Tinjauan Materi Tentang Sub Pokok Bahasan

commit to user bahwa motivasi belajar merupakan keseluruhan penggerakdorongan dari dalam diri seseorang untuk belajar dan berusaha demi mencapai tujuan yang diinginkannya. Dengan demikian motivasi belajar dapat mendorong usaha-usaha pencapaian hasil belajar yang maksimal termasuk dalam bidang matematika.

4. Tinjauan Materi Tentang Sub Pokok Bahasan

Segiempat Segiempat merupakan salah satu sub pokok bahasan yang diberikan pada kelas VII semester II. Dalam penelitian ini materi Segiempat yang akan diberikan hanya terdiri dari jajar genjang, persegi panjang, dan persegi. a. Jajar genjang 1. Definisi Jajar genjang adalah suatu segiempat yang sisi-sisinya sepasang-sepasang sejajar. M.A.De Baan dan J.C. Bos, 1975: 8 2. Sifat-sifat jajar genjang gambar 1 Perhatikan gambar 1 di atas a Jajar genjang ABCD diputar setengah putaran pada O, maka: AB → CD Jadi, AB = CD dan AB ⁄⁄ CD D C B A C B A D o commit to user Pada setiap jajar genjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. Pada setiap jajar genjang, sudut-sudut yang berhadapan sama besar. BC → DA Jadi, BC = DA dan BC ⁄⁄ DA Karena AB CD dan BC DA, maka dapat disimpulkan bahwa: b Jajar genjang ABCD diputar setengah putaran pada O, maka: ס ABC → ס CDA. Jadi, ס ABC = ס CDA ס BAD → ס DBC. Jadi, ס BAD = ס DCB Karena ס ABC = ס CDA dan ס BAD = ס DCB, maka dapat disimpulkan bahwa: gambar 2 C B A D commit to user Perhatikan gambar 2 di atas c Pada jajar genjang ABCD gambar 2, AB ⁄⁄ CD dan AD ⁄⁄ BC. Karena AB ⁄⁄ CD dan ס A dengan ס D maupun ס B dengan סC merupakan sudut dalam sepihak, maka: ס A + ס D = 180º ס B + ס C = 180º Karena AD ⁄⁄ BC dan ס A dengan ס B maupun ס C dengan ס D merupakan sudut dalam sepihak, maka: ס A + ס B = 180º commit to user Pada setiap jajar genjang, jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah 180º. Kedua diagonal pada setiap jajar genjang, saling membagi dua sama panjang. ס C + ס D = 180º Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: d Jajar genjang ABCD diputar setengah putaran pada O, maka: gambar 3 Perhatikan gambar 3 di atas OA → OC Jadi, OA = OC. OB → OD Jadi, OB = OD. Karena OA = OC dan OB = OD, maka dapat disimpulkan bahwa: D C B A C B A D o commit to user Untuk setiap jajar genjang dengan alas a, tinggi t dan luas L, maka selalu berlaku: L = a x t atau L = at M. Cholik A., 2004: 73 3. Luas jajar genjang Gambar i adalah jajar genjang dengan alas a dan tinggi t kemudian dipotong seperti ditunjukkan pada gambar ii dan selanjutnya dirangkai seperti gambar iii. a a i ii iii Luas bangun i sama dengan luas bangun iii, sehingga luas jajar genjang i = a x t. M.Cholik A.,2004: 77 b. Persegi panjang 1. Definisi Persegi panjang adalah suatu jajar genjang yang satu sudutnya siku-siku. M.A.De Baan dan J.C. Bos, 1975: 11 t t t commit to user 2. Sifat-sifat persegi panjang Akibatnya: 1 Persegi panjang keempat sudutnya siku-siku. 2 Semua sifat jajar genjang berlaku untuk persegi panjang. a Sifat sisi-sisi persegi panjang gambar 4 gambar 5 letak 1 letak 2 Pada letak 1, persegi panjang ABCD dibalik menurut sumbu simetri PQ, maka: A menempati B, ditulis A → B. D menempati C, ditulis D → C. AD → BC. Jadi AD = BC Pada letak 2, persegi panjang ABCD dibalik menurut sumbu simetri RS, maka: A menempati D, ditulis A → D. B menempati C, ditulis B → C. AD → BC. Q P B A A B C D D C R C S B A D C B D A commit to user Dalam setiap persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. Dalam setiap persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sejajar. Jadi AB = DC Karena AD = BC dan AB = DC, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Selanjutnya perhatikan gambar berikut Ubin-ubin yang berbentuk persegi panjang dapat digeser sepanjang baris ke kanan atau ke kiri dan sepanjang lajur ke atas atau ke bawah. