istri. Jadi, maritale beslag tidak meliputi harta bawaan atau harta pribadi suami atau istri. Tentang penjualan harta bersama yang telah disita adalah
atas izin hakim
93
4. Sita Eksekusi Executorial Beslag
berdasarkan putusan.
Sita eksekusi merupakan sita yang bertujuan untuk melaksanakan lelang eksekusi harta Tergugat guna memenuhi putusan, apabila
keputusan telah berkekuatan hukum yang tetap. Sita eksekusi yang merupakan sita yang sesungguhnya, dalam artian sita yang dapat
melaksanakan sebuah isi dari putusan pengadilan, namun sita eksekusi hanya terbatas pada sengketa utang-piutang dan tuntutan ganti-kerugian
saja. Jadi bila suatu putusan telah berkekuatan hukum tetap, maka sita eksekusi bisa dilaksanakan.
Pemohon sita eksekusi biasanya pihak yang memenangkan pokok perkara di sidang peradilan. Objek sita eksekusi bisa berupa benda-benda
yang bergerak maupun terhadap benda-benda yang tidak bergerak. Dari segi kewenangan, kewenangan memerintahkan sita eksekusi berada pada
pimpinan Ketua Pengadilan Negeri. Hal ini diatur dalam Pasal 206 RBg. Tentang tata cara pelaksanaan sita eksekusi sama dengan tata cara sita
jaminan. Sita eksekusi timbul akibat Tergugat pihak yang kalah tidak mau melaksanakan isi putusan secara sukarela. Dalam lingkungan
Peradilan Agama, sita eksekusi ini merupakan sita yang berhubungan
93
M. Yahya Harahap, Permasalahan dan Penerapan Sita Jaminan ConseRvatoir Beslag, Op. Cit, hal 149.
Universitas Sumatera Utara
dengan masalah pelaksanaan suatu putusan Pengadilan Agama karena pihak Tergugat tidak mau melaksanakan putusan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, meskipun pihak Pengadilan Agama telah memperingatkan pihak Tergugat agar putusan Pengadilan Agama yang
telah berkekuatan hukum tetap itu supaya dilaksanakan oleh Tergugat secara sukarela sebagaimana mestinya. Sita eksekusi ini biasa
dilaksanakan terhadap suatu putusan yang mengharuskan Tergugat membayar sejumlah uang.
94
Dengan demikian salah satu prinsip yang melekat pada eksekusi merupakan tindakan yang timbul apabila pihak Tergugat tidak mau
menjalankan isi putusan secara sukarela.
95
Adapun ciri-ciri sita eksekusi yakni :
96
a. Sita eksekusi dilaksanakan setelah putusan pengadilan mempunyai
kekuatan hukum tetap dan sebelumnya tidak dilaksanakan sita terhadap barang-barang yang disengketakan.
b. Tujuan sita eksekusi adalah untuk memenuhi pelaksanaan putusan
Pengadilan dan berakhir dengan tindakan pelelangan. c.
Hanya terjadi dalam hal-hal yang berkenaan dengan pembayaran sejumlah uang dan ganti rugi.
d. Kewenangan memerintah sita eksekusi sepenuhnya berada ditangan
Ketua Pengadilan bukan atas perintah Ketua majelis Hakim. e.
Dapat dilaksanakan secara berulang-ulang sampai pembayaran atau pelunasan sejumlah uang dan ganti rugi terpenuhi.
94
Abdul Manan, Op. Cit, hal 100.
95
M. Yahya Harahap, Ruang Lingkup Permasalahan dan Penerapan Eksekusi Bidang Perdata, Op. Cit, hal 12.
96
Abdul Manan, Op. Cit, hal 100.
Universitas Sumatera Utara
D. Syarat dan Alasan Penyitaan 1. Syarat Pengajuan Penyitaan