Gambaran Umum Variabel Dependent : Penderita TB paru BTA+
4.2. Gambaran Umum Variabel Dependent : Penderita TB paru BTA+
Tuberkulosis paru mencakup 80 dari keseluruhan kejadian penyakit tuberkulosis sedangkan 20 selebihnya merupakan tuberkulosis ekstrapulmonar.
Penyakit tubekulosis paru adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru. Sejak zaman purba, penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang menakutkan dan
mematikan. Sampai pada saat para ahli mencari tahu penyebabnya, penyakit ini masih menjadi penyakit yang mematikan. Apabila seseorang terinfeksi
tuberkulosis akan berakibat buruk dimulai dari penurunan daya kerja ataupun produktivitas kerja, mampu menularkan kepada orang lain terutama pada keluarga
yang tinggal satu rumah dengan penderita dan dapat berujung pada kematian. Di negara maju seperti Eropa Barat dan Amerika Utara, angka kesakitan
maupun angka kematian TB paru pernah menurun secara tajam. Angka kematian akibat tuberkulosis di Eropa pada tahun 1969 telah menurun menjadi 4 per
100.000 penduduk pertahun yang sebelumnya pada tahun 1800 adalah sebesar 650 per 100.000 penduduk. Sedangkan angka kematian karena tuberkulosis di
Amerika Serikat pada tahun 1976 telah turun menjadi 1,4 per 100.000 penduduk. Penurunan angka kesakitan maupun angka kematian ini diyakini disebabkan
karena membaiknya keadaan sosioekonomik, infeksi pertama yang terjadinya pada usia muda, penderita yang sangat rentan segera meninggal tidak menjadi
sumber penularan, serta ditemukannya obat anti TB yang ampuh. Akan tetapi, pada pertengahan 1980 an angka kesakitan TB paru di Amerika Utara maupun di
Eropa Barat meningkat kembali Djojodibroto, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Di Indonesia pada tahun 2014, TB paru telah menduduki urutan ke dua setelah india, yang sebelumnya pada tahun 2012 Indonesia menduduki urutan ke
empat jumlah penderita TB terbesar di dunia dan saat ini TB paru masih menjadi masalah kesehatan global ataupun disebut dengan global desease. Prevalensi dan
insiden tuberkulosis paru masih sangat tinggi dan sulit diturunkan. Ini diakibatkan karena TB paru mempunyai permasalahan yang berupa medik dan nonmedik.
Gambar 4.4. Penemuan Jumlah Seluruh Kasus TB Paru di Kota Medan dari tahun 2011 hingga 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2016
4800 5000
5200 5400
5600 5800
6000 6200
2011 2012
2013 2014
2015
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Analisis Penderita TB Paru BTA+ di Kota Medan tahun 2005- 2015
No Tahun
Penderita TB Paru BTA+ 1
2005 2.573
2 2006
2.769 3
2007 2.671
4 2008
2.720 5
2009 2.695
6 2010
2.707 7
2011 2.966
8 2012
3.256 9
2013 3.096
10 2014
2.995 11
2015 2.873
Jumlah 31.321
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2016
Di Kota Medan penyakit TB paru masih menjadi salah satu penyakit yang sulit dituntaskan. Menurut tabel 4.2. menunjukkan bahwa angka penderita TB
paru di Kota Medan sampai tahun 2015 belum mengalami penurunan yang bermakna. Dalam penelitian ini, data TB yang digunakan adalah jumlah penderita
TB paru BTA + di Kota Medan dari tahun 2005 hingga 2015.