obs χ = 0,3281 2 2 ; 05 , χ = 5,991 maka H tidak ditolak. Hal ini berarti kedua kelompok tersebut homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34 dan 35.

C. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SUB POKOK BAHASAN TEOREMA PHYTAGORAS PADA BANGUN RUANG DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

0 3 76

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI POKOK ALJABAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 71

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 5 109

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA (Studi Eksperimentasi Kelas VIII SMP Ibu S. Soemoharmanto Jatipurno W

0 2 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TREFFINGER DAN CIRCUIT LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT.

0 0 6

PENGARUH METODE PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAM GAME TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA.

0 0 7

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA ( Pada Pokok Bahasan Sudut ).

0 1 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKANKOOPERATIF TIPE STAD EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN KOOPE RATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)PADA SUB POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

0 0 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19