Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan Penentuan Nilai SPF Sediaan

77 ditentukan dengan pengamatan dibawah mikroskop yang diproyeksikan ke sebuah layar dan dilakukan pemotretan dari slide yang sudah disiapkan. Pada sistem ini akan muncul ukuran partikel dalam bentuk pixel selanjutnya diubah kedalam bentuk µm 1 pixel = 264,58334 µm. Dari hasil pengamatan kemudian diplot grafik waktu penyimpanan versus ukuran partikel terdispersi sehingga diamati perubahan ukuran partikel terdispersi. Ukuran rata-rata partikel terdispersi yang semakin kecil menandakan produk emulsi semakin stabil. Distribusi partikel terdispersi ditentukan dengan memplot ukuran partikel versus jumlah partikel sehingga diperoleh kurva distribusi partikel terdispersi Sinko, 2002.

3.6 Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan

Percobaan ini dilakukan pada 8 orang sukarelawan Preeti dan Gnanaranjan, 2013 yang menggunakan sediaan emulgel yang stabil yaitu formula F4 HLB 9 dengan cara : Sediaan dioleskan di lengan bagian bawah, kemudian biarkan selama 24 jam dan lihat perubahan yang terjadi berupa iritasi seperti : kemerahan pada kulit, gatal dan bengkak Wasitaatmadja, 1997.

3.7 Penentuan Nilai SPF Sediaan

Penentuan nilai SPF menggunakan Metode Mansur. Spektrum serapan sampel diperoleh dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290-400 nm dengan menggunakan etanol 96 sebagai blanko. Penentuan ini dilakukan dengan cara ditimbang 1 g sediaan dan dilarutkan dengan pelarut etanol 96 dalam labu takar 100 ml, lalu dipipet 5 ml dari larutan tersebut, dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan ditambahkan dengan etanol 96 hingga garis tanda. Lalu dipipet 5 ml dari labu takar kedua, dimasukkan ke Universitas Sumatera Utara 78 dalam labu takar 25 ml dan ditambahkan dengan etanol 96 sampai garis tanda. Larutan yang terakhir ini diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis. Nilai serapan yang diperoleh dikalikan dengan EE x I untuk masing- masing interval. Nilai EE x I tiap interval dapat dilihat pada Tabel 3.2. Jumlah EE x I yang diperoleh dikalikan dengan factor koreksi akhirnya diperoleh nilai SPF dari sampel yang diuji. Cara perhitungan SPF menurut metode Mansur : SPF = Abs x EE x I x CF Dimana : EE = Spektrum efek eritemal I = Intensitas spektrum sinar Abs = Serapan produk tabir surya CF = Faktor koreksi Tabel 3.2 Ketetapan nilai EE x I Sayre, et al., 1979 Panjang gelombang nm Nilai EE x I 290 0,0150 295 0,0817 300 0,2874 305 0,3278 310 0,1864 315 0,0839 320 0,0180 a Serapan diukur pada panjang gelombang 290,295,300,305,310,315,320 nm. b Nilai serapan yang diperoleh dikalikan dengan nilai EE x I untuk masing- masing panjang gelombang yang terdapat pada Tabel 3.2. c Hasil perkalian serapan dan EE x I dijumlahkan. d Hasil penjumlahan kemudian dikalikan dengan faktor koreksi yang nilainya 10 untuk mendapatkan nilai SPF sediaan Dutra, et al., 2004. Universitas Sumatera Utara 79

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Formulasi Emulgel

Pada penelitian ini dihasilkan sediaan emulgel yang berwarna putih susu, dan tidak berbau. Formulasi sediaan emulgel terdiri dari oksibenzon sebagai bahan tabir surya penyerap UVA dengan konsentrasi 6 dan oktilmetoksisinamat sebagai bahan penyerap UVB dengan konsentrasi 7,5 Barel, et al., 2001. Penggunaan parafin cair dalam formula ini sebagai fase minyak dengan konsentrasi 7,5, konsentrasi yang biasa digunakan untuk sediaan topikal adalah 1-32 Rowe, et al., 2009. Tween 80 dalam formula ini berfungsi sebagai emulgator hidrofilik dan Span 80 sebagai emulgator lipofilik, dimana variasi konsentrasi keduanya dihitung berdasarkan nilai HLB. Adapun variasi konsentrasi Tween 80 : Span 80 tersebut adalah F1: HLB 6 0,64 : 3,36, F2: HLB 7 1 : 3, F3: HLB 8 1,4 : 2,6, F4: HLB 9 1,76 : 2,24 dan F5: HLB 10 2,12 : 1,88. Bahan pembentuk gel yang digunakan yaitu HPMC yang merupakan serbuk warna putih yang larut dalam air dingin. HPMC memerlukan air untuk membuatnya menjadi gel pada suhu 80 o -90 o C Rowe, et al., 2009. Propilen glikol dalam formula ini berfungsi sebagai humektan untuk menjaga kelembaban kulit pada konsentrasi 1-15. Selain itu, propilen glikol juga berfungsi sebagai pelarut pengawet yaitu metil paraben dan propil paraben Rowe, et al., 2009. Universitas Sumatera Utara