Tujuan Pengendalian Kualitas LANDASAN TEORI

elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih, artinya kemungkinannya 0 nol. a. Probability Sampling. Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama sampling frame. Kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa berupa data tentang orangbinatang, kejadian, tempat, atau juga benda. Di samping sampling frame, peneliti juga harus mempunyai alat yang bisa dijadikan penentu sampel. Alat yang umumnya digunakan adalah tabel angka random, kalkulator, atau undian. Pemilihan sampel secara acak bisa dilakukan melalui sistem undian jika elemen populasinya tidak begitu banyak. Tetapi, jika sudah ratusan, cara undian bisa mengganggu konsep acak atau random itu sendiri. 1. Simple random sampling atau sampel acak sederhana 7 Simple random sampling adalah teknik sampling secara acak dimana setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random. Ada 2 cara yang dikenal dalam simple random sampling yaitu: a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi Cointoss 7 Teknik Sampling. 2003. Rozaini Nasution. USU digital library b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label random numbers yang prosedurnya adalah sebagai berikut: 1 Misalnya populasi berjumlah 300 N=300. 2 Tentukan nomor setiap unit populasi dari 1 sd 300 = 3 digitkolom 3 Tentukan besar sampel yang akan diambil. Misalnya 75 atau 25 4 Tentukan skema penggunaan label random numbers. misalnya dimulai dari 3 kolom pertama dan baris pertama dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor ≤ 300, merupakan nomor sampel yang diambil 100, 175, 243, 101, bila ada nomor ≥ 300, tidak diambil sebagai sampel N = 300. Jika pada lembar pertama jumlah sampel belum mencukupi, lanjutkan ke lembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang hanya mempunyai 1 nomor identifikasi. Gambar 3.1. Ilustrasi Simple Random Sampling 1 2 3 4 5 6 13 Diambil secara random Sampel yang Representatif Populasi homogen

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kualitas Pipa PVC dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Sinar Utama Nusantara

12 126 132

Perbaikan Kualitas Produk Packing Sterilizer dengan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis di PT. Industri Karet Nusantara

2 19 126

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BATIK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN Analisis Pengendalian Kualitas Produk Batik Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) Dan Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) (Studi Kasus: Industri Ba

0 2 12

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Kualitas Pipa PVC dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Sinar Utama Nusantara

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Kualitas Pipa PVC dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Sinar Utama Nusantara

0 1 9

Peningkatan Kualitas Pipa PVC dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Sinar Utama Nusantara

0 0 16

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Evaluasi Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools Dan Fault Tree Analysis (FTA) Di PT. Perkebunana Nusantara II Batang Serangan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Evaluasi Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools Dan Fault Tree Analysis (FTA) Di PT. Perkebunana Nusantara II Batang Serangan

0 1 8

Evaluasi Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools Dan Fault Tree Analysis (FTA) Di PT. Perkebunana Nusantara II Batang Serangan

0 0 18

FTA (Fault Tree Analysis)

0 3 9