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan selalu mempunyai jarak yang tetap. Karena jarak sisi-sisi yang berhadapan tetap, maka dikatakan sisi-sisi yang berhadapan sejajar. M.Cholik A.,2004: 57 b Sifat sudut-sudut persegi panjang Berdasarkan pada letak 1 pada gambar 4 dan letak 2 gambar 5 di atas dapat dinyatakan tentang besar sudut-sudut suatu persegi panjang sebagai berikut: ס A menempati ס B, ditulis ס A → ס B commit to user ס C menempati ס D, ditulis ס C → ס D Jadi, ס A = ס B ………… 1 ס C = ס D ………… 2 ס A menempati ס D, ditulis ס A → ס D ס B menempati ס C, ditulis ס B → ס C Dalam setiap persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sejajar. Jadi, ס A = ס D ………… 3 commit to user Dalam setiap persegi panjang, tiap-tiap sudutnya sama besar. ס B = ס C ………… 4 Dari bentuk persamaan 1 smpai 4, dapat disimpulkan hal sebagai berikut: ס A = ס B = ס C = ס D M.Cholik A.,2004: 57 c Sifat diagonal-diagonal persegi panjang Letak 3 Letak 4 Pada letak 4, persegi panjang ABCD dibalik menurut sumbu PQ, maka: A → B C → D AC → BD Jadi, AC = BD Q P B B A A C C D D Q P B A A B C D D C commit to user Diagonal-digonal dalam setiap persegi panjang sama panjang. Dengan demikian dapat disimpulkan hal sebagai berikut: Untuk menyelidiki sifat diagonal lainnya, perhatikan gambar berikut ini Letak 5 letak 6 letak 7 Pada letak 6, persegi panjang ABCD diputar putaran pada pusat O, maka: O → O A → C OA → OC Jadi, OA = OC Pada letak 7, persegi panjang ABCD diputar putaran pada pusat O, maka: O → O B → D OB → OD Jadi, OB = OD Karena OA = OC dan OB = OD, maka dapat disimpulkan hal sebagai berikut: O B B A A C C D D O B D A C C A D B O B D A C C A D B commit to user Diagonal-digonal dalam setiap persegi panjang, berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. Dari sifat-sifat di atas, maka pada persegi panjang ABCD disamping dapat dinyatakan: AC = BD OA = OC OB = OD Karena AC = BD, sedangkan OA = OC dan OB = OD, maka: OA = OC = OB = OD M.Cholik A., 2004: 58 3. Keliling persegi panjang Keliling persegi panjang adalah jumlah panjang semua sisi persegi panjang. M.Cholik A., 2004: 66 Rumus keliling persegi panjang: Perhatikan gambar dibawah Keliling persegi panjang ABCD = AB + BC + CD + DA Karena AB = CD dan BC = AD, maka: Keliling persegi panjang ABCD = 2 x AB + 2 x BC. AB disebut panjang dan BC disebut lebar. O B A C D l p B A C D commit to user K = 2p +2l atau K = 2 p + l L = p x l Jadi, keliling persegi panjang ABCD = 2 x panjang + 2 x lebar Jika panjang = p cm, lebar = l cm, dan keliling = K cm, maka: Rumus keliling persegi panjang adalah: M.Cholik A., 2004: 67 4. Luas persegi panjang Rumus luas persegi panjang = panjang x lebar. Jika panjang = p cm, lebar = l cm dan luas = L cm 2 , maka: Rumus luas persegi panjang adalah: M.Cholik A., 2004: 70 c. Persegi 1. Definisi Persegi ialah suatu segi empat yang semua sisinya sama panjang dan satu sudutnya siku-siku. M.A.De Baan dan J.C. Bos, 1975: 14 Akibatnya: 1 Persegi, keempat sudutnya siku-siku. 2 Persegi yang disebut segi empat beraturan. 3 Pada persegi berlaku sifat-sifat belah ketupat maupun persegi panjang. 2. Sifat-Sifat Persegi a Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. b Diagonalnya sama panjang. commit to user c Diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang. Untuk selanjutnya akan diselidiki sifat-sifat lainnya yang dimiliki oleh persegi. Pada gambar di atas, persegi ABCD dibalik menurut diagonal AC, maka: A A C C B D B D AB AD CB CD Jadi, AB = AD …1 Jadi, CB = CD …2 Pada gambar di atas, persegi ABCD dibalik menurut diagonal BD, maka: A C A C B B D D AB CB AD CD Jadi, AB = CB …3 Jadi, AD = CD …4 D A C B B A C D B C A D B A C D commit to user Sisi-sisi dalam setiap persegi sama panjang. Dari hasil-hasil tersebut didapat: AB = AD ...