a Jika F-statistik t-tabel atau P value taraf signifikan α = 0,05 maka
H0 ditolak dan Ha diterima, artinya secara bersamaan variabel independen mempengaruhi variabel dependen dengan signifikan .
b Jika F-statistik t-tabel atau P value taraf signifikan α = 0,05 maka
H0 diterima dan Ha ditolak, artinya secara bersamaan variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen dengan signifikan.
3.7.3. Pengujian Statistik Secara Parsial uji t
Uji signifikansi parameter individual uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak terikat secara
individual dan menganggap variabel lain konstan. Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus:
….................................................................................................. 3.6
Dimana: β
i
= parameter yang diestimasi β
i
= nilai hipotesis dari β
I
Ho : β
I
= β
i
SEβi = simpangan baku β
i
Pada tingkat signifikansi kriteria pengujian yang digunakan adalah :
Universitas Sumatera Utara
a Jika t-statistik t-tabel atau P value taraf signifikan α = 0,05 maka
H0 ditolak dan Ha diterima, artinya salah satu variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
b Jika t-statistik t-tabel atau P value taraf signifikan α = 0,05 maka
H0 diterima dan Ha ditolak, artinya salah satu variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
3.7.4. Model Estimasi
Model dasar dalam penelitian ini disusun sebagai berikut : TB+ = ƒRS, KB, P, INF
……………………………………………... 3.1 TB+ = β
0 +
β
1
RS
+
β
2
KB
+
β
3
P
+
β
4
INF + εі…………….…....................
3.2 Fungsi persamaan 3.2 diubah kedalam bentuk persamaan logaritma natural
sebagai berikut : L
nTB+ =
β
0 +
β
1
RS
+
β
2
KB
+
β
3
P
+
β4INFs
+ εі…………………..……… 3.3
Dimana : TB+
= Penderita TB RS
= Rumah Sehat KB
= Kendaraan Bermotor P
= Kepadatan Penduduk INF
= Inflasi L
n =
Logaritma natural
Universitas Sumatera Utara
β
=
Konstanta β
1:
β
2 :
β
3:
β
4
= Koefisien regresi εі
= variabel gangguan disturbance error Menurut Gujarati 2010, salah satu ciri dari log-log yang menjadikan
model ini popular untuk digunakan yaitu koefisien kemiringan β
1:
β
2 :
β
3:
β
4
yang mengukur elastisitas Y terhadap X. Jika Y menunjukkan kuantitas permintaan
barang dan X adalah unit harga, maka β
1:
β
2 :
β
3:
β
4
mengukur elastisitas harga
permintaan, parameter yang sangat penting dalam ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Kota Medan
Kota Medan merupakan kota terbesar dari beberapa kota yang ada di Indonesia, Kota Medan adalah Ibukota Provinsi Sumatera Utara dan merupakan
pusat pemerintahan Daerah tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang disebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur. Kota
Medan merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran rendah timur dari provinsi Sumatera Utara dan merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat II di
Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km². Kota Medan terletak antara 3,27°-3,47° LU dan 98,35°-98,44° BT dengan ketinggian 2,5
– 37,5 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran
rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Deli dan Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka BPS Kota Medan, 2015.
Gambar 4.1. Populasi Penduduk 10 Kota Besar di Indonesia Tahun Juta Jiwa
Sumber : World population Reviews
10,187 2,765
2,394 2,334
2,097
1,798
1,738 1,555
1,455 1,388
Penduduk
Universitas Sumatera Utara