72
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang meliputi pembuatan sediaan emulgel, penentuan mutu fisik sediaan meliputi uji
homogenitas, penentuan tipe emulsi, uji viskositas, penentuan pH, penentuan ukuran partikel, pengamatan stabilitas sediaan dan uji iritasi terhadap kulit serta
pengujian nilai SPF sediaan sebagai tabir surya. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah gelas ukur Pyrex, gelas beker Pyrex, mortir dan stamfer, gelas arloji, cawan porselin, spatula, batang
pengaduk, objek glass, deck glass, botol kaca, neraca analitik Boeco Germany, Viskometer Brookfield, pH meter RohS, Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu,
Mikroskop Boeco Germany.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah oksibenzon, oktilmetoksisinamat, HPMC, paraffin cair, Tween 80, Span 80, metil paraben,
propil paraben, propilen glikol, aquadest, etanol.
3.3 Sukarelawan
Sukarelawan yang dijadikan panel pada uji iritasi sediaan berjumlah 8 orang dengan kriteria sebagai berikut :
1. Wanita berbadan sehat 2. Usia antara 20-30 tahun
3. Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan alergi
Universitas Sumatera Utara
73 4. Bersedia menjadi sukarelawan Ditjen, POM., 1985.
3.4 Formulasi Sediaan
Pada penelitian ini formula dibuat sesuai dengan formula hasil penelitian menurut Tria 2015, tetapi dimodifikasi dengan menggantikan avobenzone
dengan oksibenzon dan emulgator yang digunakan adalah Tween 80 dan Span 80. Formula emulgel tabir surya menurut Tria 2015 adalah sebagai berikut:
a. Bahan gel
R HPMC
3,5 Propilen glikol
10 Metil paraben
0,2 Propil paraben
0,1 Aquadest ad
100 g b.
Bahan emulsi R
Avobenzon 3
Oktilmetoksisinamat 7,5 Paraffin cair
7,5 Tween 20
3 Aquadest ad
100 g
Universitas Sumatera Utara
74
3.4.1 Formulasi modifikasi emulgel tabir surya Tabel 3.1 Persentase komposisi bahan dalam emulgel yang dibuat
Ket : Formula F1 : HLB 6, Konsentrasi Tween 80 : Span 80 0,64 : 3,36 Formula F2 : HLB 7, Konsentrasi Tween 80 : Span 80 1 : 3
Formula F3 : HLB 8, Konsentrasi Tween 80 : Span 80 1,4 : 2,6 Formula F4 : HLB 9, Konsentrasi Tween 80 : Span 80 1,76 : 2,24
Formula F5 : HLB 10, Konsentrasi Tween 80 : Span 80 2,12 : 1,88 Perhitungan perbandingan konsentrasi Tween 80 dan Span 80 dalam
formula terdapat pada Lampiran 11.
3.4.2 Prosedur pembuatan emulgel
Pada proses pembuatan emulgel, dibuat terlebih dahulu masing-masing komponen gel dan emulsi, selanjutnya kedua komponen tersebut dicampurkan
dengan perbandingan sama banyak 1:1 Preeti dan Gnanaranjan, 2013. Prosedur pembuatan emulgel sebagai berikut :
Bahan gel Formula
F1 F2
F3 F4
F5 HPMC
3,5 3,5
3,5 3,5
3,5 Propilen glikol
10 10
10 10
10 Metil paraben
0,2 0,2
0,2 0,2
0,2 Propil paraben
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 Aquadest ad g
100 100
100 100
100 Bahan emulsi
Formula F1
F2 F3
F4 F5
Oksibenzon 6
6 6
6 6
Oktilmetoksisinamat 7,5
7,5 7,5
7,5 7,5
Paraffin cair 7,5
7,5 7,5
7,5 7,5
Tween 80 0,64
1 1,4
1,76 2,12
Span 80 3,36
3 2,6
2,24 1,88
Aquadest ad g 100
100 100
100 100
Universitas Sumatera Utara
75 1.
Dalam lumpang pertama, HPMC dikembangkan dengan air panas suhu 80
C sejumlah 20 kali bobotnya selama setengah jam, dan digerus hingga terdispersi sempurna dan terbentuk gel. Metil paraben Nipagin dan propil
paraben Nipasol dilarutkan dalam propilen glikol dan ditambahkan ke dalam gel, kemudian ditambahkan sisa aquadest ke dalam gel dan
terbentuk massa gel massa 1. 2.
Fase minyak disiapkan : paraffin cair, Span 80, oksibenzon dan oktilmetoksisinamat dipanaskan dalam cawan penguap diatas penangas air
70 - 80 C.
3. Fase air disiapkan : Tween 80 dilarutkan dalam aquadest dan dipanaskan
dalam cawan penguap diatas penangas air 70-80 C.
4. Dalam lumpang kedua, fase minyak ditambahkan ke fase air pada suhu 70-
80 C, lalu digerus kencang hingga membentuk emulsi massa 2.
5. Massa 2 dimasukkan ke dalam massa 1 dengan rasio 1:1 dan gerus
homogen hingga membentuk emulgel.
3.5 Penentuan Mutu Fisik Sediaan Emulgel