Efek Sinar Matahari Terhadap Kulit Oksibenzon

58 Minimal erythema dose MED didefenisikan sebagai jangka waktu terendah atau dosis radiasi sinar UV yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya erythema pada kulit yang tidak diberikan perlindungan Dutra, et al., 2004. Mansur et al 1986, mengembangkan suatu persamaan matematis untuk mengukur nilai SPF secara in vitro dengan menggunakan spektrofotometer. Persamaannya adalah sebagai berikut : ∑ Dimana : EE = Spektrum efek eritemal I = Intensitas spektrum sinar Abs = Serapan produk tabir surya CF = Faktor koreksi Tabel 2.2 Ketetapan nilai EE x I Sayre, et al., 1979 Panjang gelombang nm Nilai EE x I 290 0,0150 295 0,0817 300 0,2874 305 0,3278 310 0,1864 315 0,0839 320 0,0180

2.4 Efek Sinar Matahari Terhadap Kulit

Penyinaran matahari mempunyai dua efek, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, tergantung dari frekuensi dan lamanya sinar matahari mengenai kulit, intensitas sinar matahari, serta aktivitas seseorang. Efek nyata penyinaran matahari, pertama-tama adalah erythema kulit yang diikuti oleh warna Universitas Sumatera Utara 59 cokelat kemerahan. Pada dasarnya timbulnya warna cokelat kemerahan merupakan reaksi perlindungan terhadap kerusakan akibat sinar matahari Ditjen, POM., 1985. Penyinaran matahari yang sedang, secara psikologi dan fisiologi akan menimbulkan rasa nyaman dan sehat, dapat merangsang peredaran darah serta meningkatkan pembentukan hemoglobin Ditjen, POM., 1985. Penyinaran matahari mempunyai efek yang merugikan, baik yang singkat maupun yang lanjut. Penyinaran matahari yang singkat pada kulit dapat menyebabkan kerusakan epidermis sementara, gejalanya biasa disebut sengatan surya. Sinar matahari dapat menyebabkan erythema ringan hingga luka bakar yang nyeri pada kasus yang lebih parah. Umumnya, erythema tersebut terjadi 2-3 jam setelah sengatan surya. Penyinaran yang lama akan mengakibatkan perubahan degeneratif pada jaringan pengikat dalam korium. Keadaan tersebut menyebabkan kulit akan menebal, kehilangan kekenyalan sehingga kulit terlihat keriput disebabkan karena kulit kehilangan kapasitas ikat-air Ditjen, POM., 1985.

2.5 Oksibenzon

Gambar 2.1 Rumus bangun Oksibenzon Sumber : USP 26-NF 21, 2003. Rumus Molekul : C 14 H 12 O 3 Berat Molekul : 228,25 gmol Kelarutan : Larut dalam minyak lipofilik Barel, et al., 2001. Universitas Sumatera Utara 60 Oksibenzon merupakan turunan dari benzofenon. Tabir surya benzofenon memiliki absorbansi pada panjang gelombang lebih besar dari 320 nm dan digolongkan sebagai tabir surya UVA. Oksibenzon ini banyak digunakan dengan konsentrasi mencapai 10 dengan dikombinasi dengan tabir surya UVB untuk memberikan spektrum perlindungan Butler, 2000. Menurut FDA American Standard penggunaan oksibenzon mencapai konsentrasi maksimal hanya 6 Barel, et al., 2001.

2.6 Oktilmetoksisinamat