3. Sita Harta Bersama Maritale Beslag
Sebenarnya maritale beslag adalah sama dengan sita jaminan conservatoir beslag. Dia merupakan pengkhususan yang hanya dapat
berfungsi terhadap jenis perkara sengketa perceraian. Hak mengajukan maritale beslag timbul apabila terjadi perceraian antara suami istri,
selama perkara perceraian masih diperiksa di Pengadilan Agama maka para pihak diperkenankan mengajukan sita atas harta perkawinan.
Adapun tujuan dari maritale beslag adalah untuk menjamin agar harta perkawinan tetap utuh dan terpelihara sampai perkara mendapat putusan
yang berkekuatan hukum tetap. Permohonan sita marital ini dapat dimohonkan kepada pengadilan
oleh seorang istri, yang tunduk pada hukum perdata selama proses sengketa perceraian di periksa di pengadilan. Hal ini untuk mencegah
agar pihak lawannya suami tidak mengasingkan barang-barang tersebut, sesuai Pasal 190 KUHPerdata dan Pasal 823 Rv.
Sita marital adalah sita yang khusus , karena tidak diatur didalam RBg atau HIR. Sita marital diatur dalam Pasal 823- Pasal 823j Rv. Sita
ini hanya dapat diajukan terhadap harta perkawinan yakni harta bersama. Tujuan sita merital jelas untuk menjamin agar harta perkawinan tetap
utuh dan terpelihara sampai perkara mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap. Maritale beslag atau sita marital merupakan pengkhususan
yang hanya dapat diajukan berhubungan dengan adanya perkara perceraian.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Pasal 215 ayat 1 KUHPerdata disebutkan bahwa “tidak mengurangi keleluasaan istri untuk mengamankan haknya dengan
mempergunakan upaya-upaya yang diatur dalam hukum acara perdata”. Upaya ini akan berfungsi menyelamatkan gugatan atau pihak yang
berkepentingan dari kemungkinan illusioner. Apabila kita mengaitkan Undang- Undang Perkawinan No.1 Tahun
1974 dan PP No. 9 Tahun 1975, ada isyarat ada hak bagi istri atau suami yang mengajukan permintaan sita terhadap harta perkawinan selama
proses pemeriksaan perkara perceraian berlangsung. Menurut pasal 24 ayat 2 huruf c PP No.9 Tahun 1975,
disimpulkan bahwa: a.
Memberi hak pada suami atau istri untuk mengajukan maritale beslag atas harta perkawinan selama proses perkara perceraian berlangsung.
b. Pengadilan berwewenang untuk mengabulkan maritale beslag agar
terjamin pemeliharaan dan keutuhan harta perkawinan. Penerapan sita marital meliputi seluruh harta perkawinan terutama
apabila terjadi perceraian yang diartikan bagi seluruh harta kekayaan bersama harta gono-gini baik yang ada pada suami maupun yang ada
pada istri. Namun apabila bertitik-tolak pada BAB VII pasal 35 dan pasal 36
Undang- Undang No.1 Tahun 1974, dapat dibedakan antara harta kekayaan bersama yang menjadi hak bersama suami-istri, dan harta pribadi
bawaan yang menjadi hak penuh secara perseorangan bagi suami atau
Universitas Sumatera Utara
istri. Jadi, maritale beslag tidak meliputi harta bawaan atau harta pribadi suami atau istri. Tentang penjualan harta bersama yang telah disita adalah
atas izin hakim
93
4. Sita Eksekusi Executorial Beslag