Ruang Lingkup Bidang Usaha Lokasi Perusahaan

2.8.2. Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam memproduksi ribbed smoke sheet berdasarkan jenis bahannya, yaitu : 1. Bahan Baku. Bahan baku yang digunakan adalah cairan berwarna putih yang dihasilkan pohon karet yang biasa disebut lateks. 2. Bahan Tambahan Bahan tambahan yang digunakan PT. Perkebunan Nusantara II Batang Serangan dalam membuat produk adalah kayu bakar, potongan sheet cutting, cat hitam, minyak bensin dan talkpowder 3. Bahan penolong Bahan penolong yang digunakan dalam proses pengolahan baja adalah : a. Air Dalam hal ini air berfungsi sebagai bahan pengencer sehingga komposisi lateks sesuai dengan standar atau ketentuan industri. Selain itu juga digunakan untuk mencuci peralatan, menghilangkan kotoran-kotoran yang terdapat pada koagulum serta merendam koagulum agar tidak lengket pada roll penggiling b. Asam Semut Asam semut sebanyak 8,20 kgton KK dengan konsentrasi 5 yang berfungsi untuk menurunkan pH lateks antara 4,5-4,7 sehingga lateks cepat membeku atau berkoagulasi

2.8.3. Uraian Proses

Langkah-langkah dalam proses produksi lateks hingga menjadi ribbed smoke sheet yaitu : 1. Persiapan Alat Dalam proses pengolahan lateks harus memperhatikan kebersihan peralatan. Pembersihan alat-alat ini dilakukan setiap hari sebelum proses pengolahan berlangsung. Kebersihan alat ini meliputi tangki pengangkut lateks, saringan, bak pengenceran, talang pengalir, bak koagulasi, pengaduk dan sekat. Alat-alat tersebut dibersihkan dengan sikat atau alat penggosok berupa kain. 2. Penerimaan Bahan Baku Lateks dari kebun diangkut dengan tangki dan disaring kemudian dibawa ke tempat pengolahan. Lateks dari tangki dialirkan ke bak penampung lateks yang sebelumnya disaring. Lateks dari tangki penerimaan dialirkan melalui talang dengan terlebih dahulu disaring menggunakan saringan 40 mesh agar terbebas dari kotoran. Setalah itu lateks kemudian dialirkan ke dalam bak koagulasi hingga mencapai 6000 liter lateks. 3. Pengenceran Pengenceran dilakukan dengan menambahkan air bersih dan tidak mengandung unsur logam Pengenceran dilakukan hingga kadar karet kering mencapai 12-15. Tujuan pengenceran adalah untuk memudahkan penyaringan kotoran serta menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya dapat dijaga.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kualitas Pipa PVC dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Sinar Utama Nusantara

12 126 132

Perbaikan Kualitas Produk Packing Sterilizer dengan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis di PT. Industri Karet Nusantara

2 19 126

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BATIK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN Analisis Pengendalian Kualitas Produk Batik Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) Dan Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) (Studi Kasus: Industri Ba

0 2 12

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Kualitas Pipa PVC dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Sinar Utama Nusantara

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Kualitas Pipa PVC dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Sinar Utama Nusantara

0 1 9

Peningkatan Kualitas Pipa PVC dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Sinar Utama Nusantara

0 0 16

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Evaluasi Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools Dan Fault Tree Analysis (FTA) Di PT. Perkebunana Nusantara II Batang Serangan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Evaluasi Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools Dan Fault Tree Analysis (FTA) Di PT. Perkebunana Nusantara II Batang Serangan

0 1 8

Evaluasi Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools Dan Fault Tree Analysis (FTA) Di PT. Perkebunana Nusantara II Batang Serangan

0 0 18

FTA (Fault Tree Analysis)

0 3 9