………………………………………1 AD = CD ……………………………….....4 CD = CB …………………………...2 Jadi, AB = AD = CD = CB Pada gambar di atas, persegi ABCD dibalik menurut diagoal AC maka: ס BAC ס DAC Jadi, ס BAC = ס DAC D A C B B A C D commit to user ס ACB ס ACD Jadi, ס ACB = ס ACD Karena ס BAC = ס DAB dan ס ACB = ס ACD, maka diagonal AC membagi ס A dan ס C menjadi dua bagian yang sama besar. Pada gambar di atas, persegi ABCD dibalik menurut diagonal BD, maka: B C A D B A C D commit to user ס ABD ס CBD Jadi, ס ABD = ס CBD ס ADB ס CDB Jadi, ס ADB = ס CDB Karena ס ABD = ס CBD dan ס ADB = ס CDB, maka diagonal BD membagi ס B dan ס D menjadi dua bagian yang sama besar. commit to user Sudut-sudut dalam setiap persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal- diagonalnya, sehingga diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri. Pada gambar di atas, persegi ABCD diputar putaran dengan pusat O, maka: ס DOC ס AOD ס DOC ס AOD Jadi, ס DOC = ס AOD. Jadi, ס DOC = ס AOD. ס BOA ס COB ס AOD ס BOA Jadi, ס BOA = ס COB. Jadi, ס AOD = ס BOA. O C B D A B A C D commit to user Diagonal-diagonal setiap persegi berpotongan membentuk sudut siku-siku. Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang. Dari hasil-hasil di atas dapat disimpulkan bahwa: ס AOD = ס DOC = ס COB = ס BOA ס AOD + ס DOC + ס COB + ס BOA = 360 satu putaran penuh Jadi, ס AOD = ס DOC = ס COB = ס BOA = = 90 sudut siku-siku Berdasarkan sifat-sifat persegi, maka dapat dinyatakan hal sebagai berikut: M.Cholik A., 2004: 62 3. Keliling Persegi Keliling persegi adalah jumlah panjang semua sisi persegi. commit to user Rumus keliling persegi adalah: K 4 Rumus untuk luas setiap persegi adalah: L L 2 M.Cholik A., 2004: 66 Rumus keliling persegi: Perhatikan gambar di samping Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA. Karena AB = BC = CD = DA maka: Keliling persegi ABCD = 4 × AB. Jika panjang sisi AB = s cm dan keliling persegi = K cm, maka: M.Cholik A., 2004: 68 4. Luas Persegi Rumus luas persegi: Pada gambar di samping, daerah yang berwarna hitam menunjukkan luas persegi ABCD. Karena persegi memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama, yang selanjutnya disebut sisi maka: Rumus luas persegi = sisi x sisi Jika panjang sisi = s cm dan luas = L cm 2 , maka: s A B C D s A B C D commit to user M.Cholik A., 2004: 70

B. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SUB POKOK BAHASAN TEOREMA PHYTAGORAS PADA BANGUN RUANG DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

0 3 76

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI POKOK ALJABAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 71

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 5 109

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA (Studi Eksperimentasi Kelas VIII SMP Ibu S. Soemoharmanto Jatipurno W

0 2 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TREFFINGER DAN CIRCUIT LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT.

0 0 6

PENGARUH METODE PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAM GAME TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA.

0 0 7

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA ( Pada Pokok Bahasan Sudut ).

0 1 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKANKOOPERATIF TIPE STAD EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN KOOPE RATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)PADA SUB POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

0 0 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19