3 Dukungan Instrumental
Bantuan atau dukungan yang diberikan oleh keluarga dalam bentuk pertolongan langsung seperti pemberian uang, pemberian barang, makanan
serta pelayanan kepada anggota keluarga pasca stroke. 4
Dukungan Emosional Bantuan atau dukungan yang diberikan oleh keluarga dalam bentuk afeksi,
adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan sehingga anggota keluarga pasca stroke memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan
dan dicintai oleh keluarga.
b. Variabel Antara
Pencegahan stroke berulang adalah upaya yang dilakukan pasien pasca stroke untuk mengendalikan faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan agar tidak
terkena serangan stroke berulang.
c. Variabel Dependent
Kejadian stroke berulang adalah penderita terserang stroke kembali pasca serangan stroke pertama selama 5 tahun terakhir.
3.6. Metode Pengukuran
Metode pengukuran dengan mengukur variabel independen yaitu dukungan sosial keluarga dukungan
informasional, dukungan penilaian, dukungan
instrumental, dan dukungan emosional, variabel antara yaitu pencegahan stroke berulang dan variabel dependent yaitu kejadian stroke berulang.
Universitas Sumatera Utara
3.6.1. Pengukuran Variabel Independen
Menurut Nursalam 2003 skala pengukuran dukungan sosial keluarga dukungan informasional, penilaian, instrumental dan emosional adalah dengan skala
likert yaitu Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak pernah. Pada kuesioner disusun pertanyaan favourable dan pertanyaan unfavourable dengan pilihan jawaban dan
skoring sebagai berikut : a
Pengukuran untuk pertanyaan favourable a.
Tidak pernah : Skor 1
b. Kadang-kadang
: Skor 2 c.
Sering : Skor 3
d. Selalu
: Skor 4 b
Pengukuran untuk pertanyaan unfavourable a.
Tidak pernah : Skor 4
b. Kadang-kadang
: Skor 3 c.
Sering : Skor 2
d. Selalu
: Skor 1 Penentuan norma skor skala dukungan sosial keluarga ditentukan bedasarkan
distribusi frekuensi dari skor-skor tes Anastasi dan Urbina,1997:37 yaitu dengan mengetahui nilai skor terendah dan nilai skor tertinggi dari dukungan sosial keluarga
yang diperoleh responden. Norma skor variabel dukungan sosial keluarga tersebut dapat dikelompokkan dan dihitung sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Dukungan Informasional
1 Baik, jika total nilai yang diperoleh responden di atas nilai tengah antara
skor tertinggi dan terendah yang diperoleh dari seluruh responden skor ≥44.
2 Tidak baik, jika total nilai yang diperoleh responden di bawah nilai
tengah antara skor tertinggi dan terendah yang diperoleh seluruh responden skor 44.
b. Dukungan Penilaian
1 Baik, jika total nilai yang diperoleh responden di atas nilai tengah antara
skor tertinggi dan terendah yang diperoleh dari seluruh responden skor ≥46.
2 Tidak baik, jika total nilai yang diperoleh responden di bawah nilai
tengah antara skor tertinggi dan terendah yang diperoleh seluruh responden skor 46.
c. Dukungan Instrumental
1 Baik, jika total nilai yang diperoleh responden di atas nilai tengah antara
skor tertinggi dan terendah yang diperoleh dari seluruh responden skor ≥34.
2 Tidak baik, jika total nilai yang diperoleh responden di bawah nilai
tengah antara skor tertinggi dan terendah yang diperoleh seluruh responden skor 34.
Universitas Sumatera Utara
d. Dukungan Emosional
1 Baik, jika total nilai yang diperoleh responden di atas nilai tengah antara
skor tertinggi dan terendah yang diperoleh dari seluruh responden skor ≥39.
2 Tidak baik, jika total nilai yang diperoleh responden di bawah nilai
tengah antara skor tertinggi dan terendah yang diperoleh seluruh responden skor 39.
Setelah dilakukan penghitungan pada setiap variabel dukungan sosial keluarga di atas, maka total skor dukungan sosial keluarga dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Dukungan sosial keluarga baik
: Jika skor total ≥163. b.
Dukungan sosial keluarga tidak baik : Jika skor total 163.
3.6.2. Pengukuran Variabel Antara
Pengukuran variabel pencegahan stroke berulang dilakukan dengan memberikan pilihan jawaban dengan skala likert yaitu Selalu, Sering, Kadang-kadang
dan Tidak pernah. Pada kuesioner disusun 10 pertanyaan favourable dan 10 pertanyaan unfavourable dengan pilihan jawaban dan scoring sebagai berikut:
1 Pengukuran untuk pertanyaan favourable
a. Tidak pernah
: Skor 1 b.
Kadang-kadang : Skor 2
c. Sering
: Skor 3 d.
Selalu : Skor 4
Universitas Sumatera Utara
2 Pengukuran untuk pertanyaan unfavourable a.
Tidak pernah : Skor 4
b. Kadang-kadang
: Skor 3 c.
Sering : Skor 2
d. Selalu
: Skor 1 Penentuan norma skor skala pencegahan stroke berulang ditentukan
berdasarkan distribusi frekuensi dari skor-skor tes Anastasi Urbina, 1997 yaitu dengan mengetahui nilai skor terendah dan nilai skor tertinggi pencegahan stroke
berulang yang diperoleh responden. Norma skor variabel pencegahan stroke berulang tersebut dapat dikelompokkan dan dihitung sebagai berikut :
a. Baik, jika total nilai yang diperoleh responden di atas nilai tengah antara skor
tertinggi dan terendah yang diperoleh dari seluruh responden skor ≥62. b.
Tidak baik, jika total nilai yang diperoleh responden di bawah nilai tengah antara skor tertinggi dan terendah yang diperoleh seluruh responden skor
62.
3.6.3. Pengukuran Variabel Dependent
Pengukuran kejadian stroke berulang diperoleh dari jawaban responden melalui kuesioner. Kejadian stroke berulang dikelompokkan menjadi :
1 Tidak pernah
2 Pernah
Universitas Sumatera Utara
3.7. Metode Analisis Data
1 Analisis normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data dari sampel
berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Kolmogorov- Smirnov.
2 Analisis univariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk memperoleh gambaran
deskripsi karakteristik keluarga dan penderita stroke. 3
Analisis bivariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan
menggunakan uji Chi Square. Untuk mengetahui besar faktor risiko digunakan analisis Odds Ratio. Taraf signifikan yang digunakan adalah 95 taraf
kesalahan 0,05.
4
Analisis multivariat, yaitu dengan uji regresi logistik berganda multiple regresi logistic. Regresi logistik berganda digunakan untuk melihat pengaruh beberapa
variabel independen secara bersama-sama terhadap satu variabel dependen dan untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap variabel
dependen. Bila hasil uji bivariat mempunyai nilai p0,25 maka variabel tersebut dapat masuk dalam model multivariat.
Universitas Sumatera Utara
Persamaan uji regresi logistik berganda adalah :
4 4
3 3
2 2
1 1
1 1
X X
X X
e Z
f
Keterangan : f z
: Variabel dependen kejadian stroke berulang e
: Konstanta regresi logistik α
: Konstanta variabel dependen β1… β4 : Koefisien regresi logistik variabel independen
X
1
: Dukungan Informasional X
2
: Dukungan Penilaian X
3
: Dukungan Instrumental X
4
: Dukungan Emosional
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum RSUD dr. Pirngadi Medan
Di Kota Medan, tepatnya di Jalan Prof. H.M. Yamin SH No.47 berdiri sebuah rumah sakit yang bernama RSUD Dr. Pirngadi Medan yang merupakan rumah sakit
pusat pelayanan tingkat lanjutan pusat rujukan untuk pelayanan di Kota Medan khususnya dan bahkan dari Kabupaten Kota dan Propinsi dekat lainnya.
RSUD dr. Pirngadi Medan berkualifikasi Kelas B Pendidikan dan berstatus Rumah Sakit Swadana pada tanggal 11 Februari 1998. Sejak Desember 2009 RSUD
dr. Pirngadi Medan dipimpin oleh dr. Dewi F Syahnan Sp.THT sampai sekarang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan No.3 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja RSUD dr. Pirngadi Medan, tugas pokok RSUD dr. Pirngadi Medan adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna
dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Visi RSUD dr. Pirngadi Medan yaitu “RSPM merupakan Pusat Rujukan dan
Unggulan di Sumatera Bagian Utara 2015”, sedangkan misinya adalah : 1
Meningkatkan upaya pelayanan medik dan non medic dan perawatan secara professional.
63
Universitas Sumatera Utara
